Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 105


__ADS_3

"Zenith..." Panggilnya, ia berjalan melangkah kan kaki nya cepat ke arah ku, ia memeluk ku dengan sangat erat.


"Apa kau merindukanku kak?" Ucap ku berbalut senyuman.


"Apa kau suka melihat kami sengsara?"Ucap nya terdengar sangat marah, namun terbesit kesedihan.


Aku melepaskan pelukan nya dan memandang raut wajah nya yang sangat jarang terlihat sebelum nya.


"Bisakah kita duduk kak? Aku capek." Ucap ku menatap nya lesu.


"Maafkan kakak...." Jawab Albert merasa bersalah.


Kami kembali duduk untuk melepas kerinduan setelah sekian lama tak bertemu, aku bisa melihat raut wajah mereka yang terlihat lega dan tenang.


Tampak Dylan datang dari arah dalam dengan membawa beberapa minuman dan roti yang terlihat di atas nampan yang ia bawa, ia meletakkan nampan itu di atas meja di hadapan ku.


"Minum lah air itu..." Ucap Albert, seraya memberikan satu gelas minuman yang mengeluarkan sedikit uap.

__ADS_1


Aku mengangguk seraya menerima gelas itu, kemudian aku meminum nya.


"Untuk mu juga Ardelia..." Ucap kak Albert, ia memperlakukan Ardelia seperti memperlakukan ku.


"Terimakasih..." Ucap nya meraih gelas itu dan langsung meminum nya.


"Kalian istirahat lah, ceritakan semua yang terjadi ketika kalian sudah cukup beristirahat." Ucap kak Harley, kami berdua mengangguk.


Kami berdua mengangguk, tatkala kak Harley menunjuk dua buah kamar yang berada tak jauh dari ruang utama, kami berdua berjalan ke arah kamar itu. Aku masuk ke dalam kamar yang berada di arah kiri ku sedang kan Ardelia masuk ke dalam kamar tepat di samping kamar ku, di sebelah kanan kamar ku.


Aku membaringkan tubuh ku dengan tenang seraya ku pejam kan mata ku sejenak, aku memikirkan semua hal yang akan aku ceritakan kepada mereka semua dengan jujur. Ku buka mata ku menatap lampu yang ada di atas kamar ku, lampu itu terlihat berkilauan dan indah.


Sebelum nya, aku memang sudah memimpikan Ardelia dan Zenith, waktu itu aku salah ketika menyimpulkan hanya dua orang yang berada di samping ku. Jika di perjelas lagi, aku mengingat ada dua orang lagi di belakang mereka, yang pasti jelas itu adalah Ardelia dan Dylan.


"Kehadiran dua laki-laki itu sangat aneh."


"Sudah lah... Lebih baik aku segera mandi, badan ku sangat lengket."

__ADS_1


Ucap ku seraya bangkit beranjak berdiri berjalan ke arah sebuah pintu yang berada di kanan kamar ku.


___________


Suara angin yang terdengar dari luar jendela terdengar semakin jelas di kedua telinga ku, aku membuka mataku seraya ku tatap gorden jendela kamar ku yang terpontang-panting tertiup angin kencang.


Ku langkah kan kaki ku berjalan ke arah jendela, ku tatap keadaan luar yang sangat menyeramkan. Ini hujan badai. Ku arahkan pandangan mata ku ke sekitar, tampak pepohonan tinggi bergoyang-goyang tertiup angin kencang dengan bulir-bulir air mulai turun menjatuhi setiap segala sesuatu yang berada di bawah nya.


"Malam yang sangat mengerikan." Ucap ku seraya melihat kunci jendela yang sudah terkunci.


Aku berbalik melangkah kan kaki ku berjalan ke pintu kamar ku, aku membuka nya seraya ku langkah kan kaki ku keluar, tak lupa ku tutup pintu kamar ku kembali.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2