Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 169


__ADS_3

"Pantas mereka mirip walaupun karakternya agak berbeda... Mereka sepupu."


Kembali ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah pintu yang ada di hadapan ku, ku buka pintu itu perlahan seraya masuk aku ke dalam ruangan.


Terlihat ayah ku dan kedua laki-laki tadi sedang berbicara serius, terlihat dari raut wajah mereka yang sangat mengejutkan. Mereka terlihat begitu khawatir dan ketakutan jelas di mata mereka.


Berjalan aku mendekat ke arah mereka tanpa bersembunyi-sembunyi lagi, sekarang aku tau mereka tak bisa melihat ku. Begitu bodoh nya aku tak menyadari sedari awal.


Baru saja aku ingin mendekat, suara dentuman keras terdengar dari luar. Ayah dan kedua laki-laki itu langsung beranjak berdiri dan berlari ke arah luar. Di saat yang bersamaan seorang laki-laki lain yang memakai pakaian presis seperti seorang Kasim menghampiri ayah ku.


"Duccess Laudya melahirkan tuan..." Ucap Kasim itu, ayah ku terlihat begitu gelisah. Ayah terlihat ingin mengikuti Kasim itu untuk melihat ibu ku namun di sisi lain suara dentuman itu kembali terlihat.


"Kita harus menghentikan ulah penyihir kegelapan itu sekarang." Ucap ayah Devant. Kemudian mereka bertiga berlari ke arah luar, sebelum nya ayah memerintahkan Kasim itu untuk melindungi ibu ku.

__ADS_1


Aku ikut berlari mengikuti ayah, sesampai nya di depan rumah aku melihat seorang laki-laki yang terlihat begitu tampan namun menyeramkan. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak seraya menghancurkan semua hal yang ada di hadapan nya.


"Hentikan... Apa yang kau lakukan di rumah ku Lorde??" Teriak ayah ku dengan geram.


"Ha ha ha ... Aku dengar, Laudya sudah melahirkan... Bukan kah sekarang waktu yang tepat untuk mengambil putri mu?" Tawa Lordeword terdengar sangat kuat di seluruh rumah ini.


"Apa yang kau katakan? Kau ingin mengambil putri Laudya? Jangan harap..." Ucap ayah Ashan yang tiba-tiba menyerang menggunakan sihir api.


"Ha ha ha... Kau belum bisa mengalah kan ku Asheta..." Ucap Lordeword setelah ia mengalahkan paman Asheta, aku baru mengetahui nama nya sekarang.


"Jangan banyak bicara..." Ucap ayah ku seraya menyerang Lordeword dengan membabi buta.


Kedua nya bertarung dengan sangat hebat dan mereka benar-benar memiliki kekuatan yang seimbang. Namun ayah mendapat bantuan dari paman Asheta dan ayah Devant.

__ADS_1


Mereka berempat bertarung dengan sangat gesit, efek dari pertarungan sihir itu sangat kuat. Menghancurkan segala benda yang berada di dekat mereka.


"Bagaimana bisa Lordeword sekuat itu ketika ia memiliki kekuatan yang seimbang dengan ayah? Apa yang baru saja dia lakukan?" Aku memperhatikan pergerakan Lordeword dengan teliti, aku melihat sebuah permata merah berada di pangkal sudut tongkat sihir nya.


"Itu adalah permata darah..." Ucap ku, belum sempat aku memperhatikan yang lain. Terdengar bayi kecil yang sedang menangis, berada di gendongan laki-laki yang memakai penutup di sebagian wajah nya, namun angin yang di hasil kan pertarungan itu membuat kain yang menutupi wajah nya terbuka.


Kemudian laki-laki itu menutup kembali wajah nya, namun aku sudah melihat jelas siapa laki-laki itu. Laki-laki itu sangat mirip dengan Professor Ghofrent Rembrant. Kepala sekolah Oxdeword. Aku sangat terkejut dengan apa yang ku lihat sekarang, ternyata pengkhianat Oxdeword adalah kepala sekolah itu sendiri.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2