
__ADS_3
Tangan ku berusaha mencari suatu pegangan, namun aku tak menemukan apapun di dalam lubang itu. Tubuh ku hanya terus terperosok sampai kedalaman yang tak ku ketahui sama sekali.
Brukkk
"Awwww....."
Ku tatap lengan kanan ku yang membentur batu, setetes darah menetes di atas paha kanan ku.
Ku pejamkan mata ku seraya ku ucapkan sihir penyembuhan, rasa sakit yang ku rasakan menghilang begitu saja. Kembali ku buka kedua mata ku seraya berdiri aku menatap ke sekitar tempat itu.
Pandangan ku teralihkan oleh langit-langit bebatuan yang memiliki cahaya cukup terang di kedalaman seperti ini, aku sedikit merasa aneh dengan tempat ini.
Terdengar suara aliran air yang sangat deras tak jauh dari tempat ku berada, aku berjalan menyusuri tempat itu dengan pandangan ku tak henti-hentinya merasa waspada akan keadaan sekitar.
Semilir angin menyentuh kulit ku, sejuk namun sedikit dingin.
"Aneh..." Aku terus berjalan sampai helaian-helaian daun kering terdapat di sepanjang langkah kaki.
Cahaya yang ku lihat semakin terang dengan suara kicauan burung terdengar bernyanyi di sana, aku terus mendekat sampai pandangan ku benar-benar di buat terkejut dengan apa yang ku lihat sekarang.
__ADS_1
"Aku keluar dari gua?"
Berjalan aku mengikuti tangga yang ada di hadapan ku itu, semakin jauh aku berjalan semakin beda pula pemandangan yang ada di sekeliling ku.
"Sangat indah... Tunggu, bagaimana keadaan Albert dan Dylan? Lupakan, mereka akan mencari ku..."
Aku terus berjalan sampai berada di sebuah taman yang begitu indah dengan di sekeliling taman itu terdapat beberapa bunga yang sudah bermekaran.
"Aku yakin, aku sedang berada di dunia fantasi sekarang... Sayang aku tidak bisa mengabadikan momen seperti ini... **"
Duduk aku di tengah-tengah gazebo dengan pandangan ku tak pernah luput dari apa yang ku tatap sekarang. Aku hanya terus menikmati apa yang ingin ku nikmati sekarang.
"Aku kangen liburan ke pantai..."
"Ahhh sudah lah..." Beranjak berdiri aku ingin meninggal kan tempat itu, namun tanpa sengaja aku mendengar seseorang sedang berbicara dengan orang lain.
Lekas bergegas aku bersembunyi di belakang tanaman yang berbentuk persegi panjang itu, seseorang yang begitu mirip dengan ku berjalan ke arah gazebo taman itu. Ia tersenyum dengan sangat cantik.
"Laudya..." Panggil seseorang yang berjalan menghampiri perempuan itu.
__ADS_1
Perempuan yang di panggil Laudya menoleh ke arah suara itu, ia tersenyum seraya memeluk laki-laki yang ia panggil Jassfer.
"Bagaimana perut mu?" Ucap laki-laki itu setelah melepas pelukan itu. Kedua nya terlihat saling mencintai dan aku baru sadar jika perempuan itu sedang mengandung.
"Apa mereka ibu dan ayah ku?" Aku hanya terus menatap ke arah dua orang itu dengan perasaan yang begitu sangat akrab terasa di hati ku. Aku seperti merindukan mereka.
Aku benar-benar merindukan mereka. Aku tak menyangka sesosok ibu yang melahirkan ku terlihat begitu indah, damai dan lembut.
"Ibu..." Teriak seorang anak kecil yang berlari ke arah mereka dengan di belakangnya terdapat anak laki-laki lain yang berjalan dengan elegan mendekat ke arah nya.
"Albert... Ada apa? Jangan berlarian..." Ucap Laudya, ibu ku.
"Maafkan aku ibu, lihat lah kakak... Dia mengabaikan ku..." Rengek Albert yang terlihat sangat imut dan menggemaskan.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2