Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 147


__ADS_3

Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah salah satu murid yang terbangun, ia menatap ku dengan tatapan yang begitu intens.


"Apa yang kau lihat?" Ucap Ardelia kepada murid itu, dia adalah Ferdina murid yang tidak di sukai oleh Ardelia sama sekali.


"Bukan kah kalian terlalu sering membuat keributan di tengah malam?" Ucap nya mengernyitkan dahi, ia kesal dengan menatap kami berdua sinis.


"Maaf, kami tak akan mengganggu mu lagi." Ucap ku, seraya berjalan aku mendekati Ardelia yang mencoba mengucap kan sesuatu. Aku memelototi nya agar ia tidak mengatakan apapun.


Akhirnya kami berdua kembali ke tempat tidur masing-masing, di dalam asrama kami memiliki delapan sampai dua belas orang murid, hanya terpisah beberapa dinding dengan satu ruangan memiliki dua buah tempat tidur.


"Sangat menyebalkan..." Ucap Ardelia yang duduk dengan raut wajah cemberut.


"Jaga image Delia, aku tak ingin ayah mu mendengar kau memiliki masalah dengan murid itu." Ucap ku seraya meletakkan jubah ku di dalam laci meja ku, berjalan aku ke tempat tidur ku sembari berbaring, mencari kenyamanan agar tidur ku selalu nyenyak dan nyaman.


"Yah kau benar, sebaik nya kita tidur sekarang... Selamat malam." Ucap nya, berbaring ia di tempat tidur nya. Suasana kembali hening, aku masih memikirkan kejadian tadi, bagaimana bisa itu terjadi?

__ADS_1


_________


"Apa yang kau dengar?" Ucap salah satu murid yang memakai jas berwarna merah, dia berasal dari Fire Magician.


"Sesuatu telah terjadi malam tadi, tapi para Professor menyembunyikan nya dengan sangat baik. Aku tak mendapat informasi apapun." Jawab lesu seorang murid perempuan yang memiliki warna jas yang sama.


"Tapi, aku hanya mendengar kata darah dari Professor Robert..." Ucap nya lagi, seraya ia tampak berpikir tentang itu.


"Darah? Pasti sesuatu mengerikan telah terjadi." Jawab murid yang pertama tadi dan di jawab anggukan oleh yang lain.


"Kau mendengar itu?" Ucap Ardelia yang tiba-tiba datang menepuk pundak sebelah kanan ku, ia berdiri di samping ku dengan pandangan nya menatap ke arah mereka berdua.


"Lalu, apa yang harus kita lakukan? Berdiam diri?" Ucap ku menepuk pundak nya sedikit keras.


"Aww... Kau memukul ku dengan sangat keras Zenith, ini sakit..." Ucap nya seraya mengelus-elus pundak nya.

__ADS_1


"Jangan bercanda..." Jawab ku malas.


"Bagaimana dengan mereka berdua? Tak mungkin mereka tak mengetahui hal itu apalagi kak Harley?" Ucap nya, ku tatap ia yang menatap ke arah halaman dengan sorot mata yang begitu tajam.


"Jika ku tebak, mereka benar-benar tahu tentang hal itu. Sepertinya kita yang tidak mengetahui kelanjutan nya bukan?" Ucap ku seraya menatap ke arah halaman, tampak di salah satu lorong di ujung sebelah barat, aku melihat Albert berjalan dengan orang lain yang sebelum nya aku pernah melihat nya di kelas Fire.


"Yah, kita bukan apa-apa... Itu pikir mereka. Mereka meremehkan kita, padahal kita pemeran utama di sini..." Ucap nya, kalimat nya sedikit mengejutkan ku.


"Pemeran utama? Apa kau pikir kita berada di suatu siaran televisi? Tidak-tidak... Apa kau mengira kita berada di dalam novel? Jangan bercanda Delia..."


"Televisi? Apapun yang kau maksud, kita adalah pemeran utama di cerita kita masing-masing bukan?" Ucap nya, aku hanya terdiam menatap mata nya yang begitu besar dan kuat.


_


_

__ADS_1


_


❤️❤️❤️


__ADS_2