
__ADS_3
"Heiii..." Ucap seseorang yang lagi-lagi mengejut kan ku. Aku menoleh ke arah nya, Ardelia tampak tersenyum dengan sebuah buku berada di tangan kiri nya.
"Maafkan aku, aku tak sempat memberitahu mu jika kak Albert mendekat ke arah mu." Ucap nya sedikit menunduk, namun ia mengangkat kepala nya lagi menatap ku dengan senyuman.
"Mereka mencari buku tentang sihir darah." Ucap ku, seraya berjalan keluar aku meninggalkan nya berdiri di sana.
_________
Ku rasakan sebuah tempat yang begitu lembab dan bau yang sangat menyengat tidak sedap, tubuh ku terasa sangat berat dan lelah. Ku buka mata ku perlahan, sesekali memerjap agar pandangan ku menjadi normal.
Saat ku arah kan pandangan mata ku ke sekitar, aku sangat kebingungan ketika hutan berada di sekeliling ku. Keheningan malam terdengar sangat sunyi di telinga ku, deraian angin yang terdengar sedikit menakut kan, membuat ku sedikit linglung dan bingung. Aku mencoba berdiri namun keterkejutan itu kembali membuat ku ketakutan, tubuh ku terdapat bercak-bercak darah dengan kaki ku yang terluka cukup parah, membuat ku merasakan kesakitan yang luar biasa perih.
Aku hanya duduk seraya memperhatikan sekitar dengan waspada, seperti nya aku pernah melihat tempat ini. Apakah itu dalam mimpi ku? Entah lah.
"Ini mimpi?" Ucap ku seraya ku gerak kan tangan kanan ku mendekat ke arah pipi kanan ku, aku mencubit nya dengan sedikit keras.
__ADS_1
"Dan... Ternyata ini sakit..."
Entah apa yang terjadi dengan ku, aku tak mengingat apapun bahkan aku hanya mengingat ketika kami pulang ke asrama setelah dari perpustakaan, aku memutuskan kan untuk tidur namun ketika aku bangun, aku berada di tempat ini.
"Bahkan aku kehilangan tongkat sihir ku?" Ucap ku, saat meraba tanah di sekitar ku.
Kembali ku coba untuk diri ku berdiri, aku sedikit kesusahan namun pada akhir nya aku bisa berdiri, walau rasa sakit itu tidak menghilang sedetik pun. Ku langkah kan kaki ku perlahan dengan sedikit terhuyung-huyung, namun di waktu yang tepat pohon dapat membantu ku untuk tetap seimbang.
Rembulan yang bersinar terang membantu ku untuk melihat arah jalan, pandangan ku tak luput dari sekeliling untuk memastikan apakah keadaan aman atau tidak.
Aku bersandar di pohon yang cukup besar, ku pejam kan mata ku seraya bernafas dengan kasar. Kembali ku buka mata ku perlahan, di saat yang bersamaan aku melihat setitik cahaya tak jauh dari tempat ku berada.
Aku kembali berjalan untuk sampai ke tempat itu, aku berharap tempat itu adalah tempat yang terbaik untuk ku. Maksud ku, tolong lah aku.
Aku berjalan dengan tergesa-gesa, tetap menjaga keseimbangan walau terasa sangat sulit. Kepala ku sedikit pusing, itu membuat ku sangat kesulitan dan kesulitan.
__ADS_1
"Awww...." Aku kembali merintih kesakitan ketika jatuh ke arah pohon yang ada di hadapan ku tadi, kepala ku sedikit membentur kayu dan telapaj tangan ku tergores ranting pohon ketika menahan berat tubuh ku.
"Aku tersandung? Ini sangat menyakitkan..." Ucap ku seraya membersih kan kotoran yang melekat di telapak tangan ku.
"Tunggu... Aku melupakan sesuatu, apa yang membuat ku terjatuh? Aku tersandung apa?"
Aku menoleh ke arah belakang dengan mata ku membelalak terkejut ketika yang membuat ku terjatuh bukan lah ranting atau pun dahan pohon, melainkan sesuatu yang membuat ku hampir kehilangan kesadaran.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2