Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 139


__ADS_3

"Aku tak menjebak mu, kau lah yang terlalu naif dan bodoh. Apa kau kira mereka berada di pihak mu? Hahaha... Enyah lah..." Ungkap laki-laki yang di panggil Rezer itu oleh Albert.


Albert menarik tangan ku detik itu juga, ku rasakan tubuh ku melayang ketika ku sadari Albert menarik ku jatuh ke jurang yang sangat dalam.


Kegelapan menghantui ku ketika suara dentuman tubuh ku yang terjatuh dengan genggaman tangan Albert yang tak ku rasakan lagi di tangan ku. Suara rintihan Albert masih terdengar samar-samar di telinga ku. Aku tak bisa menggerakkan tubuh ku, aku tak bisa.


Kesadaran ku tak sepenuh nya hilang, tapi aku sama sekali tak bisa bergerak dan membuka mata ku.


Ku mohon tuhan, kuat kan tubuh ku... Aku ingin membantu Albert...


"Zenith..." Terdengar suara Albert yang menahan sakit memanggil ku.


Ku paksakan kedua mata ku untuk terbuka, dengan penuh sekuat tenaga mata ku perlahan bisa melihat sekitar ku. Aku melihat dengan samar, Albert sedang berusaha berdiri untuk menghampiri ku. Namun nyatanya, luka nya semakin parah dan bercak darah memenuhi beberapa bagian pakaian nya.


"K... Kak..." Ucap ku terbata-bata.


"Bertahan lah..." Ucap nya, ia merangkak kan tubuh nya ke arah ku.

__ADS_1


"Awww..." Teriak ku, aku terkejut ketika berusaha menggerakkan kaki ku. Ku angkat tubuh ku untuk melihat kondisi kaki ku, kaki ku terluka cukup parah.


"Jangan banyak bergerak Zenith..." Ucap Albert, yang sudah berada di dekat ku.


"Kak, bagaimana dengan mu? Bisakah kau berhenti bergerak... Ku mohon, lihat lah luka mu..." Aku menangis, melihatnya yang penuh luka dan kotor.


Ia menggerakkan tangan nya ke arah anak panah yang masih tertancap di dada nya, ia memegang nya dengan kuat. Lalu ia menarik anak panah itu dengan cepat.


"Ahhhh...." Teriak nya menggema, itu tampak sangat sakit. Aku menangis melihat ia terluka seperti itu, ya tuhan tolong lah kami...


"Aku baik-baik saja Zenith, percayalah..." Ucap nya, ia menatap ke arah ku dengan tatapan yakin.


"Biarkan aku membantu nya kak..." Ucap ku, seraya ku gerakkan tubuh ku perlahan untuk membantu nya mengikat robekan kain itu. Ia terdiam, ia mempercayakan semua nya kepada ku.


"Selesai..." Ucap ku tersenyum, ia membalas ku dengan senyuman.


"Kau menangis karena aku atau karena luka mu Zenith?" Ucap nya, ia menatap ke arah kaki kanan ku yang terluka kemudian kembali ia menatap ku dengan mengernyitkan dahi nya.

__ADS_1


"Kedua nya..." Jawab ku tersenyum.


"Kak ini sakit, bagaimana bisa aku tidak menangis karena terluka seperti ini?" Balas ku sedikit kesal.


"Aku hanya menggoda mu Zenith... Aku akan membantu mu..." Ucap nya, seraya ia bergeser sedikit untuk menggapai kaki kanan ku. Kemudian tampak lah ia merobek pakaian nya lagi dan membalut luka di kaki ku dengan kain itu.


"Bagaimana?" Ucap nya, ketika ia selesai membalut kaki kanan ku.


"Sakit nya menghilang..." Ucap ku tersenyum.


"Aku tahu kau berbohong Zenith, kita harus mencari pertolongan..." Ucap nya seraya berusaha untuk berdiri dengan tangan kiri nya menyentuh luka nya yang terasa nyeri, aku bisa melihat nya dari raut wajah Albert yang menahan sakit.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2