Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 150


__ADS_3

Sesuatu yang membuat ku tersandung itu adalah sebuah mayat manusia yang mengkurap dengan darah mengotori tubuh nya.


"Jadi aku tersandung oleh kaki nya?"


Aku mencoba mendekati mayat manusia itu, dengan sekuat tenaga aku melumah kan tubuh nya.


"Dylan?" Teriak ku terkejut saat melihat wajah nya yang berlumuran darah, aku sangat syok sehingga aku terjatuh ke belakang melihat mayat Dylan berada di hadapan ku.


"Dylan... Dylan..." Teriak ku, aku kembali mendekati nya dengan memeriksa denyut nadi nya yang begitu lemah.


"Syukur lah, ini bukan mayat... Dia masih hidup..."


Pandangan ku teralihkan oleh sebuah luka ternganga di pundak kiri nya, tak terlalu lebar namun itu sangat menyakit kan.


Ku robek kain baju yang di pakai Dylan, aku membersih kan luka nya dengan perlahan, setelah nya aku membalut luka nya agar tak terinfeksi. Aku mengangkat tubuh nya seraya ku pindah kan ia ke arah pohon agar ia duduk menyandar.


"Kau terlalu berat Dylan... Ku harap kau tidak mati setelah ini..."

__ADS_1


Aku membangun kan nya dengan menepuk-nepuk pelan pipi nya, beberapa kali tepukan terdengar suara lenguhan dari Dylan yang begitu lemah.


"Bangun..." Teriak ku, seraya kembali aku menepuk-nepuk pelan pipi nya.


Ku tatap kedua kelopak mata nya yang mulai tergerak, kedua mata nya membuka dengan lemah. Tatapan nya begitu lemah dan menyakit kan, ia menatap ku dengan berusaha untuk mengatakan sesuatu tapi ku rasa tubuh nya tak bisa melakukan hal itu.


"Istirahat lah... Jangan mencoba untuk berbicara..." Ucap ku, seraya beranjak berdiri aku menatap ke arah setitik cahaya yang menjadi tempat tujuan ku tadi.


"Aku akan menunda nya..." Ucap ku setelah melihat Dylan yang terduduk dengan lemas.


Ku arah kan pandangan mata ku ke sekitar, kegelapan yang mengganggu penglihatan tak bisa melihat dengan jelas beberapa meter di depan. Aku memutuskan untuk tidak pergi kemana pun setelah mengetahui keadaan Dylan, bahkan aku sempat melupakan kaki ku yang sedang terluka.


Ku pejam kan mata ku dengan cepat, ku rasakan tubuh ku sangat lelah dan tak bertenaga lagi. Aku hanya ingin beristirahat sekarang, bisakah seseorang yang jahat tak menemukan kami berdua. Ku mohon.


__________


Rintikan hujan membuat ku kembali membuka mata ku, bulir-bulir bening jatuh mengenai tubuh ku dengan dingin nya udara malam menusuk pori-pori kulit ku.

__ADS_1


Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah Dylan yang terlihat menggigil kedinginan, aku bergerak menghampiri nya. Aku memeluk tubuh nya yang terasa sangat dingin seperti es.


"Bukan kah hujan menjadi penjahat saat ini?" Teriak ku mulai putus asa, aku tak melihat tempat teduh apapun.


Pandangan mata ku menatap ke sekeliling, walau hujan menghalangi pandangan ku, aku melihat pohon besar yang sangat rimbun tak jauh dari tempat kami berada.


"Tapi, bagaimana bisa aku membawa Dylan dalam keadaan seperti ini?" Gumam ku kesal.


"Dylan..." Panggil ku. Ia terlihat sangat kedinginan, namun dengan perlahan namun pasti ia membuka mata nya.


"Bisakah kau menggerak kan tubuh mu? Kita harus mencari tempat teduh..." Ucap ku, namun ia tak menanggapi ku.


_


_


_

__ADS_1


💜💜💜


__ADS_2