
__ADS_3
"tuan,aku berfikir jika semua ini terjadi kemungkinan ada ahli yang mengetahui rencana kita" ucap jenderal darah itu.
"maksud mu ada penghianat di antara kita?" tanya jenderal ke-dua.
"bukan kita tapi bawahan kita" ucap jenderal darah.
setelah mendengar itu,para jenderal yang ada disana mengerutkan kening atas apa yang mereka dengar dari jenderal darah.
"sial,aku baru sadar akan hal itu,perintahkan untuk memeriksa bawahan kita semua" ucap jenderal ke-dua.
"siap" jawab mereka serentak.
"itu tidak perlu" ucap sebuah suara tiba-tiba.
"hm..apa maksud dari perkataan mu ?" tanya jenderal ke-dua kepada suara itu.
lalu setelah itu muncul sosok berpakaian hitam dan bertopeng di wajah nya,dengan membawa seorang laki-laki paruh baya yang sudah sangat terluka parah di tangannya.
"aku telah membunuh seluruh penghianat itu,hanya dia yang tersisa" ucap pria bertopeng itu.
dia melemparkan pria itu ke depan aula,saat mereka melihat orang itu,semua disana kaget dan tidak menyangka bahwa orang ini lah yang jadi penghianat di antara bawahan mereka.
"kau sungguh berani" teriak jenderal ke-dua,dia langsung berdiri,lalu menghilang dari tempat dia duduk tadi .
lalu muncul di depan pria itu,dengan menginjak punggung pria yang telah terluka parah tersebut.
"ugh".
dia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya,karena di injak oleh jenderal ke-dua.
"katakan kepada siapa kau memberitahu semua rencana kami?" tanya jenderal darah sambil melepaskan injakanmya dan mengambil leher pria itu sambil mengangkat dia.
"hehehe,tidak ada yang akan kau dapat dari ku,tapi memang aku lah yang sengaja mengubah dimana tempat keluar dari array teleport itu "ucap pria itu.
"kurang ajar kau" teriak jenderal ke-dua dengan memukul perut pria itu.
"ugh" pria itu kesakitan lagi dan mengeluarkan seteguk darah dari mulut nya,tapi pria itu tetap tersenyum ke arah jenderal itu .
__ADS_1
"hehehe,apa kamu fikir aku akan setuju menjadi bawahan kalian para setan keparat,percayalah kalian akan berakhir dengan kehancuran" teriak pria itu ke arah seluruh orang disana.
"hei,kau sungguh berani mengutuk kami walau akan mati!" teriak jenderal darah.
"hahahaha... apa peduliku,mati iya mati,kalian telah kehilangan satu jenderal dari sepuluh jenderal besar kaliantugas ku sudah cukup" teriak pria itu.
"kau ingin mati,tidak semudah itu,aku akan mengeluarkan jiwa mundari tubuh mu dan menyiksa mu selama ribuan tahun" teriak seorang jenderal yang berada di sebelah jenderal darah.
dia adalah salah satu jenderal namanya jenderal jiwa,dia salah satu dari sepuluh jenderal yang berada di urutan ke tujuh.
"pihh,hahaha... ingatlah kalian dan para penghianat dari dunia biru itu akan mati menyedihkan." teriak pria itu sambil meludah dan tertawa ke arah para jenderal itu.
"kurang ajar" teriak jenderal ke-dua dengan marah sambil mengayunkan tinju dia ke pria itu karena pria itu bahkan berani menghinanya dengan meludah ke wajahnya.
pria itu hanya tersenyum melihat tinju yang melayang ke arah tubuhnya,tanpa para jenderal itu sadari dia menelan sebuah obat kecil dari bawah lidahnya tersebut.
saat tinju jenderal ke-dua mendarat pria itu telah mati,tapi para jenderal kaget melihat itu karena mereka tau jenderal ke-dua tidak memukul orang itu dengan kekuatan penuhnya tapi pria itu mati secara tiba-tiba.
"kenapa dia mati?" tanya jenderal ke-dua bingung.
"dia memakan sebuah obat beracun ,bahkan jiwa nya telah menghilang" ucap jenderal jiwa setelah melihat tubuh tanpa nyawa itu.
"kurang ajar ,bahkan aku belum menyiksa nya" jawab jenderal ke-dua.
tapi secara aneh tubuh pria itu tiba-tiba terbakar di tangan jenderal ke-dua ,jenderal ke-dua melepaskan mayat itu dari tangan nya secara spontan.
"apa? bahkan dia tidak meninggal kan bahkan tubuhnya ? aku tidak menyangka bahkan manusia bisa sangat kejam kepada tubuh dia sendiri" ucap jenderal darah.
"tidak masalah,semua penghianat telah mati,fokuse mencari tau apa yang terjadi di benua timur,tapi berhati-hati lah agar tidak di ketahui oleh para ahli disana" ucap pria bertopeng itu,lalu dia menghilang secara tiba-tiba dari sana di depan mata mereka semua.
"baik" ucap mereka serentak bahkan jenderal ke-dua yang keras kepala pun tidak menolak perintah orang bertopeng itu.
setelah itu mereka semua bubar dan mengirim anak buah mereka untuk mencari tau apa yang terjadi kepada seratus orang anak buah mereka yang di kirim ke laut timur.
sedangkan mayat pria yang tadi bunuh diri,sudah lama menjadi abu tanpa ada sisa tubuh nya sendiri.
......................
__ADS_1
setelah beberapa hari di sekte langit...
Lin Tian bersiap untuk pergi ke kerajan laut untuk membantu Lin Gui,jadi sekarang dia berada tepat di depan array teleport di sekte.
"ayah,ibu,paman aku berangkat" ucap Lin Tian yang masih mengenakan wajah aslinya.
dia juga tidak berencana menyembunyikan wajah nya lagi,menurut dia sejak dia membuka topeng dan melepas segel di tubuhnya,kekuatan yang ada di tubuh nya pun tidak bisa di segel lagi,walaupun bisa pasti hanya akan memperlihatkan kultivasi nya di tingkat abadi,itu pun tidak ada gunanya bagi Lin Tian ,jadi setelah dia berfikir tidak perlu memakai topeng wajah lagi menurut dia.
"iya,berhati-hatilah nak" ucap Bing Yang.
"yakin lah" ucap Lin Tian.
"kakak..pergi?" ucap Lin Jia Li yang ada di pelukan Lin qi'er.
Lin Tian melihat adiknya berbicara mendekat ke arah adiknya itu,selama beberapa hari sebelumnya Lin Tian telah menyimpan semua hal yang dia rencanakan di akal ilahi adiknya itu,jadi saat adiknya sudah mulai berlatih hal-hal yang dia tinggalkan itu otomatis akan terbuka sesuai keinginan yang akan Adik nya pelajari.
"tenang,kakak pasti akan kembali,berlaku baik jangan nakal,iya!" ucap Lin Tian sambil mengelus kepala Lin Jia Li .
"Li'er... akan... jadi ..anak.. baik" ucapnya agak terbata-bata.
"bagus.."
"hati-hatilah di luar,jika lelah kembali ke sekte",ucap Lin qi'er.
"iya,buk.." balas Lin Tian.
lalu dia berjalan ke arah array teleport,array itu sudah di usahakan dekat dengan kerajaan laut timur,walau tidak tau dimana akan di teleport tapi itu pasti akan dekat dengan kerajaan tersebut.
sebenarnya Lin Tian bisa langsung muncul di kerajaan laut timur menggunakan array itu,tapi sejak beberapa hari yang lalu koordinat kerajaan timur telah sepenuhnya terkunji jadi tidak bisa mengunakan array telepor ke kerajaan langsung.
"baiklah,aku berangkat" ucap Lin Tian.
"iya" balas mereka semua yang disana.
lalu Lin Tian masuk ke array itu menghilang dari pasang mata Lin Hou,bunga Yang dan beberapa orang tetua dari sekte langit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2