
__ADS_3
Aku terkejut ketika pandangan mata ku melihat air kolam yang berubah warna menjadi merah darah dengan sedikit asap keluar dari kolam itu.
"Bukan kah tadi air nya berwarna biru?" Ucap ku masih menatap air kolam tersebut.
"Aneh bukan... Aku juga terkejut..." Ucap Ardelia beranjak berdiri mendekati air kolam itu.
"Jangan sentuh... Bagaimana jika berbahaya?" Ucap ku melarang nya.
"Coba lah dengan daun kering itu..." Ucap ku menunjuk ke salah satu daun kering yang ada di samping kiri nya.
Ku tatap ia yang mengambil daun itu dan mencelup kan daun itu ke dalam kolam. Aku dan Ardelia lagi-lagi terkejut ketika daun itu kembali menjadi hijau.
"Wow... Apa yang terjadi?" Ungkap Ardelia tak percaya...
Aku hanya mengedikkan bahu tak mengerti.
"Simpan lah permata darah ini..." Ucap nya seraya melempar permata darah kepada ku, aku menatap nya sebentar dan menyimpannya di dalam tas milik ku.
"Aku akan masuk..." Ucap nya gembira.
"Apa kau yakin?" Ucap ku sedikit ragu.
Ia hanya mengabaikan ku sampai kaki kanan nya beranjak masuk ke dalam kolam tersebut.
__ADS_1
"Air nya hangat..." Ucap nya menoleh ke arah ku.
Aku hanya menatap nya, menatap aktivitas nya yang mulai menenggelamkan tubuh nya di dalam kolam tersebut. Aku tak melihat reaksi apapun, sehingga aku pun tertarik untuk mengikuti nya masuk ke dalam kolam.
Dengan penuh kehatian aku masuk ke dalam kolam perlahan, aku berdiri namun kedalaman air kolam itu hanya sebatas dada ku. Aku membasuh wajah ku dengan senyuman.
"Ini sangat menghangat kan..." Ucap ku menatap ke arah Ardelia yang sedang melakukan hal yang sama.
Namun tiba-tiba tubuh ku terasa sangat menyakitkan, begitupun Ardelia.
"Ahhh... Apa yang terjadi..." Teriak ku.
"Ahhhh.... Ini sangat menyakitkan..." Teriak Ardelia.
Tubuh ku sangat panas, ini seperti di tusuk-tusuk oleh besi yang memanas... Aku tak bisa menahan nya. Aku kehilangan kesadaran ku.
Aku memaksakan kedua kelopak mata ku untuk terbuka, aku menatap ke sekitar tempat ku berada. Pandangan mata ku menatap sekujur tubuh ku yang sudah berada di atas tanah dengan tubuh Ardelia berada di samping kanan ku.
"Apa yang terjadi?" Ucap ku seraya memperhatikan tubuh ku yang terlihat sedikit berbeda.
"Sepertinya ada sesuatu yang berubah..." Ucap ku memperhatikan lebih detail.
"Ahhh... Aku tak merasakan sakit lagi..." Ucap ku sedikit berteriak.
__ADS_1
"Ternyata air kolam itu menyembuhkan ku..."
"Ardelia bangun..." Panggil ku seraya mengguncang tubuh nya pelan. Ia melenguh kesal sampai ia beranjak duduk dengan terpaksa.
"Ahhhh... Aku masih hidup..." Ucap nya menyentuh tubuh nya secara acak.
"Ya kau masih hidup..." Ucap ku datar.
"Tapi aku masih bingung, apakah air kolam itu memiliki sihir?" Ucap ku menatap kolam itu.
"Sihir? Lalu siapa yang membawa kita ke atas bukan kah kita tadi berendam di air kolam itu?" Ucap nya terkejut.
"Entahlah... Jangan di pikir kan jika membuat mu semakin bingung... Lebih baik kita segera bersiap-siap, kita harus pulang..." Ucap ku beranjak berdiri.
"Pulang? Lihat lah... Ini masih malam, tunggu beberapa jam lagi... Lagi pula aku ingin istirahat..." Ucap nya terbaring malas.
"Dasar pemalas..."
Aku kembali duduk melihat pantulan cahaya yang di hasilkan oleh sinar rembulan yang masuk ke dalam gua. Aku memperhatikan keindahan itu untuk beberapa waktu sebelum aku kembali tertidur.
_
_
__ADS_1
_
❤️❤️❤️
__ADS_2