Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 50


__ADS_3

Semakin lama kami berjalan, semakin jauh pula kami berada di tengah hutan. Aku melupakan sesuatu, dimana batu sihir itu berada?


Ku arahkan pandangan mata ku ke sekitar hutan, aku tidak bisa melihat kelompok lain berada di sekitar kami. Sepertinya kami mulai berpencar dengan cukup jauh, karena hutan ini benar-benar sangat luas.


"Delia... Apa kau tau dimana batu sihir itu berada?" Ungkap ku menatap nya yang sedang menatap sesuatu dengan serius.


"Biasanya batu sihir itu berada di tempat-tempat yang sulit terpikirkan oleh kita, bahkan aku pernah mendengar keberadaan batu sihir di jaga oleh sesuatu yang sangat menyeramkan..." Ungkap Ardelia tanpa menoleh ke arah ku.


"Maksud nya, mendapatkan batu sihir tak semudah mendapatkan kacang?" Ungkap ku membuat nya menoleh kepada ku.


"Apa kau gila? Batu sihir sangat berharga untuk penyihir seperti kita, bahkan para Professor saja sangat sulit menemukan batu sihir itu..." Ungkap nya yang berbicara sedikit keras kepada ku.


"Bisakah kalian diam?" Ungkap Dylan yang berada di hadapan kami.


"Kalian sangat berisik..." Ungkap Albert yang berbicara menyebalkan.


"Abaikan saja mereka..." Ungkap ku tanpa menghiraukan kedua laki-laki itu.

__ADS_1


"Hust..." Ungkap Ardelia memberi isyarat kepada kami untuk berhenti.


Ku arah kan pandangan mata ku ke arah tatapan Ardelia yang menatap ke sebuah semak-semak tinggi yang menjulang di sebelah barat tak jauh dari kami berdiri.


Tampak di sana terdapat ular besar dan serigala sedang bertarung dengan sangat hebat, bahkan mereka memiliki ukuran yang jauh sangat besar di bandingkan yang ku lihat di kebun binatang.


Terlihat kekuatan dua makhluk itu seimbang, dengan luka di bagian kepala milik ular sangat parah dan luka di bagian perut serigala itu cukup membuat nya semakin lemah dengan darah bercucuran dimana-mana.


"Ini seperti menonton sebuah sirkus..." Ungkap ku pelan.


Tanpa menunggu waktu lebih lama, aku ingin mengakhiri penderitaan mereka. Ku ambil anak panah yang berada di punggung ku, ku arahkan anak panah itu ke arah ular terlebih dahulu.


Jleb...


Jleb.... Aku berhasil.


Tiba-tiba kedua tubuh binatang itu bersinar sangat terang membuat kami harus menutup mata walau berada cukup jauh dari kedua binatang itu.

__ADS_1


Aku membuka mata ku seraya berjalan ke arah tempat dimana terakhir kali melihat kedua binatang itu, aku menemukan dua batu sihir yang berwarna merah di atas tanah.


Aku mengambilnya seraya memperhatikan batu itu yang memiliki sihir yang cukup kuat.


"Batu sihir, dari kedua binatang itu? Sangat aneh dan sangat ajaib..." Ungkap Ardelia yang berjalan ke arah ku.


"Mungkin kah jika yang di maksud di lindungi oleh makhluk menyeramkan, adalah ini?" Ungkap ku menatap mereka bertiga yang kelihatan sedang berpikir.


"Benar..." Ucap Albert yang memperhatikan batu sihir yang dia ambil dari genggaman ku.


"Namun kita harus berhati-hati, mereka memiliki kekuatan yang sangat besar bagaimana pun juga..." Ungkap Albert yang menyerahkan batu sihir itu kepada ku lagi.


Kami berempat kembali berjalan mencari batu sihir ke arah dalam hutan yang semakin terlihat sangat menyeramkan.


_


_

__ADS_1


_


❤❤❤


__ADS_2