Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 152


__ADS_3

"Maksud mu? Kalian tidak bertarung di tempat ini?" Ucap ku sedikit kebingungan.


"Apa kau lupa, malam itu Oxdeword di serang oleh mereka... Beberapa dari kita tidak bisa terbangun karena racun asap yang bisa membuat kita tak sadar kan diri selama beberapa jam." Jelas nya lagi.


"Bagaimana bisa aku lupa? Merasa mengalami kejadian yang dia katakan saja tidak..." Gumam ku pelan, ia tak mendengar nya.


"Aku tidak tahu itu, seperti nya aku terpengaruh akan racun itu... Bahkan aku hanya mengingat jika aku tidur dan ketika bangun sudah berada di hutan. Sejujurnya aku menemukan mu karena kau membuat ku terjatuh..." Ucap ku pelan di kalimat terakhir.


"Bagaimana keadaan yang lain nya? Ardelia? Kak Albert? Kak Harley? Dimana mereka?"


"Waktu itu aku terpisah dari mereka berdua, maksud ku mereka berdua berada di ruangan Professor Robert sedang kan aku berada di lorong untuk kembali ke asrama." Jelas nya.


"Kita harus bergegas mencari mereka Dylan." Ucap ku seraya beranjak berdiri.


Kami berdua memutuskan untuk berjalan ke arah dimana aku melihat setitik cahaya yang membuat ku penasaran malam tadi. Setelah beberapa waktu kami berdua berjalan, kami berhenti untuk beberapa saat.

__ADS_1



"Aku kira letak cahaya yang ku lihat malam tadi tidak sejauh ini, sangat melelahkan..." Ucap ku, seraya kembali aku berjalan mengikuti Dylan yang berjalan terlebih dahulu beberapa meter di depan ku.


"Apa kau memang suka mengeluh Zenith? Aku bosan mendengar keluh kesah mu sekarang..." Ucap nya, dengan nafas yang terdengar tak beraturan.


"Asal kau tau, aku penyihir manja..." Ucap ku, seraya ku arah kan pandangan mata ku menatap ke sekitar.


"Dylan...." Panggil ku, ketika aku melihat sesuatu dari kejauhan.


"Sembunyi..." Ucap nya, ia berlari ke arah ku dengan tergesa-gesa. Ia menarik tangan ku untuk segera bersembunyi. Namun dimana kami harus bersembunyi di hutan Cemara yang seperti ini?


Ia tiba-tiba berhenti ketika melihat tumbuhan semak-semak belukar berada di hadapan kami berdua dengan rumput-rumput hijau tumbuh dengan tinggi. Ia menyuruh ku untuk berbaring di balik semak-semak itu, kemudian ia juga melakukan hal yang sama seperti ku.


Kami berdua bersembunyi ketika suara langkah kaki kuda mulai mendekat, tubuh ku terasa sedikit bergemetaran karena sekarang berada di situasi yang sangat gawat dan menakutkan.

__ADS_1


Ku arah kan pandangan mata ku menatap mereka dari celah-celah semak, aku melihat mereka memakai topeng yang membuat ku sedikit curiga jika mereka lah yang menyerang Oxdeword.


"Cari mereka..." Terdengar salah satu dari mereka yang berada di barisan depan dengan suara yang sangat lantang.


Kemudian terlihat mereka berpencar mencari sesuatu yang belum kami ketahui apa yang mereka cari, mungkin kan mereka mencari kami berdua? Ku harap tidak.


Ku gerakkan kepala ku menoleh ke arah Dylan yang sedang berusaha menutupi tubuh nya dengan daun-daun kering, ia meletakkan daun-daun itu dengan hati-hati. Tampak ia memberi kan ku sebuah kode agar aku melakukan hal yang sama seperti nya.


Kembali ku arah kan pandangan mata ku ke arah yang berlawanan, aku mengambil setumpuk daun kering dengan hati-hati seraya ku letakkan di sepanjang kaki ku.


Hal itu kami lakukan sampai benar-benar menutupi tubuh kami dengan cepat. Sekarang kami hanya berharap mereka tak menemukan kami berdua.


_


_

__ADS_1


_


❤️❤️❤️


__ADS_2