
__ADS_3
Kami berdua terdiam sejenak, memikirkan sesuatu yang sedang terjadi dengan pandangan mata ku tiba-tiba menatap sesuatu yang aneh di luar rumah.
Aku melihat sebuah cahaya yang tiba-tiba melintas dari kejauhan, seperti nya cahaya itu mendekati rumah ini. Dengan langkah cepat, aku mematikan lampu yang masih menyala di kamar.
"Ada apa?" Ucap Ardelia beranjak duduk dari tempat tidur.
"Diam lah... Ada sesuatu yang mendekat..." Ucap ku pelan.
"Aku melihat sebuah cahaya mendekat ke arah rumah ini..." Ucap ku.
Tiba-tiba ada suara ketukan di luar pintu, kami berdua terdiam dengan perasaan cemas yang sangat dalam. Kami berdua semakin takut ketika kakek Eral, membuka pintu rumah nya.
"Aku melihat kuda tak jauh dari sini, apa kau menampung penyihir lain lagi di sini?" Ucap seseorang yang ku yakini adalah suara laki-laki.
"Masuk lah..." Ucap kakek Eral.
Kami berdua mendengar pintu kembali tertutup dengan suara lantai yang berdenting.
"Mereka hanya membutuhkan tempat tidur untuk malam ini saja..." Ucap kakek itu.
__ADS_1
"Lagi-lagi aku akan tidur di luar..." Ucap laki-laki itu dengan kesal.
"Apa kau mau tidur dengan ku?" Ucap kakek Eral.
"Tidur lah kek, aku akan tidur di sini..." Ucap laki-laki itu dengan suara mereda.
Aku tak lagi mendengar kakek Eral berbicara, aku hanya mendengar ia masuk kembali ke dalam kamar nya.
Kami berdua akhirnya lega, karena kami merasa jika laki-laki itu adalah seseorang yang cukup dekat dengan kakek Eral.
Akhirnya kami berdua menyalakan kembali lampu yang cukup kecil cahaya nya.
_______
Aku terbangun menatap sesuatu yang berbeda di hadapan ku, ku tatap tubuh ku yang terduduk di bawah pohon mati sesekali aku mengedipkan mata beberapa kali untuk memastikan yang ku rasakan dan yang ku lihat tidak lah benar.
Tapi sepertinya ini nyata. Aku beranjak berdiri menatap ke sekitar yang ku yakini adalah sebuah hutan asing yang belum pernah ku lihat selama di Angeland.
Tiba-tiba sesuatu mengejutkan ku, aku melihat Edyn, Endh, Aften dan yang lainnya terjebak di dalam kurungan besi yang sangat kuat. Mereka di ikat dengan beberapa luka memenuhi tubuh mereka, aku terkejut. Aku mendekati kurungan tersebut tapi tubuh ku tiba-tiba tak bisa menyentuh nya.
__ADS_1
"Ada apa ini?"
Srek... Srek... Srek...
Ku arah kan pandangan mata ku menatap ke arah suara itu, aku terkejut ketika makhluk besar yang mirip seperti Orc memegang sebuah kapak yang ia tarik di atas dedaunan kering.
Orc itu berjalan ke arah mereka, sedangkan suara meminta tolong terdengar putus asa di telinga ku.
Aku mencoba untuk membuka kurungan besi itu, tapi aku tak bisa menebus nya. Aku berjalan ke arah Orc itu, tapi Orc itu menembus tubuh ku. Aku semakin putus asa melihat Orc itu mengayunkan kapak nya dan dalam sekali tebasan ia membunuh mereka semua.
Darah memuncrat kemana-mana, bahkan tubuh ku penuh dengan darah itu. Padahal aku tak bisa menyentuh apapun tapi darah itu memenuhi tubuh ku.
Aku melihat Orc itu tertawa dengan keras, ia tertawa bahagia melihat mereka mati mengenaskan.
_
_
_
__ADS_1
❤️❤️❤️
__ADS_2