
__ADS_3
Dengan perlahan aku berjalan membuka pintu untuk memastikan bahwa dugaan ku benar. Saat berada di dalam toko itu, aku sangat terkejut dengan semua hewan yang ada di seluruh toko.
Aku menghampiri seekor kucing berwarna putih dengan mata yang berwarna biru terang berada di antara kucing yang lain di dalam kurungan.
"Ahhh... Imutnya..." Aku menyentuh bulunya ekornya yang sangat halus, keluar dari kurungan.
Aku melupakan Albert dan Endh dalam sekejap. Ku arah kan pandangan mata ku ke samping kanan ku, aku melihat Albert dan Endh yang menatap ku datar sebelum mereka melanjutkan melihat-lihat seekor burung hantu yang berada di hadapan nya.
Aku menghampirinya.
"Haii... Endh... Bagaimana kabar mu? Apa kau merindukan ku?" Ungkap ku menatap nya tersenyum.
"Senang bertemu dengan mu kembali nona Zenith..." Ungkap nya sedikit menundukkan tubuh nya.
"Kak, boleh kah aku memiliki kucing itu? Aku sangat menyukainya..." Ungkap ku memohon dengan puppy eyes khas milik ku.
Dia akan membelikan ku. Pasti...
"Hemmm..." Ungkap nya mengangguk seraya mengambil seekor burung hantu berwarna putih di letakkan di atas lengan nya.
"Terimakasih kakak ku tersayang..." Ungkap ku terlalu bahagia.
Aku sangat... Sangat menyukai kucing, apalagi kucing seperti ini...
"Endh... Bagaimana aku mengeluarkan nya? Dimana tuan pemilik toko ini? Aku tak sabar..." Ungkap ku tergesa-gesa.
__ADS_1
Tampak Endh masuk ke dalam sebuah celah yang menghubungkan ke tempat dimana pemilik toko berada.
Tak lama kemudian ia datang bersama dengan seseorang yang memiliki tinggi lebih pendek darinya.
"Benarkah kalian nona Zenith dan tuan Albert? Aku sungguh menantikan kedatangan kalian... Senang bertemu dengan kalian..." Ungkap pemilik toko sedikit menunduk.
Aku dan Albert saling tatap tidak mengerti kenapa semua orang yang kami temui mengenal kami.
"Senang bertemu dengan mu pak..." Ungkap ku tersenyum begitupun Albert.
"Aku ingin dia..." Tunjuk ku langsung ke arah kucing yang ku mau.
Tampak ia bergerak membuka pintu kurungan dengan cepat, ia mengambilnya kucing itu kemudian di berikan nya kepada ku.
"Kau akan menjadi teman ku, cat..." Ungkap ku seraya mengelus bulu kucing ku.
"Terimakasih pak..." Ungkap ku berhenti karena tidak mengetahui nama pemilik toko.
"Frem... Nama ku Frem nona..." Ungkap nya tersenyum.
"Terimakasih pak Frem..." Ungkap ku tersenyum.
Ku langkahkan kaki ku keluar dari toko hewan peliharaan bersama dengan my cat. Aku menunggu mereka di depan toko dengan pandangan mata ku menatap sekitar yang penuh dengan penyihir yang berlalu lalang bersamaan dengan para Zwamirum.
Tanpa sengaja aku melihat seseorang yang menatap ku tersenyum berada di salah satu toko yang tak jauh dari tempat ku berdiri.
__ADS_1
Ia menatap ku tersenyum sebelum di ajak pergi oleh seorang wanita tua berambut pendek, mungkin itu adalah ibunya.
"Siapa dia? Mungkin dia penyihir baru seperti ku..." Ungkap ku menatap kepergian nya yang sudah menghilang di balik Kerumunan.
"Apa yang kau lamunkan?" Terdengar suara Albert yang berjalan ke arah ku.
Aku menoleh menatap nya.
"Ahh... Aku hanya melihat seseorang tersenyum kepada ku tadi..."
"Berhati-hatilah, jangan ceroboh..." Ungkap nya yang berjalan terlebih dahulu ke arah kiri ku.
"Endh, bagaimana kalian membayar nya?" Ungkap ku penasaran.
"Apa kau tidak berpikir jika Lidya memberikan uang untuk keperluan kalian?" Ungkap nya yang berjalan mengikuti Albert.
Aku hanya terdiam mengikuti mereka berdua tanpa ingin berbicara.
_
_
_
"Apapun akhirnya kau hanya perlu terus berjuang di awal dan di tengah."
__ADS_1
__ADS_2