Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 164


__ADS_3

Aku ingin berlari ke arah nya namun Dylan menghentikan ku.


"Jangan gegabah, lihat lah itu..." Ucap nya seraya menunjukkan sesuatu kepada ku.


"Apa dia benar-benar Albert? Aku tak salah lihat bukan?" Tetesan air mata sudah membasahi kedua pipi ku, aku melihat nya lagi. Albert masih hidup dan sekarang berada di hadapan ku.


"Kau tak salah lihat, itu adalah Albert... Itu Albert... Zenith..."


"Terimakasih Tuhan..." Aku menghapus air mata ku dan menatap ke sekitar penjara itu, aku harus segera mencari cara untuk membebaskan Albert dari penjara itu.


"Baik lah, sekarang kita harus mencari cara bagaimana harus menghindari sihir kegelapan itu Zenith..." Ucap Dylan yang mulai serius memperhatikan sihir itu.


"Tapi bagaimana caranya jika tidak ada tongkat sihir kita?" Tanya ku bingung.

__ADS_1


"Tidak ada cara lain selain mencari tongkat sihir kita itu..." Ucap nya seraya menatap ku dengan lekat, ia serius dengan ucapan nya. Kemudian ia menatap ke arah pintu itu dengan penuh tekat.


"Ok.... Huhhhh...." Aku menghembuskan nafas kasar dan berjalan ke arah pintu.


Aku baru saja ingin membuka pintu itu namun tangan Dylan memegang ku dengan erat, ia menyuruh ku untuk melepaskan kenop pintu itu dengan perlahan. Aku mengikuti arahan nya, tak beberapa lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang melewati pintu itu dengan langkah cepat.


"Berhati-hatilah...." Ucap nya, ia lagi-lagi menatap ku dengan lekat. Aku mengangguk dan memegang tangan ku, aku merasa sedikit aneh dan canggung.


Ku tatap Dylan yang membuka pintu itu dan melihat ke arah luar, kepala nya terlihat celingak-celinguk memastikan keadaan di luar cukup aman, setelah nya ia menoleh ke arah ku dan memberikan isyarat kepada ku untuk segera keluar mengikuti nya.


Setelah beberapa kali kami membuka pintu, akhir nya sampai lah kami di depan sebuah pintu yang sedikit berbeda dengan pintu yang lain. Pintu itu memiliki corak bunga yang berwarna hitam dan sedikit menimbulkan hawa yang menakutkan.


Kami berdua masuk ke dalam ruangan itu, tampak di sana terdapat beberapa kotak yang di simpan di atas rak-rak yang sangat tinggi dan luas, kotak-kotak itu berjajar dengan begitu rapi memenuhi rak-rak itu.

__ADS_1


Ku raih satu kotak yang tak jauh di hadapan ku, aku membuka nya dengan sedikit terkejut. Puluhan tongkat sihir berada di dalam kotak itu, aku sedikit tak percaya akhir nya aku meraih kotak yang lain, aku membuka nya dan melihat puluhan tongkat sihir berada di dalam nya.


"Apa ini? Apa mereka mengumpulkan tongkat sihir yang di gunakan para penyihir putih seperti kita?" Tanya ku sedikit tak percaya.


"Mereka membunuh nya dan mengambil tongkat sihir itu dari mereka..." Tukas Dylan yang menatap ke kotak-kotak itu dengan tatapan yang tak terbaca oleh ku.


"Kau tau bagaimana tak berguna nya penyihir tanpa tongkat sihir. Kita merasakan itu bukan?" Ucap nya, ia menatap ku dengan serius.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2