
__ADS_3
"Ardelia?" Teriak ku tatkala perempuan itu mendekat ke arah rumah.
Aku membuka pintu rumah itu dan langsung menghampiri nya dengan semangat. Namun aku merasa sedikit terkejut ketika raut wajah Ardelia menunjukkan ketidak nyamanan nya melihat ku.
"Siapa kau?" Ucap nya, membuat ku terdiam mematung.
"Kenapa kau dari dalam rumah ku?" Ucap nya lagi, aku mundur beberapa langkah karena pertanyaan Ardelia itu.
Kenapa dia tak mengenali ku? Apa yang salah?
"Kau tak mengenal ku? Aku Zenith Cordyline sahabat mu." Ucap ku menatap nya penuh harap.
"Aku tak mengenal mu." Jawab nya acuh, seraya ia berjalan melewati ku masuk ke dalam rumah itu.
Aku menatap nya nanar, aku tak percaya apa yang terjadi sekarang. Bukan kah ini aneh? Kenapa dia tak mengingat ku sama sekali? Ada apa ini.
"Kau, dimana kau tinggal?" Teriak Ardelia menoleh ke arah ku seraya membuka pintu itu.
"Aku tak punya tempat tinggal..." Ucap ku sedikit sendu, ya aku hanya berpura-pura agar ia mau aku menginap di rumah nya.
"Masuk lah... Kau bisa tidur di kamar sebelah ku..." Ucap nya membuka pintu itu semakin lebar.
__ADS_1
"Terimakasih..." Ucap ku mengangguk, seraya ku langkah kan kaki ku masuk mengikuti nya.
Tampak lah ia meletakkan keranjang bunga itu di atas sebuah meja kemudian ia mengeluarkan satu persatu bunga tersebut lalu ia menyusun nya di dalam sebuah guci kecil yang kosong.
"Kau mengenal ku bukan?" Ucap nya dengan ia masih fokus menata bunga-bunga itu.
"Iyaa... Kau sahabat ku." Ucap ku.
Kemudian tampak lah ia berhenti sejenak, namun detik berikut nya ia melanjut kan kegiatan nya itu.
"Aku tak ingat apapun, aku hanya tau jika aku terbangun di tempat ini." Ucap nya terdengar sedikit sendu.
"Apa aku terlihat bohong di mata mu?" Ucap nya yang sedikit tersindir.
"Tidak... Apa kau tau aku mencari mu kemana-mana..." Ucap ku menatap nya lekat.
"Dan apa kau tidak tahu? Tempat ini adalah ciptaan mu sendiri..." Sambung ku lagi, ia terlihat sedikit bingung dengan apa yang ku ucap kan.
"Aku tak mengingat apapun.." Ucap nya seraya beranjak berjalan meninggalkan ku berdiri di sini.
Namun saat ia hampir membuka pintu sebuah kamar ia berhenti, ia menoleh namun tak sampai menatap ku.
__ADS_1
"Itu kamar mu..." Ucap nya datar, ia menunjuk sebuah kamar yang berada di sisi kiri ruangan ini.
Setelah ia mengucap kan itu, ia masuk ke dalam kamar nya dalam keheningan.
"Baiklah... Aku akan membuat mu ingat besok." Ucap ku, seraya ku langkah kan kaki ku masuk ke dalam kamar itu.
Sesampainya di dalam kamar, pandangan mata ku terfokus ke arah sebuah lukisan pemandangan yang sama dengan lukisan yang ada di kamar Ardelia sebelum nya.
"Kenapa dia meletakkan lukisan itu di kamar ini? Yah... Aku harus bertanya pada nya..."
Aku duduk di atas tempat tidur yang sangat empuk dengan beberapa helaian bulu angsa tertinggal di salah satu sudut tempat tidur itu.
"Ternyata, dunia ilusi sangat nyaman..." Ucap ku tanpa sadar, aku hanya memikirkan apa yang akan aku lakukan selanjutnya.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2