Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 132


__ADS_3

"Kak, apa kau tahu angin apa yang menyerang ku kak?" Tanya ku penasaran, ia meletakkan makanan itu kemudian ia menatap ku dengan serius.


"Sebelum nya, kakak pernah membaca di buku sihir perpustakaan. Nama angin itu adalah ventus ex morbo, angin itu merupakan sihir kegelapan yang selalu berada di tempat pemilik sihir kegelapan. Lain kali kau hindari angin itu, lihat lah diri mu sekarang kau membuat ku khawatir Zenith." Jelas nya, seraya menatap ku dengan kesal.


"Maaf kak..." Ucap ku pelan.


"Lalu, bagaimana bisa kita membedakan itu angin biasa atau angin vem? Bukan kah mereka terlihat sama." Tanya ku lagi.


"Angin vem itu datang dengan tiba-tiba, tapi kita bisa membedakan kecepatan angin vem itu. Tapi ke depannya lebih baik menghindar dari jenis angin apapun, aku tak ingin kau merepotkan ku lagi Zenith.." Ucap nya, ia menatap ku dengan kesal.


"Aku akan lebih waspada lain kali..."


"Kak, apa hanya kita berdua yang berada di sini? Bagaimana dengan Dylan dan Ardelia?" Tanya ku, seraya memposisikan tubuh ku agar lebih nyaman.


"Entahlah... Tapi kakak berharap, mereka baik-baik saja..." Jawab nya.

__ADS_1


"Kak, bukan kah ini aneh? Kenapa kita bisa berada di wilayah mereka? Lalu, sebenarnya apa yang kita cari?" Tanya ku bertubi-tubi, ia hanya terdiam tanpa menatap ku.


"Mungkin kah sesuatu terjadi?" Tanya ku lagi.


"Kak Harley menyuruh kita untuk mencari batu sihir hitam, Zenith..." Jawab nya, ia menoleh ke arah ku.


"Bukan kah batu sihir hitam itu berada di arah timur Angeland? Lalu kenapa kita bisa terjebak di sini? Walau portal teleportasi Oxdeword bermasalah, kita tidak akan pergi sejauh ini." Jelas ku lebih kesal, aku menahan sakit tapi pemikiran ku lebih membuat ku menjadi sakit.


"Dan lebih aneh nya, kita sampai terpisah dengan Dylan dan Ardelia." Jelas ku lagi.


"Tunggu, batu sihir hitam? Kita mencari itu karena bisa membantu memulihkan portal teleportasi?"


Sialan.


"Baiklah, kau istirahat lah juga kak... Kau harus memberitahu ku apapun yang ingin ku tanyakan ke depan nya." Ucap ku, seraya ku baring kan tubuh ku kembali dengan perlahan.

__ADS_1


Tanpa menunggu balasan nya, aku memutuskan untuk tertidur dengan cepat. Aku hanya berharap, esok hari penyakit ku menghilang tanpa bekas.


__________


"Apa yang terjadi?" Ucap ku, ketika melihat Ardelia dan Dylan berada di sebuah penjara besi yang berada di pinggir jurang yang pernah ku mimpikan sebelum nya.


Mereka berdua berteriak meminta tolong, namun tidak ada siapapun yang membantu nya. Aku berjalan mendekat ke arah mereka berdua, namun aneh nya aku tak bisa meraih nya. Semakin lama aku mendekat semakin jauh pula jarak antara kami semua.


Aku sama sekali tak bisa menggapai nya, sampai tiba-tiba aku berada di tempat yang berbeda. Aku sangat terkejut ketika Harley berdiri di tengah-tengah kerumunan dengan orang-orang melempar makanan sampah ke arah nya.


"Dasar pengkhianat..." Teriak orang-orang itu. Di lain sisi aku bisa melihat Albert dan Dylan sedang berada di belakang Harley dengan posisi tangan terikat.


_


_

__ADS_1


_


❤️❤️❤️


__ADS_2