
__ADS_3
Beberapa hari ini di sekolah menjadi semakin kacau, beberapa murid mengalami hal yang sama. Para Professor mencari cara untuk mengetahui penyebabnya namun sama sekali tak menemukan jejak. Pada akhirnya mereka meliburkan kita semua, karena khawatir akan semakin banyak korban yang berjatuhan.
"Pada akhirnya mereka meliburkan kita bukan?" Ungkap Ardelia tersenyum seraya memegang satu koper di tangan kanan nya.
"Yah... tebakan mu benar..." Ungkap ku mengiyakan nya.
Ku arahkan pandangan mata ku menatap para murid seasrama ku yang sedang sibuk membawa kopernya, karena kami di liburkan untuk beberapa waktu.
"Cepat lah..." Ungkap Ardelia kesal.
Aku hanya melihatnya seraya mengambil my cat, aku menggendongnya.
Kami berdua berjalan beriringan keluar dari asrama menuju ke halaman sekolah. Dari kejauhan aku bisa melihat kak Harley, kak Albert dan Dylan sedang menunggu.
What Dylan? Dia ikut kami? Astaga ada apa dengan dua anak ini.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat mereka berdua mengikuti kami bertiga ke rumah kak Harley.
"Bukan kah kalian terlalu lambat?" Ungkap Dylan sinis.
"Apa kau tak melihat barang bawaan kami terlalu banyak..." Ungkap Ardelia tak kalah sinis.
__ADS_1
Aku hanya bisa melihat mereka dengan tatapan malas.
"Ikuti aku..." Ungkap kak Harley.
Ku tatap ia yang berjalan di salah satu pohon besar yang berada di hadapan kami, ia berjalan dengan perlahan namun gagah. Pandangan mata nya menatap batang pohon yang menjulang ke bawah, ia mengetuk batang pohon itu sampai tiga kali.
Beberapa detik kemudian tampaklah sebuah celah di antara pohon itu, kak Harley menoleh menatap kami bergantian seraya ia berbicara.
"Masuklah..." Ungkap nya, dan di angguki kami semua.
Ku langkah kan kaki ku perlahan mengikuti Albert yang sudah berjalan terlebih dahulu. Aku berhenti sejenak seraya menatap keadaan sekitar halaman, beberapa murid juga melakukan hal sama seperti yang di lakukan oleh kakak ku, Harley. Dengan bantuan para Professor Oxdeword.
"Zenith..." Panggil Harley, aku menatap nya dengan tersenyum.
"Selamat datang tuan dan nona..." Ungkap seseorang yang terakhir ku lihat, ia yang membawakan kuda ketika kami akan pergi dari sini waktu itu.
"Terimakasih paman.." Ungkap Ardelia tersenyum.
Kami berlima masuk beriringan ke dalam rumah, sesekali aku berhenti melihat pemandangan sekeliling yang membuat ku sangat merindukan rumah ku.
Sebenarnya aku memang merindukan ayah dan ibu ku di dunia modern... Bagaimana kabar mereka? Apakah aku tidak bisa kembali? Di sana bukannya sekarang sudah tahun 2021? Ahhhh aku sangat merindukan suasana kota...
__ADS_1
"Zenith, apa yang kau lamunkan?" Ungkap seseorang yang mengejutkan ku.
"Ahhh... Tidak ada kak..." Ungkap ku melanjutkan langkah ku.
"Jangan melamun di siang bolong seperti ini..." Ungkap Dylan.
Aku hanya menatap nya malas.
"Masuk lah ke dalam kamar kalian, setelahnya kita akan makan siang bersama..." Ungkap Harley, seraya menaiki tangga menuju ke kamar nya.
Kami berempat mengangguk, sebelum masuk ke dalam kamar kami.
"Lagi-lagi aku harus satu kamar dengan mu..." Ungkap ku malas, seraya meletakkan koper ku di samping tempat tidur ku. Entah kenapa, sesekali aku melupakan sihir ku, mungkin aku masih mengingat masa-masa sekolah ku dulu.
"Yah mau gimana lagi, kakak mu hanya memiliki beberapa kamar..." Ungkap Ardelia menatap ku dengan senyuman.
_
_
_
__ADS_1
❤️❤️❤️
__ADS_2