Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 136


__ADS_3

Ku langkah kan kaki ku mengikuti langkah kaki Albert yang berjalan di depan ku, sesekali ia menoleh ke arah ku dan meraih tangan ku. Ia memegang nya dengan cukup erat.


Kami berhenti tepat di antara sebuah pohon pinus yang menjulang tinggi.


"Bukan kah ini seperti hutan biasa nya?" Ucap ku, seraya ku arah kan pandangan mata ku menatap ke sekitar hutan pinus, yang benar-benar tumbuh tinggi menjulang ke atas. Ya, tak seperti tubuh ku yang tinggi nya hanya rata-rata hihi.



"Ya, kau benar Zenith... Tapi, kau harus lebih waspada bukan?" Ucap Albert yang menoleh tersenyum ke arah ku, itu bukan senyuman tulus itu senyuman sebuah peringatan.


Ia menarik ku, kami kembali berjalan dengan hati-hati. Jika di pikir-pikir lagi, aku seperti karakter yang bodoh tak mengerti apapun tentang dunia ini, ya Angeland.


Sampai sekarang aku sama sekali belum melakukan hal penting apapun, aku benar-benar seseorang yang tak berguna. Tapi aku akan berusaha ke depan nya, agar lebih baik. Aku pastikan, aku bisa menjaga orang-orang yang ku sayangi.


"Kau melamun Zenith?" Ucap Albert mengejutkan ku.

__ADS_1


"Tidak, aku tak melamun..." Jawab ku, seraya ku tarik tangan ku dari nya.


"Hustt..." Ucap Albert, ia berhenti bergerak.


Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke sekitar, aku tak melihat apapun. Namun kenapa kak Albert menyuruh ku untuk diam.


"Ada apa?" Ucap ku terhenti, ia menarik ku. Kami berdua berlari mencari tempat persembunyian dengan cepat.


Pada akhir nya kami bersembunyi di belakang bebatuan dengan beberapa semak belukar berada di antara kami. Kak Albert menyuruh ku untuk menunduk kan kepala ku dengan diri nya yang mengawasi sesuatu di luar.


Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah pandangan Albert, aku terkejut ketika melihat beberapa makhluk yang tak asing lagi bagi penggemar film fantasi.


Kak Albert menyuruh ku membauri tubuh ku dengan tanah yang kami pijak, dengan cepat aku mengikuti perkataan nya.


Aku tahu, mereka memiliki penciuman yang sangat tajam.

__ADS_1


Kembali ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah sekumpulan Orc itu, mereka berjalan dengan beberapa binatang yang berada di punggung mereka. Bau amis darah menyebar di penciuman ku.


Tanpa sengaja, aku menjatuh kan sebuah batu kecil yang berada di hadapan ku. Aku terkejut ketika para Orc itu terdiam. Seperti nya ia mendengar nya. Aku dan kak Albert menatap para Orc itu dari balik semak-semak belukar, aku ketakutan ketika salah satu Orc itu menatap ke arah tempat kami bersembunyi.


Kak Albert memegang tangan ku dengan erat, aku terus berdoa agar mereka tak melihat kami. Namun apa yang terjadi di depan ku sama sekali bukan harapan ku, salah satu dari Orc itu tiba-tiba menurunkan hasil buruan nya dan berjalan ke arah kami dengan sebuah kapak berada di tangan kanan nya.


Aku menoleh ke arah kak Albert ia menarik ku, kami mengendap-endap menjauhi tempat kami bersembunyi. Sesekali aku menoleh ke arah mereka, tanpa sengaja aku menginjak ranting-ranting dahan yang sudah mengering.


"Maaf kak..." Ucap ku, ia menatap ku dengan kesal.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2