Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 52


__ADS_3

Dengan cepat kami berempat bersembunyi di semak-semak yang berada di samping pohon tempat kami bersembunyi. Pergerakan laba-laba itu semakin lama semakin mendekati kami, seakan-akan kami adalah mangsa mereka.


Lebih baik kami bersembunyi terlebih dahulu, karena kami tidak tau seberapa banyak laba-laba yang ada di sekitar kami.


Sekumpulan laba-laba itu bergerak melewati kami berjalan ke arah lubang besar itu, ralat bukan berjalan tapi berlari. Aku menutup mata ku untuk tidak melihat mereka yang terlihat sangat menyeramkan.


Cukup lama aku memejamkan mata ku, namun sekumpulan laba-laba itu tidak ada habisnya.


Kenapa aku sangat takut terhadap laba-laba? Pikirkan saja, ini laba-laba raksasa yang memiliki tubuh sangat besar seperti seekor gajah jantan yang memiliki berat badan berton-ton, bahkan ini jauh lebih besar.


Aku membuka mata ku untuk memberanikan diri ku menatap sekumpulan laba-laba yang berjumlah puluhan melewati tempat kami bersembunyi, sesekali kami terkejut ketika salah satu laba-laba itu berhenti di depan persembunyian kami. Seperti mencium sesuatu.


DEG*


Tubuh ku terasa sangat lemah melihat tubuh laba-laba itu yang penuh dengan bulu-bulu halus di sepanjang laki-laki nya. Cukup lama laba-laba itu berhenti sebelum kembali berjalan ke arah lubang itu.


Semakin lama semakin sepi, membuat kami berempat berpikir jika sudah tidak ada laba-laba lain nya yang berada di belakang.

__ADS_1


Dengan berhati-hati, Albert menyuruh kami untuk tetap diam dan bergerak perlahan menjauhi tempat itu. Kami beranjak berdiri, berjalan dengan cepat namun hati-hati seraya tetap waspada.


Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke sekitar hutan, yang tampak lebih sangat menyeramkan di bandingkan yang tadi.


Kami harus ekstra hati-hati untuk menjauhi tempat ini, namun akar-akar pohon yang menghalangi jalan membuat kami sangat kesulitan untuk bergerak dengan bebas dan cepat.


Kami sudah berjalan cukup jauh dari sarang laba-laba itu, sekarang kami berada di sebuah tempat yang tak tau berada dimana namun ini masih berada di dalam hutan yang sama.


"Aku sangat lelah..." Ungkap Ardelia yang duduk di atas akar pohon seraya meluruskan kedua kaki nya begitupun kami bertiga. Aku bersandar di pohon tempat kami beristirahat.


Tanpa sengaja mata ku menatap sesuatu yang bergerak di atas pohon besar tak jauh dari tempat kami beristirahat.


"Apa yang kau lihat?" Ungkap Albert menatap ku serius.


"Itu...!" Tunjuk ku ke arah sebuah pohon yang terdapat satu laba-laba besar di sana.


"Sialan...!!!" Ungkap Albert yang beranjak berdiri menatap laba-laba itu yang bergegas turun berlari ke arah kami.

__ADS_1


Dengan cepat kami berempat berdiri dan memegang tongkat sihir di genggaman tangan kami masing-masing.


"EXPLOSIVE EXECRATIONE MALEDICTA CONGESSIT..." Ungkap Albert keras mengarah kan tongkat sihir nya ke arah laba-laba itu.


Booommmm....


Terdengar suara ledakan dari arah laba-laba itu dengan muncrat nya cairan berwarna ungu yang meluber kemana-mana mengenai tubuh kami. Darah? Darah nya berwarna ungu.


"Sialan...!" Ungkap Dylan jijik.


Aku membersihkan tubuh ku yang terkena darah laba-laba itu menggunakan daun yang ku usap-usap dengan perlahan.


_


_


_

__ADS_1


❤❤❤


__ADS_2