Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 142


__ADS_3

Ku buka pintu kamar mandi itu seraya ku arah kan pandangan mata ku menatap ke sekitar ruangan, aku melihat Ardelia yang sedang duduk di kursi sofa yang ada di ruangan tengah dengan sebuah makanan kering di atas meja.


Aku berjalan ke arah lemari ku sembari ku gantung kan handuk ku di salah satu kayu yang sedikit runcing, mirip seperti paku itu. Ku gerakkan tubuh ku berjalan ke arah tempat tidur ku, aku berbaring seraya memejamkan mata ku dengan segera.


"Hari yang sangat melelah kan." Ku pejamkan mata ku perlahan, kegelapan mulai memenuhi pandangan ku. Aku tertidur dengan berharap semoga besok hari semakin membaik.


________


Kegaduhan terdengar di kedua telinga ku. Ku buka kedua mata ku dengan perlahan seraya ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah Ardelia yang sedang melakukan sesuatu dengan lemari nya.


"Apa yang kau lakukan malam-malam begini Delia." Ucap ku, seraya bangkit aku dari tidur ku.


"Maafkan aku, aku mencari selimut ku namun aku tak menemukan nya." Ucap nya yang masih sibuk tanpa menoleh ke arah ku.


"Ketemu.." Ucap nya bersorak senang, kembali ia menutup lemari nya dengan selimut sudah berada di tangan kiri nya.


"Tidur lah lagi, aku tak akan mengganggu mu lagi." Ucap nya, beranjak berjalan ia ke tempat tidur nya.

__ADS_1


"Aku tak bisa tidur jika sudah terbangun seperti ini Delia..." Ucap ku kesal, seraya aku turun dari tempat tidur ku. Ku langkah kan kaki ku berjalan ke arah ruang tengah, aku duduk seraya ku ambil roti kering yang ada di atas meja depan ku.


Ku tatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua pagi.


"Bagaimana bisa dia mencari selimut di saat tengah malam begini? Aneh..." Aku melanjut kan acara makan ku dengan santai.


Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah ku, aku menoleh ke asal suara itu. Tampak Ardelia berjalan ke arah ku dengan raut wajah yang terlihat sangat kesal.


"Bisakah kau cerita sekarang? Aku sangat penasaran." Ucap nya, duduk ia di samping kanan tubuh ku.


"Apa yang ingin kau dengar? Aku dan Albert hanya tersesat di wilayah mereka." Ucap ku, seraya masih mengunyah makanan ku.


"Entahlah... Dan aku baru tahu, jika kami tak bisa menggunakan sihir di sana... Dan kau pasti tau kesulitan yang kami hadapi." Lanjut ku lagi.


"Lalu, kemana kau pergi?" Ucap ku, aku menoleh ke arah nya.


"Aku dan Dylan berada di tempat yang seharus nya, kami kembali kemarin." Ucap nya tak enak.

__ADS_1


"Syukurlah, kau menemukan apa yang kita cari bukan?" Tanya ku lagi, ia hanya mengangguk.


"Apa kau tau, Albert terkena panah oleh seseorang yang mengenal nya. Aku hanya mendengar jika ia mengucap kan seseorang yang berada di sini berpihak atau tidak kepada Albert."


"Kau tak mengenal nya? Maksud ku, apa kita belum pernah bertemu dengan nya sebelum nya?" Tanya Ardelia antusias.


"Tidak..." Aku menggeleng kan kepala ku.


"Wajah nya sangat asing, aku tak pernah melihat nya sebelum nya." Sambung ku lagi.


"Tapi, bagaimana bisa kak Albert mengenal nya? Dan seperti nya ia juga tak bisa menggunakan sihir nya di wilayah mereka." Ucap nya.


"Ya kau benar."


_


_

__ADS_1


_


❤️❤️❤️


__ADS_2