
__ADS_3
Setelah cukup lama kami menghindar, tubuh ku terasa begitu lelah dan kami memutuskan untuk berhenti dan bersembunyi di dalam sebuah gua yang berada di dalam tanah.
Tempat itu tertutup oleh semak-semak yang sangat tebal bahkan kami tidak akan tahu jika Dylan tak sengaja terperosok ke dalam lubang gua itu.
Kami berdua terdiam menahan nafas ketika sekerumunan penyihir yang mengejar kami tadi berdiri tak jauh dari gua ini, bahkan aku bisa melihat salah satu dari mereka berdiri tepat di depan mulut gua.
"Uhhhhh...."
Aku segera menutup mulut Albert yang baru saja membuat kami berdua kembali merasa ketakutan.
Aku terkejut ketika pandangan ku melihat salah satu dari penyihir itu mendekat ke arah pintu gua, dengan cepat aku mengeluarkan sihir ku untuk menutupi pintu gua itu dengan gumpalan tanah. Sekarang semua nya tak terlihat sedikit pun, aura gelap yang begitu menyeramkan.
"Sekarang kita bisa melihat lagi." Ucap Dylan yang menerangi gua berukuran kecil itu dengan sihir cahaya.
"Hustttt..."
Kami tak mendengar apapun namun aku hanya memastikan jika mereka benar-benar pergi dari tempat ini.
"Aaaapa yang terjadi?" Ucap Albert yang membuka suara nya dengan pelan.
__ADS_1
"Kita sedang bersembunyi kak... Bagaimana keadaan kakak?" Ucap ku saat ku tatap dia yang menatap ke sekitar dengan mengernyitkan dahi nya. Ia hanya terdiam seperti seseorang yang sedang linglung.
"Hemmm..." Albert hanya berdehem dengan pandangan mata nya tak henti-hentinya menatap ke sekitar dengan raut wajah ketakutan.
"Kak, aku Zenith... Tenang lah, kami berdua berada di dekat mu sekarang." Ucap ku seraya ku peluk ia dengan erat.
"Zenith...." Panggil nya pelan, suara tangis terdengar. Tatapan ku menatap ke arah Dylan yang menatap ke arah ku dengan tatapan bingung.
"Aku ada di sini kak..." Jawab ku seraya ku tepuk pelan punggung nya.
"Ini beneran kau Zenith? Adik kakak?" Ucap nya seraya lepas ia dari pelukan ku. Ia menatap ku dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi nya.
Aku hanya mengangguk.
"Hemmm..." Deheman Dylan terdengar, Albert melepas pelukan ku dan menoleh ke arah Dylan. Kemudian kedua nya saling peluk dan terlihat mereka menepuk punggung satu sama lain kemudian mereka melepas pelukan itu.
"Kau terlihat baik-baik saja, kenapa kau bisa terperangkap di sana?" Ucap Dylan yang tak mengerti.
"Waktu itu aku melihat kau dan Zenith mati di hadapan ku..." Jawab Albert, seraya menatap kami berdua bergantian.
__ADS_1
"Lalu karena itu kau menyerah kak?" Tanya ku.
"Aku tidak menyerah, hanya saja aku kehilangan fokus dan mereka berhasil membuat ku tak sadar kan diri..." Jelas nya.
"Hemmm... Ini tongkat sihir mu..." Ucap Dylan seraya memberikan tongkat sihir milik Albert.
"Setidaknya aku memiliki teman yang cerdik." Ucap Albert tersenyum.
"Sekarang kita harus mencari jalan keluar bukan?" Ucap Albert yang menatap ke sekitar gua dengan teliti.
Saat ku arah kan pandangan mata ku menatap ke bawah gua itu, aku melihat sesuatu yang berkilau. Aku merangkak mendekat ke arah benda itu, namun tanpa ku ketahui tempat yang ku pijak menjadi licin dan diri ku terperosok ke bawah dimana terdapat sebuah lubang yang membuat ku semakin jauh terperosok.
"Aaaaaaaahhhhhhhhh......."
"Zenith...." Teriakan kedua nya terdengar memanggil ku.
_
_
__ADS_1
_
❤️❤️❤️
__ADS_2