
__ADS_3
Ku buka mata ku perlahan, aku terkejut ketika tubuhku terasa sangat kedinginan. Aku merengkuh tubuhku dengan sehelai kain putih yang menempel di tubuh ku.
Ku alihkan pandangan mata ku ke sekeliling hutan yang penuh dengan salju, aku tertegun. Aku duduk di bawah pohon yang penuh dengan gumpalan salju.
"Hutan? Salju? Dimana ini?"
Aku beranjak berdiri, memutar tubuh ku. Memastikan apakah ini hanya mimpi? Bagaimana pun ini terasa sangat nyata.
Kembali ku langkah kan kaki ku berjalan tanpa arah, aku melihat sekeliling, aku benar-benar sendirian di sini sekarang.
Aku berjalan ke arah sebuah jalan yang di kelilingi dengan bebatuan yang tertimbun reruntuhan salju, sesekali aku menatap ke atas. Hujan salju sangatlah lebat, angin bertiup dengan kencang menerpa wajah ku.
Aku terus berjalan tanpa henti, namun aku tidak menemukan apapun. Sekarang aku sampai di sebuah aliran sungai yang membeku. Aku berjalan di atasnya berharap aku bisa menemukan seseorang yang ku kenal.
Cukup lama aku mencari, aku berhenti di sebuah tepi jurang yang sangat dalam. Aku terkejut ketika tumpukan mayat manusia berada di bawah jurang membeku tanpa kehangatan.
Aku terjatuh, aku kebingungan. Apa yang terjadi?
__ADS_1
"Ayah.... Kakak.... Kak Harley, Kak Albert... Dimana kalian?"
Aku menangis sesenggukan, namun aku tak mendapat jawaban apapun...
Tiba-tiba aku mendengar pergerakan dari belakang ku. Aku menoleh, menatap seseorang yang sangat ku kenal menarik seorang laki-laki penuh bercak darah di sekujur tubuhnya. Dengan bengisnya, ia melempar laki-laki itu jatuh ke jurang tanpa rasa kasihan. Ia tertawa penuh kebahagiaan melihat laki-laki yang ia buang ke jurang, mati membeku.
Aku ingin membantunya namun aku tak bisa menggapainya.
"Apa yang terjadi? Tanganku tak bisa menyentuhnya..."
Aku terkejut, ternyata ia adalah pengkhianat itu... Air mata ku membeku, mengingat semua hal yang pernah Professor Robert lakukan terhadap ku. Ia sangat baik, namun apa yang ia lakukan sekarang? Aku sangat membencinya.
"Dimana kakak ku? Apa yang mereka lakukan terhadap kakak ku?"
Aku mengikuti Professor Robert yang berjalan ke arah sebuah batu di sebelah kanannya, sekarang aku melihatnya sedang memegang sesuatu di tangannya. Ia memegang sebuah tongkat sihir permata merah yang menyala dengan terang.
Kemudian ia mengarahkan tongkat sihir itu ke arah sebuah dinding yang terbuka. Tubuh ku membeku tatkala melihat Ayah, kedua kakak ku, teman-teman ku dan para Professor terkurung di sana.
__ADS_1
Aku berteriak, namun mereka tak mendengarnya. Tubuh ku bergetar tatkala Professor Robert mengayunkan tongkatnya, menimbulkan sinar merah yang sangat menyilaukan dengan teriakan mereka yang membuatku semakin putus asa.
Aku melihat semuanya, jiwa mereka di ambil sedangkan tubuh mereka hancur berkeping-keping. Aku marah, putus asa... Aku tak bisa melakukan apapun...
Semuanya hilang, Angeland menjadi gelap gulita... Aku terjatuh, menangis... Melihat mereka semua menjadi santapan untuk membangunkan Lordeword...
Mata ku terpejam, dengan suara Professor Robert masih terngiang-ngiang di kepalaku. Aku bisa mendengar dengan jelas...
"Selamat datang kembali tuan ku..." Ungkap Professor Robert memberi hormat kepadanya, ya Lordeword kembali bangkit dengan tubuh aslinya yang sangat kuat dan tak terkalahkan.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2