Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 71


__ADS_3

Kemudian tampaklah ia membaca suatu mantra, sepertinya itu mantra pelindung. Aku hanya menatapnya lekat tanpa mengucapkan apapun.


Ia beranjak berjalan ke arah tempat duduk yang berada di sudut ruangan yang penuh dengan buku-buku besar dengan beberapa lukisan pemandangan tertempel rapi di dinding. Aku mengikutinya perlahan.


"Dengarkan kakak..." Ungkap nya penuh penekanan.


Aku menatapnya serius.


"Rahasiakan ini dari siapapun..." Ungkap nya lagi, aku mengangguk.


"Sekarang adalah waktu yang sangat genting Zenith, kami bertiga melakukan sesuatu yang di perintahkan oleh Professor Robert..." Ungkap nya menatap ku lekat.


"Professor Robert mengatakan jika seseorang yang paling kita hindari berada di sekitar kita..."


"Maksud kakak Lordeword?" Ungkap ku ragu.


"Kau benar... Kakak baru mengetahui itu, jika ia sekarang bukan dalam bentuk arwah melainkan ia sudah memiliki tubuh yang cukup kuat untuk melindunginya..." Ungkap kak Harley seraya beranjak berdiri berjalan ke arah sebuah lukisan pemandangan gurun pasir. Ia menatapnya dengan cermat.


"Bukankah bulan purnama belum terjadi kak? Bagaimana bisa ia memiliki tubuh untuk bersembunyi?" Ungkap ku beranjak berdiri menghampirinya.


"Bukan kah kau tau jika di Oxdeword terdapat pengkhianat?" Ungkap nya menoleh menatap ku.

__ADS_1


"Lalu jika itu benar, apa kakak sudah mengetahui siapa pemilik tubuh itu?"


Ia terdiam sejenak sebelum menggelengkan kepala nya.


"Itulah yang sedang kami lakukan Zenith, mencari pengkhianat itu..."


Aku menatapnya dengan sedikit lega, jika apa yang ia katakan benar... Maka tubuh dari Lordeword bukan lah salah satu dari kakak-kakak ku.


"Kak, ketika perjalanan kami ke Angeland bukankah Zwamirum mereka mencari kami para penyihir murni? Lalu apa yang terjadi jika ia sedang berada di sini?"


"Benar. Mereka memang mencari penyihir murni seperti kita, ketika mereka sudah menangkap penyihir murni jiwa mereka akan di kurung di dalam sebuah kurungan yang sulit untuk keluar ketika sudah masuk." Ungkap nya membuat ku bergidik ngeri.


"Menghilang tanpa jejak, tidak... Mungkin tubuhnya sudah hancur berkeping-keping..."


"Jika seperti itu, berarti di luar sana ada penyihir yang mendukung Lordeword bukan? Apa yang bisa di untungkan dari itu?"


"Sebenarnya mereka dulunya adalah penyihir yang baik namun karena keserakahan itulah yang membuat mereka memilih untuk mengikuti Lordeword yang tak berwujud itu..."


"Kakak mohon padamu, berhati-hatilah... Jangan percaya kepada siapapun, jangan terlihat menonjol untuk apapun... Itu akan sangat berbahaya untuk mu ataupun untuk kakak-kakak mu..." Ungkapnya tegas.


"Aku tidak akan mengecewakan mu kak... Dan kakak harus berhati-hati, ku harap kakak segera menemukan pengkhianat itu..." Ungkap ku tersenyum...

__ADS_1


"Dan aku percaya ramalan itu memang terjadi jika seseorang bisa mengalahkannya..." Ungkap ku lagi.


"Hemmm.... Kau kembalilah ke kamar mu..." Ungkapnya tersenyum seraya mengelus kepalaku...


Aku mengangguk seraya berjalan ke arah pintu, aku membukanya dan keluar dari ruangan itu. Aku berhenti sejenak menatap pintu yang telah tertutup itu... Aku merasakan sesuatu yang cukup aneh.


Mungkin hanya perasaan ku...


Aku kembali berjalan di lorong yang penuh kegelapan, aku masuk ke dalam kamar ku... Sesekali aku menatap ke murid-murid yang sudah tertidur lelap... Namun saat mata ku menatap ke arah tempat tidur milik Ardelia aku tidak melihatnya...


"Kemana dia? Ini sudah tengah malam..." Ungkap ku seraya menatap ke arah jam dinding yang terpampang di ruangan tengah.


Aku mencarinya ke dalam kamar mandi namun aku tidak menemukannya, aku kembali berjalan ke arah tempat tidurku, aku mengambil jubah ku dan berjalan keluar mencari Ardelia...


_


_


_


❤️❤️❤️

__ADS_1


__ADS_2