
__ADS_3
"Dia memang kembali ke sana, tapi dia memiliki alasan yang lain. Kak Harley mengatakan sesuatu kepada ku, ia ingin bertemu dengan Professor Atherxafan." Jelas Albert.
"Untuk apa kak Harley bertemu dengan Professor Atherxafan? Apa dia merencanakan sesuatu?"
"Kak Harley ingin mengajukan permohonan agar semua murid kembali ke sekolah." Ucap Albert serius.
"Lalu, apa kasus tentang kejadian di sekolah waktu itu telah selesai?" Ucap ku penasaran.
"Mereka tidak menemukan petunjuk apapun, tapi Professor Ghofrent mengucapkan jika seseorang lah yang memang sengaja membuat situasi menjadi rumit seperti itu." Ucap nya.
"Seperti nya mimpi ku memang benar jika Professor Robert lah dalang dari balik ini semua kak..."
"Kita tak bisa memutuskan itu dengan mudah Zenith, biarkan kak Harley yang mengurus masalah itu. Kita harus mempersiapkan diri untuk kembali ke sekolah, lebih baik kita berada di tempat yang dekat dengan pengkhianat." Ucap nya tegas, tatapan nya menjadi begitu pekat dan tajam.
"Baiklah kak..." Ucap ku mengangguk.
"Simpan permata darah itu baik-baik Zenith, aku tak ingin kau kehilangan itu apapun yang terjadi." Ucap nya seraya beranjak berdiri.
"Tenang, kakak akan melindungi mu... Tapi ingat lah, jangan sembrono..." Ucap nya, ia berbalik pergi meninggal kan kamar ku.
__ADS_1
"Terimakasih..." Gumam ku pelan.
Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah kotak hitam itu, aku meraih nya seraya kembali ku letakkan kotak hitam itu di dalam laci namun sebelum nya aku memasukkan kotak hitam itu ke dalam jubah hitam ku.
Aku mengunci laci itu, setelah nya ku simpan kunci laci di dalam saku baju ku. Aku bergerak berjalan ke arah pintu kamar ku, ku langkah kan kaki ku keluar mencari Ardelia.
Aku mengetuk pintu kamar nya beberapa kali, namun aku tak mendapat jawaban apapun. Ku buka pintu itu dengan perlahan seraya ku langkah kan kaki ku masuk ke dalam.
"Dimana dia?" Ucap ku saat tak menemukan Ardelia di kamar nya.
Ku langkah kan kaki ku kembali berjalan ke arah luar, aku mencari di seluruh rumah tapi aku tak menemukan nya.
"Apa kau melihat Ardelia? Aku tak menemukan nya di mana pun." Ucap ku mulai khawatir.
"Beberapa waktu yang lalu, aku melihat dia keluar dari rumah... Mungkin dia sedang berada di halaman depan." Jawab Dylan.
Aku meninggalkan nya begitu saja, seraya ku langkah kan kaki ku sedikit berlari ke arah halaman depan. Aku memanggil nya namun aku tak melihat nya di mana pun.
Dari kejauhan aku melihat sebuah buku besar berada di bawah pohon besar tanpa seseorang pun, aku menghampiri nya seraya mengambil buku itu di atas rerumputan.
__ADS_1
Ku buka buku itu dengan cepat, aku menemukan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan Ardelia. Itu adalah buka Ardelia, tapi aku tak menemukan Ardelia dimana pun.
"Tak mungkin dia di culik bukan?" Ucap ku menatap ke sekitar, tapi tetap saja aku tak menemukan nya.
Aku berlari ke dalam rumah, aku memanggil Dylan dan Albert yang tak tampak di sekeliling ruangan.
"Kak Albert... Dylan..." Teriak ku tak henti ketika mereka belum muncul.
"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Teriak kak Albert berjalan ke arah ku dengan tergesa-gesa.
"Ardelia hilang." Ucap ku panik.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2