Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 78


__ADS_3

"Bukankah kau terlalu ingin tahu Zenith?" Ungkap Albert yang mulai kesal.


"Aku hanya ingin tahu kak, bukan kah itu tak merugikan mu? Kenapa kau terlihat sangat kesal?" Ungkap ku menatap nya lekat.


"Hentikan kalian berdua..." Ungkap Harley mengejutkan ku.


"Entahlah... Kami tak mengetahui dengan pasti apa binatang itu, karena kami tak melihat wujudnya... Tiba-tiba saja mereka membuat kami terluka sangat parah..." Ungkap Dylan menjelaskan.


"Apa kalian mencari di saat malam?"


"Iya, kami sampai di sana saat malam... Lagian kami belum sempat menggunakan sihir namun kami sudah terluka terlebih dahulu..." Ungkap nya lagi.


"Sebenarnya apa yang kalian cari?"


"Sebaiknya kau tak perlu tau Zenith, itu sangat berbahaya..." Ungkap Harley menegaskan.


"Berbahaya? Apa yang kalian cari permata darah?" Ungkap ku mengejutkan mereka bertiga.


"Kau tau darimana?" Ungkap Albert yang tiba-tiba berdiri mengejutkan ku.


"Aku hanya menebak..." Jawab ku acuh tak acuh.

__ADS_1


"Kau benar Zenith, kami mencari permata darah..." Jawab Dylan.


"Lalu apa kegunaan permata darah itu?" Ungkap ku penasaran.


"Permata darah itu sangat lah berguna, seperti batu sihir namun kekuatannya bahkan berkali lipat lebih dahsyat daripada batu sihir... Maka dari itu Professor Robert menyuruh mereka berdua untuk mencari permata darah itu..." Ungkap Harley menatap ku.


"Bukan kah itu sama saja mengalihkan perhatian dari pencarian para pengkhianat?" Ungkap ku tanpa sadar.


"Apa maksudmu Zenith?" Tukas Albert serius.


"Ah tidak kak... Berarti kalian tidak mendapatkan permata darah itu bukan?" Ungkap ku menatap mereka bertiga.


"Lain kali lebih fokuslah mencari pengkhianat daripada mengikuti perintah seseorang yang belum tentu bisa di percaya..." Ungkap ku seraya berbalik meninggalkan mereka yang terlibat kebingungan mendengar ucapan ku.


"Apa maksudnya?" Ungkap Dylan yang masih terdengar oleh ku.


Aku berjalan kembali ke asrama ku, dari kejauhan aku bisa melihat seseorang berdiri di bawah pohon besar yang ada di halaman, seperti nya ia sedang mengawasi ku.


"Tunggu... Bukan kah itu perempuan yang beberapa minggu ini menghilang? Lalu kenapa ia muncul di sana?" Ungkap ku beranjak berjalan ke arah halaman.


"Aku sudah bergegas kemari, namun dia hilang bak di telan bumi. Kemana dia? Sangat misterius." Ungkap ku berbalik meninggalkan halaman sekolah.

__ADS_1


"Tunggu, bukan kah ini aneh? Dari awal aku masuk ke Oxdeword sampai sekarang aku hanya bisa melihatnya tanpa menegurnya, bahkan aku bisa menghitung kapan ia memunculkan dirinya di hadapan ku. Sebenarnya apa yang ingin ia katakan? Apakah ada sesuatu yang ingin ia katakan namun belum bisa? Tapi apa yang membuat nya tak bisa mendekatiku? Ini sangat aneh..."


"Aku akan berbicara dengan Ardelia..."


Sesampainya di dalam asrama, tepatnya di dalam kamar ku. Aku melihat Ardelia sedang tertidur pulas di tempat tidurnya dengan buku sihir berada di atas dadanya. Seperti nya ia kelelahan karena belajar seharian.


"Aku akan berbicara kepadanya nanti saja, setelah ia bangun..."


Aku menatap kucing ku yang sedang tertidur di tempat tidur ku, aku menghampiri nya seraya mengelus kepalanya.


"Lebih baik aku tidur saja... Karena seharian ini aku kelelahan belajar dan berbicara, padahal aku sangat benci berbicara terlalu banyak..."


Aku ikut terbaring memejamkan mata ku, seraya merasakan semilir angin menyentuh kulit ku. Aku tertidur dengan lelap.


_


_


_


❤️❤️❤️

__ADS_1


__ADS_2