
__ADS_3
"Mereka sangat kejam..."
"Di lihat dari seberapa banyak nya tongkat sihir, berarti kekuatan nya begitu besar dan sangat kuat Zenith.... Kita berdua saja tak akan sanggup menghadapi nya..." Tukas nya, sembari membuka semua kotak yang ada di hadapan nya.
Aku terdiam, aku sama sekali tak pernah berpikir nasib mereka begitu sial.
"Tunggu... Dimana murid-murid yang lain Dylan? Apakah tongkat sihir ini milik mereka?"
Dylan terdiam, dan aku semakin terkejut. Aku sangat marah, jika benar ini milik mereka aku harus membunuh nya apapun cara nya.
"Aku tak tahu Zenith, tapi jika benar... Aku tak akan menyangka...."
Kami berdua hanya terdiam tak mengatakan apapun, kami hanya mencari tongkat sihir milik kami sekarang.
Lima belas menit telah berlalu, kami berdua belum menemukan tongkat sihir milik kami satu pun, aku tidak memiliki ide apapun untuk mempermudah menemukan tongkat sihir itu.
"Apa kau ingat saat kau pertama kali memegang tongkat sihir mu?" Tanya Dylan yang tiba-tiba berhenti dari kegiatan nya, ia menatap ke arah ku.
"Ingat, tongkat sihir ku bersinar dengan terang dan aku merasa akrab dengan nya..." Jelas ku, sembari mengingat kenangan itu.
__ADS_1
"Seperti ini bukan?" Ucap nya saat memegang salah satu tongkat sihir yang ada di salah satu kotak itu.
Aku mengangguk.
"Kau menemukan nya..."
Kemudian tampak ia membaca kan sebuah mantra sihir, dan tiba-tiba terlihat dua kotak bersinar dengan terang di sana. Aku menghampiri nya seraya ku buka salah satu kotak itu, aku menemukan tongkat sihir ku.
Aku meraih nya dan menyimpan nya, kembali ku ambil kotak yang lain. Aku membuka nya sembari ku ambil salah satu tongkat sihir yang bersinar itu.
"Ini milik Albert..." Ucap ku saat ku arah kan pandangan ku ke salah satu ujung tongkat sihir itu yang terdapat inisial nama Albert.
"Kita sudah menemukan nya, kita harus segera kembali membebaskan Albert..." Ucap Dylan, aku mengangguk seraya berjalan aku ke arah nya.
Ia tak melepaskan tangan ku, kemudian ia menyuruh ku untuk menggabung kekuatan kami berdua.
"EXITIO TENEBRIS MAGICAE."
Ucap kami berdua bersamaan seraya mengarah kan nya ke arah sihir kegelapan yang mengurung Albert.
__ADS_1
Dooom....
Suara ledakan timbul berbarengan dengan sihir kegelapan yang hilang, kami berdua segera berlari ke arah Albert walaupun tubuh kami berdua kehilangan banyak energi setelah menggunakan sihir itu.
"Kita harus segera keluar dari tempat ini..." Ucap ku saat ku dengar kerumunan orang berlari ke arah kami.
Kami berdua memegangi Albert yang pingsan, sembari mengucapkan mantra teleportasi. Dalam sekejap mata kami sampai di sebuah tempat yang sangat asing, kami tak bisa pergi terlalu jauh karena energi kami terkuras begitu banyak.
"Kita harus bersembunyi..." Ucap Dylan, kami berdua mengangkat Albert yang tak kunjung sadar.
Saat ku arah kan pandangan mata ku belakang aku melihat sebuah tebing yang sangat tinggi, aku sedikit terkejut ketika kami berada tak jauh dari tempat dimana kami di sekap tadi.
"Kita harus segera pergi..." Ucap ku tergesa-gesa saat ku tatap sekumpulan orang keluar dari pintu gua yang ada di tebing itu, mereka berlari ke arah kami bertiga.
"Seseorang tolong kami..."
_
_
__ADS_1
_
❤️❤️❤️
__ADS_2