Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 125


__ADS_3

Burung berkicauan di pagi hari membuat ku semakin bersemangat dan bersemangat. Aku menarik nafas sedalam-dalamnya tatkala angin berhembus dengan kencang menyelimuti tubuh ku.


"Hahhh... Nyaman nya..."


Ucap ku, seraya memandang keluar jendela kamar ku.


Aku berbalik menoleh ke arah laci meja ku, aku berjalan melangkah kan kaki ku ke arah laci meja tersebut, sesampainya di depan meja itu aku meraih kunci yang sebelum nya sudah ku simpan kembali di dalam kotak kecil di atas meja tersebut.


Ku raih kunci itu, dan ku buka langsung laci meja tempat aku menyimpan permata darah. Aku mengambil nya bersamaan dengan jubah hitam ku yang menutupi kotak permata darah tersebut.


Ku pisahkan jubah itu dengan kotak permata, kembali ku letakkan jubah itu di dalam laci tersebut, kemudian aku mengunci nya dengan erat.


Ku pegang kotak permata darah itu di tangan kiri ku seraya aku berbalik melangkah kan kaki ku keluar dari kamar ku.


Aku berjalan dengan santai menuju ke ruang utama, dari kejauhan aku bisa melihat Ardelia yang sudah berjalan lebih dulu dari pada aku, ia sudah duduk di samping Dylan dan yang lain nya.


Raut wajah mereka tampak suram, aku tahu keadaan pasti mulai memanas.

__ADS_1


"Selamat pagi..." Ucap ku tersenyum seraya meletakkan kotak yang berisi permata darah ke atas meja tepat di tengah-tengah tempat duduk kami semua.


Aku duduk di samping kak Harley seraya ku arah kan pandangan mata ku menatap mereka semua dengan tatapan penuh tanya.


"Apakah masalah nya segenting itu?" Ucap ku menatap mereka bergantian.


"Kakak sudah berbicara dengan Professor Atherxafan, kita akan kembali ke Oxdeword hari ini..." Ucap kak Harley menatap ku.


"Apa kau yakin jika kita bisa mempercayai nya kak?" Ucap Albert sedikit ragu.


"Tenang lah... Kakak yakin Professor Atherxafan bisa di percaya, kakak jamin itu..." Jawab kak Harley serius namun tetap tenang.


"Persiapkan diri kalian, kita akan kembali setelah semua nya siap." Ucap nya beranjak berdiri, berjalan meninggalkan kami berempat tanpa menoleh.


"Aku tak salah mengagumi kakak mu..." Ucap Ardelia antusias, aku menatap nya dengan sedikit merasa ilfill.


"Lebih baik siap kan semua yang harus kau bawa, Ardelia..." Sinis ku menatap nya.

__ADS_1


"Kau memang tak bisa di ajak bicara Zenith." Ucap nya kesal, seraya ia beranjak berdiri pergi meninggalkan ku sembari menghentakkan kaki nya kesal ke arah kamar nya.


"Kalian berdua seperti kucing dan anjing..." Ucap Dylan mengejek, kemudian ia beranjak pergi.


"Ya terserah kau Dylan..." Teriak ku menatap nya mulai menghilang di balik pintu kamar nya.


Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah Albert yang sedang duduk termenung di tempat duduk nya, aku tak mengerti apa yang ia pikir kan sekarang.


"Kak, ada apa dengan mu?" Ucap ku, seraya aku bergerak mendekati nya. Ia menoleh menatap ke arah ku dengan tatapan yang begitu dalam.


"Entah lah... Ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kakak..." Jawab nya datar.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2