
__ADS_3
"Apa yang kau lakukan di sana?" Ungkap seseorang, aku menoleh menatap nya.
"Aku hanya melihat pemandangan..." Ungkap ku berjalan ke arah nya.
"Mandilah..." Ungkap nya lagi.
"Ok..."
____________
Aku terbangun seraya memaksakan kedua kelopak mata ku untuk terbuka, ku angkat tangan ku untuk menghalangi sinar matahari yang masuk dari celah-celah jendela yang mengenai ku.
Ku renggang kan tubuh ku seraya ku arahkan pandangan mata ku ke sekitar, tampak seseorang mengetuk pintu lalu masuk dengan membawa sebuah nampan yang berisi minuman hangat.
"Selamat pagi nona..." Ungkap bibi ana seraya meletakkan nampan itu di atas meja samping tempat tidur ku.
"Selamat pagi bibi..." Ungkap ku yang sedang mengucek-ngucek mata ku agar dapat melihat dengan jelas.
"Bibi sudah menyiapkan air susu dengan kelopak mawar untuk anda berdua mandi nona..." Ungkap nya sedikit menunduk kemudian berbalik pergi meninggalkan kamar kami.
"Terimakasih bibi..."
Bibi Ana beranjak keluar tak lupa ia menutup pintu kamar kami dengan perlahan.
__ADS_1
Bibi Ana adalah pelayan di rumah kak Harley, aku tak tahu bagaimana bisa bibi Ana bekerja di sini, padahal tempat ini bukan lah tempat yang lumrah di tinggali oleh manusia. Tapi jika di pikir kan bukan kah bibi Ana memiliki sihir? Entahlah...
Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah Ardelia yang masih tertidur lelap, aku beranjak berjalan ke arah kamar mandi seraya membawa handuk di tangan kiri ku.
Aku melepaskan pakaian ku dan masuk ke dalam bak mandi dengan perlahan, aku bisa mencium aroma mawar dengan sentuhan lembut susu yang menyentuh kulit ku.
"Aku sudah lama tidak merasakan perasaan seperti ini..."
"Ini sungguh merilekskan..."
Cukup lama aku berendam dengan balutan keheningan, aku bangkit seraya mengambil handuk ku dan kemudian berpakaian.
Aku beranjak berjalan ke arah kamar ku dengan arah pandangan mata ku menatap ke arah Ardelia yang masih tertidur lelap dengan selimut masih utuh di tubuh nya..
Cukup lama aku membaca buku sihir ku, tatapan mata ku menatap ke arah Ardelia yang tiba-tiba bangun dan berlari ke arah kamar mandi. Seperti nya ritual pagi nya baru saja di mulai.
Tok Tok Tok...
Aku meletakkan buku sihir ku, seraya ku langkah kan kaki ku berjalan ke arah pintu kamar, aku membuka nya dengan perlahan. Tampak lah sesosok laki-laki berdiri di depan kamar ku dengan balutan pakaian yang cukup membingungkan.
"Mau kemana pagi-pagi seperti ini kak?" Ungkap ku menatap nya.
"Kakak dan yang lainnya akan pergi ke suatu tempat, kalian berdua jangan kemana-mana sebelum kami kembali..." Ungkap nya tegas.
__ADS_1
"Kami tidak akan kemana-mana... Lalu ke suatu tempat mana yang akan kalian tuju kak?"
"Kami akan kembali ke Oxdeword untuk mencari sesuatu, kalian baik-baik lah di sini..." Ungkap nya berjalan pergi meninggalkan ku.
"Baiklah kak... Hati-hati..." Ungkap ku sedikit berteriak.
Aku berbalik menutup pintu kamar ku perlahan.
"Ada apa?" Ungkap Ardelia yang baru saja keluar.
"Mereka bertiga pergi lagi ke Oxdeword..." Ungkap ku menatap nya.
"Bukan kah ini kesempatan kita untuk mencari permata darah?" Ungkap nya tergesa-gesa.
"Permata darah? Sekarang?."
Ia mengangguk semangat.
_
_
_
__ADS_1
❤️❤️❤️
__ADS_2