Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 161


__ADS_3

"Seseorang yang paling dekat dengan ku adalah..."


Aku menatap punggung Ardelia, aku tahu jawaban dari itu semua adalah Ardelia. Dialah orang yang paling dekat dengan ku saat berada di Angeland.


"Apa yang kau katakan Zenith?" Ucap nya, ia berhenti seraya menoleh ia ke arah ku.


"Tidak ada, aku hanya melihat-lihat... Suasana menjadi sangat sunyi dan gelap." Ucap ku sambil tersenyum.


Ia kembali berjalan dan aku terus mengikuti nya sampai kami berhenti di depan asrama kami.


"Aku akan mengambil sesuatu, tunggulah di sini..." Ucap nya, ia menoleh ke arah ku dengan tersenyum kemudian ia berjalan ke dalam asrama, ia menghilang di balik dinding lukisan itu.


Aku hanya berdiri di depan kamar asrama dengan diam, pikiran ku begitu campur aduk. Aku sama sekali tak bisa berpikir dengan jernih sekarang, bagaimana jika Rezer mengatakan hal yang benar? Tapi bagaimana jika dia hanya berbohong? Lalu dimana Dylan sekarang jika itu hanyalah kebohongan Rezer?


"Devant?"


Tiba-tiba aku memikirkan nya lagi. Aku masih mengingat bagaimana ia dengan suka rela memberikan permata darah itu kepada ku, dan aku merasa Devant dan Ashan memiliki sesuatu, mungkin saling keterikatan? Entahlah... Wajah mereka terlihat sama, aku menyadari itu.


"Tapi bukan kah Devant bilang jika kami kenal sebelumnya? Apa jangan-jangan dia benar-benar seseorang yang ku kenal dulu? Seseorang yang ku kenal sebelum masuk ke dunia Angeland."

__ADS_1


"Hemm..."


"Kak Albert..." Tatapan ku teralihkan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan ku dengan raut wajah yang terlihat gemetar ketakutan.


"Tolong aku Zenith..." Ucap nya, kemudian samar-samar menghilang dengan sekejap.


Aku hanya terdiam, apa yang ku lihat tadi, apa yang ku dengar tadi, apa aku berhalusinasi?


"Awww.... Ini bukan mimpi."


Aku mencubit lengan ku sendiri, namun itu sakit.


"Apa yang kau pikir kan Zenith? Ayo..." Ucap Ardelia yang tiba-tiba keluar dari dalam asrama.


Aku hanya tersenyum dan mengangguk, aku mengikuti nya yang berjalan terlebih dahulu.


"Ini benar-benar perasaan yang asing, kenapa dia selalu berjalan mendahului ku? Sejak kapan Ardelia seperti itu?"


"Hemmm Zenith.... Dimana permata darah yang kau miliki itu?" Ia tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arah ku dengan raut wajah yang begitu sulit tertebak.

__ADS_1


"Ahhhh... Permata darah? Aku menyimpannya..." Balas ku.


"Dimana kau menyimpan nya?" Tanya nya sedikit memaksa.


"Kau akan tahu nanti, lebih baik kita segera pergi..." Ucap ku berusaha mengelak.


Aku berjalan lebih dulu dari nya, aku benar-benar ketakutan sekarang. Siapa dia? Ternyata dia hanya ingin mendapatkan permata darah itu dari ku, tapi aku hanya bisa berbohong sekarang. Jika Ardelia yang asli pasti tahu dimana permata darah itu, permata darah itu di simpan oleh kakak ku, Harley.


"Ok baik lah..." Jawab nya, kemudian ia terlihat berjalan seiras dengan ku. Aku lagi-lagi hanya tersenyum.


Aku kebingungan sekarang, apa yang harus ku lakukan jika aku sendirian seperti ini? Dimana mereka, Albert ku harap kamu masih hidup dan yang ku lihat waktu itu bukan kamu. Aku hanya berharap itu kepada mu.


"Kak Harley, dimanapun kamu berada aku tau kau sedang mempersiapkan sihir dari permata darah itu untuk menghancurkan Lordeword. Sedangkan kau Ardelia, aku benar-benar tak tahu dimana kau sekarang... Dylan?"


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2