Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 76


__ADS_3

"Zenith... Bangunlah... Ada apa dengan mu, bangun..." Teriak seseorang yang sangat ku kenal.


"Hoshh... Hoshhh... Hoshhh..."


Aku menarik nafas dalam-dalam, tidak. Sepertinya aku kehilangan nafas...


"Ternyata itu hanya mimpi..." Ungkap ku menghela nafas...


"Apa yang kau mimpikan sampai kau berteriak dan terus menangis..." Ungkap Ardelia yang membuat ku tertegun...


Aku meraba wajah ku, aku merasakan air membasahi pipi ku... Ternyata aku benar-benar menangis.


"Aku bermimpi buruk..." Ungkap ku menatap nya.


"Minumlah ini..." Ungkap nya sembari memberikan segelas air minum.


"Terimakasih..." Ungkap ku setelah meminumnya, sembari memberikan gelas itu kepadanya.


"Tenanglah... Ceritakan padaku apa yang kau mimpikan..." Ungkapnya duduk menghadap ku.


"Aku akan mendengarkan dengan baik." Ungkap nya lagi.


Aku menghela nafas perlahan. Kemudian aku memulai bercerita.


"Dengarkan aku, dalam mimpi ku aku berada di sebuah hutan yang penuh dengan salju, lalu aku menemukan tumpukan manusia mati membeku di jurang... Tak hanya itu, aku melihat Professor Robert membuang salah satu laki-laki ke jurang itu dan tertawa, kemudian aku mengikutinya... Dan kau tau apa yang kau lihat?" Aku kembali gemetaran mengingat apa yang ku mimpikan tadi.

__ADS_1


"Tenanglah..." Ungkapnya berusaha menenangkan ku.


"Aku melihat ayah, kakak ku, dan kalian semua terkurung di sana, lalu jiwa kalian di ambil untuk membangkitkan tubuh asli Lordeword... Sedangkan tubuh kalian sudah hancur berkeping-keping..." Ucap ku kembali menangis.


"Berhentilah menangis... Semua itu tak akan terjadi... Sebelum itu terjadi kita akan mencegahnya..." Ungkap Ardelia meyakinkan ku.


Aku hanya mengangguk.


"Tidurlah lagi... Ini masih terlalu dini untuk bangun..." Ungkapnya beranjak berdiri, ia menyelimuti ku. Kemudian ia berbalik berjalan ke arah tempat tidurnya.


Aku menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua pagi.


Aku memejamkan mata ku dan aku mulai tertidur lelap.


__________


"Kau baik-baik saja bukan?" Ungkap nya ketika melihat ku.


Aku mengangguk. Ia menutup bukunya dan meletakkan nya di samping tubuhnya.


"Aku penasaran, jika mimpi mu itu benar bukan kah kita mudah tertipu?" Ungkap nya kesal.


"Iya kau benar... Sebelumnya aku hanya bermimpi hal yang sama, namun entah apa yang terjadi aku bisa memimpikan hal yang sangat menyeramkan itu..." Ungkap ku mengingat kembali.


"Jika mimpi mu sebelumnya sama, dan sekarang kau memimpikan hal yang berbeda bukan kah itu pertanda? Ataukah itu sebuah peringatan?" Ungkap Ardelia serius.

__ADS_1


"Tanda peringatan maksudmu?"


"Iya... Tidak aneh bukan di saat seperti ini kita mendapatkan tanda peringatan? Bukankah ini dunia sihir?" Ungkapnya lagi.


"Dunia sihir? Tunggu... Bagaimana jika seseorang lah yang memberikan mimpi itu kepada ku? Maksudku selama ini ada seseorang yang mengawasi kita?" Ungkapku menatap nya lekat.


"Mengawasi kita? Entahlah... Jika memang itu adalah pertanda... Mulai sekarang kita harus berhati-hati..." Tukasnya serius.


Aku mengangguk.


"Tunggu... Di mimpi mu itu, apa kau melihat dirimu di kurung bersama kami?" Ungkap nya penasaran.


Aku kembali mengingat, seperti nya aku tak menemukan diri ku di dalam penjara itu.


"Tidak..."


"Aneh... Jika kau tak di sana lalu dimana dirimu? Lalu apa yang kau lakukan? Apakah kau menghilang?"


"Entahlah... Aku juga tak mengetahui hal itu..."


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2