
__ADS_3
"Aku baru menyadari hal itu." Ucap ku termenung.
"Apa sesuatu terjadi?" Ucap ku, ku tatap mereka bertiga bergantian. Sejujurnya aku belum menceritakan tentang mimpi ku yang mulai aneh.
"Kak, bisakah kau tidak terlalu percaya kepada Professor Atherxafan atau pun Professor Robert, aku memimpikan sesuatu yang salah." Bisik ku pelan.
"Aku tak tahu apakah mimpi ku benar atau tidak, tapi sepertinya semua nya menjadi salah kak..." Jelas ku lagi.
"Apa maksud mu?" Ucap Albert yang mendekat ke arah ku dengan langkah cepat.
"Aku tidak tahu dengan pasti kak, tapi bisakah kalian tidak mempercayai siapapun untuk saat ini? Termasuk diri kalian sendiri?"
"Baiklah... Aku mengerti Zenith, aku memahami apa yang kau pikir kan." Ucap Albert yang mundur ke belakang.
Ia berbalik pergi meninggalkan kami dengan cepat, di susul nya Albert oleh Dylan yang meninggal kan kami berdua dengan cepat di kegelapan malam.
"Seperti sesuatu terjadi dengan timbal balik bukan?" Ucap Ardelia, ia mengejutkan ku untuk beberapa saat.
"Kau mengerti maksud ku?" Ucap ku menoleh menatap ke arah nya.
__ADS_1
Ia mengangguk, berdiri ia seraya mengarah kan pandangan mata nya menatap ke langit dengan tangan nya menepuk pundak ku beberapa kali.
"Kita butuh tidur, apa kau akan berada di sini dalam waktu yang lama?" Ucap nya, menoleh ia ke arah ku dengan tatapan mata yang begitu dalam dan hangat.
"Tidak..." Ucap ku, seraya ku gelengkan kepala ku dengan perlahan.
Aku beranjak berdiri berjalan mengikuti nya yang sudah berjalan terlebih dahulu di depan ku, sesekali pandangan mata ku menatap ke sekitar halaman yang begitu sepi tanpa ada murid yang lain.
"Bukan kah ini terlihat sangat menyeramkan?" Ucap ku tanpa mengalihkan pandangan ku dari sekitar.
"Apa kau tidak menyadari nya sejak tadi Zenith? Aku kira kau sudah tau..." Ucap Ardelia yang memegang lengan kanan ku dengan manja.
"Selamat malam paman, bagaimana kabar mu hari ini? Kau terlihat murung." Ucap Ardelia yang melepaskan tangan nya dari lengan ku.
"Sesuatu menganggu ku nona..." Ucap nya seraya terbang pergi menjauhi kami.
"Semoga kau baik-baik saja paman..." Teriak ku menyemangati nya.
"Sepertinya bukan hanya kita yang tertekan Delia..." Ucap ku menghela nafas panjang.
__ADS_1
"Ya kau benar..." Ucap nya, baru saja kami ingin kembali berjalan ke arah asrama kami. Kami mendengar teriakan seseorang yang menggema di seluruh ruangan, dengan segera aku dan Ardelia mencari asal suara itu.
Tepat ketika kami berhenti di ujung lorong yang tadi nya di lewati oleh paman Edward, kami berdua sangat terkejut ketika paman Edward berlumuran darah di sekujur tubuh nya dengan posisi tubuh tergeletak di lantai.
"Apa yang terjadi?" Teriak Professor Robert dengan beberapa Professor yang lain berada di belakang nya.
Aku dan Ardelia hanya terdiam tak bergeming, sampai Professor Hermione menghampiri kami dan menyuruh kami untuk kembali ke dalam kamar asrama kami dengan tergesa-gesa.
Kami berdua mengikuti nya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
"Kalian... Jangan bicarakan hal ini kepada siapapun." Ucap Professor Hermione yang terdengar ketakutan.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2