
__ADS_3
Kami masuk ke dalam sebuah tempat yang sangat kuno, dengan orang-orang yang berkumpul di setiap meja. Ini semacam restoran, atau tempat makan yang sedikit kumuh.
Tampak Endh berjalan ke arah meja pemesanan dengan seorang perempuan yang memiliki rambut panjang bergelombang tak rapi menggunakan pakaian seperti jubah berwarna hitam berdiri di belakang meja.
Tampak Endh berbicara dengan perempuan itu, sesekali perempuan itu menoleh menatap ke arah ku dan Albert berdiri.
"Kak, apa kau mengetahui sesuatu?" Ungkap ku menatap Albert yang membawa kurungan berisi burung hantu milik nya.
"Kita akan pergi ke menara sihir..." Ungkap nya tanpa menoleh ke arah ku.
"Menara? Untuk apa?"
Ia hanya mengedikkan bahu nya.
Tampak Endh berjalan ke arah kami dengan membawa sesuatu di tangan kanan nya.
"Sudah waktunya..." Ungkap nya berjalan keluar.
Aku dan Albert mengikutinya yang berjalan ke arah menara sihir yang berada di ujung jalan. Sesekali pandangan mata ku menatap kegiatan para penyihir yang sangat ramai dengan para pembeli untuk murid baru.
Ada yang tau umur ku sekarang berapa? Seharusnya aku masih di bawah umur untuk sebuah pernikahan.
Kami bertiga, eh maksudku kami berlima sampai di depan sebuah gerbang yang sangat apik berdiri kokoh dengan tulisan Turrim Magicae (Menara sihir).
Ku langkah kan kaki mengikuti Endh yang berjalan menaiki anak tangga yang sangat banyak.
__ADS_1
Sesampainya di atas aku bisa melihat sebuah menara sihir yang cukup tinggi terletak di dataran tinggi Oxdeword. Saat pandangan mata ku menoleh ke arah belakang ku, aku bisa melihat desa para penyihir yang ramai dengan para penyihir berada di sana.
Kembali ku arah kan pandangan mata ku menatap Endh yang berjalan ke sebuah gerbang yang terlihat kuno.
Endh menyuruh kami untuk mendekati nya. Tampak ia memberikan sebuah giok berwarna hijau yang sangat indah kepada ku dan Albert.
"Ini hadiah dari ku untuk kalian..." Ungkap nya tersenyum.
"Terimakasih..." Ungkap ku bersamaan dengan Albert.
Aku menyimpan giok itu di dalam jubah ku bersamaan dengan tempat aku menyimpan tongkat sihir ku.
"Semoga kita bisa bertemu kembali Endh..." Ungkap Albert yang menyalami Endh.
"Masuklah..." Ungkap Endh.
"Kalian akan sampai di depan gerbang Oxdeword..." Ungkap nya lagi.
"Lewat ini?" Ungkap ku tak percaya.
"Benar nona... Kau akan sampai di sana dengan cepat..." Ungkap nya lagi.
"Jaga dirimu baik-baik Endh..." Ungkap Albert yang berjalan melangkah melewati gerbang itu.
__ADS_1
Sedetik kemudian Albert hilang.
"Sekarang giliran mu nona..." Ungkap Endh.
"Terimakasih Endh... Semoga kita bisa bertemu kembali..." Ungkap ku seraya beranjak berjalan melangkah kan kaki masuk melewati gerbang.
Ketika aku membuka mata ku, aku berada di sebuah gerbang yang sangat tinggi dengan para penyihir baru berkumpul di sekitar ku.
Ku arahkan pandangan mata ku mencari Albert yang sedang berbicara dengan seseorang. Aku berjalan menghampirinya.
Terdengar suara pintu gerbang terbuka, dan detik kemudian muncul lah seseorang berdiri di tengah-tengah gerbang.
"Selamat datang di Oxdeword, aku adalah Hermione... Kalian bisa meninggalkan barang bawaan kalian di sebelah kanan ku... Silahkan ikuti aku..." Ungkap seorang perempuan yang memakai topi penyihir dengan sebuah tongkat sihir di tangan nya.
Kami semua mengikutinya berjalan beriringan dengan perasaan yang sangat bahagia namun sedikit takut.
"Hufffth... Tenang lah..."
Aku berjalan melangkahkan kaki di samping Albert yang menatap ke depan dengan serius.
_
_
_
__ADS_1
❤❤❤
__ADS_2