Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 122


__ADS_3

"Ikut lah dengan ku..." Ucap ku seraya ku langkah kan kaki ku berjalan ke arah ruang tamu, aku duduk di salah satu kursi yang ada di sana.


Saat pandangan mata ku menatap ke arah Ardelia, aku bisa melihat keraguan di mata nya namun ia tetap mengikuti perkataan ku, ia duduk di kursi yang menghadap langsung ke arah ku.


"Cepat, aku tak punya waktu..." Ucap nya masih terdengar sangat sinis dan dingin.


"Apa kau percaya sihir?" Ucap ku penuh harap.


"Sihir? Kau seperti membicarakan sesuatu yang sangat mustahil." Ucap nya menatap ku lekat, tatapan nya begitu dalam dan dingin.


"Tapi kau mempunyai sihir itu..." Ucap ku menatap nya lekat.


Ia termenung ketika mendengar ucapan ku, mungkin ia tak pernah berpikir jika ia adalah seorang penyihir.


"Kau penyihir Delia, lihat lah aku..." Ucap ku seraya ku raih tongkat sihir yang berada di balik pakaian ku.


Ku keluarkan tongkat itu seraya ku ucap kan sebuah sihir ke arah gelas yang ada di meja di tengah-tengah kami duduk.


"Lihat lah itu..." Ucap ku, seraya memfokuskan pikiran ku ke arah gelas tersebut.


"RERUM MOVERE." Ucap ku, di barengi dengan gelas yang terangkat ke udara.

__ADS_1


Ku tatap Ardelia yang terkejut dengan apa yang di lihat nya.


"Bukan kah kau juga memiliki tongkat sihir?" Ucap ku menatap nya, namun ia masih terdiam untuk beberapa saat.


Ku turun kan gelas itu ke tempat semula, seraya ku simpan kembali tongkat sihir ku ke dalam pakaian ku.


Tampak Ardelia menatap ku dengan tatapan yang sulit ku mengerti, kemudian ia beranjak berjalan ke arah kamar nya dengan cepat. Tak beberapa lama kemudian ia keluar dari kamar nya dengan di tangan kanan nya terdapat sebuah tongkat sihir yang ia genggam dengan erat.


"Ini milik ku?" Ucap nya seraya menatap ku dengan penuh tanda tanya.


"Benar itu milik mu..." Ucap ku saat ku perhatikan kembali ukiran sebuah bunga mawar di pangkal tongkat sihir milik nya.


"Apa kau tak tahu jika ia datang bersama mu?" Ucap ku memastikan.


"Tidak..." Ucap nya singkat.


"Lakukan lah seperti yang ku lakukan tadi..." Ucap ku, ia mengangguk mengerti.


"RERUM MOVERE.." Ucap nya, kemudian ia kembali terkejut ketika ia berhasil melakukan sihir pertama nya, itu menurut nya.


"Apa aku benar seorang penyihir?" Ucap nya menatap ku dengan senyuman melebar.

__ADS_1


"Aku tak berbohong pada mu, kau memang seorang penyihir Ardelia... Ayo kembali ke dunia yang seharus nya..." Ucap ku penuh tekat.


"Tapi jika memang itu benar, bagaimana cara kita harus kembali?" Ucap nya mulai menurut.


"Fokus kan pikiran mu, ingat lah mantra dari sihir yang kau gunakan untuk membuat ilusi dunia mu sendiri...Jika kau berhasil, kita akan segera pulang..." Jelas ku, ia terlihat sangat bingung tak mengerti.


"Aku tak ingat apapun..." Ucap nya menunduk sedih.


"Ikut lah dengan ku..." Ucap ku seraya menarik tangan nya, aku berjalan ke arah kamar ku dan menunjukkan sebuah lukisan pemandangan yang sama persis dengan yang berada di sini.


"Lihat lah itu, aku bisa menemukan mu karena melihat lukisan itu..." Ucap ku serius menatap nya.


Ia hanya termenung, menatap ke arah lukisan yang ada di hadapan nya.


_


_


_


❤️❤️❤️

__ADS_1


__ADS_2