
__ADS_3
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus berbicara kepada Albert dan mengatakan bahwa aku menemukan sesuatu yang sangat aneh? Apa dia akan percaya padaku? Ah... aku sangat bingung.
"Kau sedang memikirkan apa Zenith?" Ucap Albert mengagetkan ku.
"Ah tidak kak,,, aku hanya melamun karena bosan." Ucapku mencari alasan.
"Ini masih pagi... Lebih baik nikmati waktumu dengan baik-baik..." Ungkapnya beranjak pergi meninggalkan ku.
"Haishh..."
Ku tatap sendok yang ku pegang dengan sepasang garpu yang ku tusuk-tusukkan di atas daging panggang. Aku masih begitu bimbang... Tapi cobalah...
Aku beranjak berdiri mencari Albert yang berada di luar. Tampak ia sedang duduk santai di bawah pohon sambil membaca sebuah buku dengan sampul berwarna hitam. Aku menghampirinya dan berdiri di hadapannya.
"Kak,,," Ucapku menatapnya.
"Hemmm...." Iya hanya berdehem.
"Apa kau percaya adanya dunia lain kak? Maksud ku dunia yang begitu berbeda dengan dunia kita" Ucapku yang tiba-tiba membuatnya menyingkirkan buku dari pandangan matanya.
"Apa yang kau tanyakan? Sangat tidak masuk akal." Ungkap nya serius.
"Kakak percaya atau tidak?" Ungkapku mengabaikan perkataan nya...
__ADS_1
"Seharusnya tidak, tapi jika ada keajaiban mungkin aku akan mempercayai nya..." Ucapnya kembali membaca buku.
"Benarkah?" Ucapku sedikit senang.
"Hemmm..." Iya mengangguk.
"Nanti malam aku ingin mengajak kakak ke suatu tempat ok..." Ucapku berbalik pergi meninggalkan nya.
"Aneh..." Terdengar samar-samar darinya.
Ternyata tidak seburuk dugaan ku. Tapi, apa tidak terlalu cepat aku membawanya ke sana? Ah,,, lupakan. Dimana-mana lebih cepat lebih baik. Semoga benar...
Ku langkahkan kakiku ke kursi yang ada di halaman tak jauh dari tempat Albert berada.
"Aku hanya duduk, sedangkan kau apa yang kau lakukan di sini?" Ucapku sedikit sinis.
"Aku hanya lewat... Saya permisi nona." Ungkap nya pergi melewati ku.
Huh,,, sangat angkuh.
Aku memperhatikan Ashan yang sedang mengambil busur panah beserta tabung yang berisi anak panah di dalam sebuah peti berwarna hitam.
Ternyata ia ingin berlatih panah.
__ADS_1
Ku tatap dia yang sedang memasang anak panah di busur panahnya, ia mulai membidik sesuatu. Dia membidik pohon besar yang cukup jauh darinya, kira-kira lima puluh meter lebih. Ku tatap ia yang serius meluncurkan anak panah itu.
Jleb...
Terdengar suara dari pohon itu. Ya, dia berhasil mengenai target.
Memang pemanah yang handal.
Kegiatan yang kami lakukan sehari-hari di sini hanya seperti inilah, berlatih pedang, panah, membaca buku, meminum teh, duduk, melihat pemandangan hutan dan tidur. Kehidupan yang sangat mudah.
Bukankah kami terlalu santai berada di sini? Sedangkan mereka yang berada di kerajaan Hydeland sedang mengalami sesuatu yang sangat mengancam nyawa. Aku sangat mencemaskan ayah,,, Tapi aku harus percaya padanya... Ia akan berhasil, ya ia akan berhasil.
Aku beranjak berdiri pergi kembali ke dalam rumah, aku ingin membaca sesuatu di kamar. Jika saja, aku memiliki iPhone, yang pasti aku tidak akan mengalami kebosanan seperti ini. Sangat menyiksa jiwa dan ragaku huhuhu....
Ah aku sangat lebay...
Saat aku ingin pergi ke lantai dua aku melihat pelayan Ane yang sedang membawa sebuah nampan, ia melirik ku dengan tatapan mengintimidasi. Ada apa dengan nya???
-
-
-
__ADS_1
"Tindakan adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan."
__ADS_2