Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Kecemasan Bing Yang


__ADS_3

"Dimana ini?" tanya Mu Xuanyin agak bingung, tapi dia mengagumi keindahan malam disana.


Lin Tian hanya tersenyum, dia masih memegang tangan Mu Xuanyin, sekarang dia merasa, jika bisa hidup bersama dengan tidak ada permasalahan dan juga hanya hidup bahagia seperti sebuah keluarga biasa betapa indahnya itu.


Tapi dia sendiri tau, kalau dia masih memiliki banyak hal yang harus dia lakukan, dan juga dunia tempat dia di lahirkan ini hanya akan memandang kekuatan, jika ada kekuatan maka hanya dengan itu kami bisa hidup bahagia.


Walaupun dia selalu berfikir bahwa pendirian seperti itu salah, karena dia hidup di sekte langit yang cukup tertib dan juga keluarga yang cukup baik.


Tapi itu tidak dengan dunia luar, dan bahkan di dunia dewa lebih mengerikan daripada di dunia tempat dia berada sekarang.


"Ada apa denganmu?" tanya Mu Xuanyin yang melihat Lin Tian hanya diam saja sambil tersenyum ke arahnya.


"Tidak, aku hanya berfikir betapa indahnya jika bisa hidup bersama sambil melihat cahaya malam seperti sekarang" ucap Lin Tian sambil menghelus wajah Mu Xuanyin dengan lembut.


Hal itu membuat Mu Xuanyin kaget, tapi tiba-tiba hatinya melembut dan dia tersenyum kepada Lin Tian.


Mungkin jika ada orang lain yang melihat Mu Xuanyin tersenyum sekarang, jika dia laki-laki pasti akan tidak dapat menahan godaan kecantikan wajahnya itu.


"Mari duduk dulu!" ucap Lin Tian menenangkan dirinya, dia pun hampir tergoda akibat senyum Mu Xuanyin tadi.


"Em," Mu Xuanyin mengangguk.


Lalu mereka duduk bersama di puncak itu sambil melihat malam disana, untuk sementara mereka hanya diam dan tidak ada yang berbicara, hanya memandang langit malam disana.


"Apa kamu tidak ingin menanyakan sesuatu padaku?" tanya Lin Tian ke arah Mu Xuanyin.


"Aku..." Mu Xuanyin agak ragu berbicara, memang banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Lin Tian, walaupun Lin qi'er sudah memberitahu dia tapi ada beberapa hal yang ingin dia Lin Tian memberitahukan sendiri.


"Apa kamu tau, sebelumnya aku tidak berniat memberitahumu tentang diriu sebelumnya" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


"Lalu kenapa ?" tanya Mu Xuanyin bingung.


"Karena aku tidak ingin kamu masih memikirkan An Lin bukan Lin Tian." ucap Lin Tian menggoda Mu Xuanyin.


Mendengar jawaban Lin Tian Mu Xuanyin agak malu, memang benar sebelumnya dia masih memikirkan Nama samaran Lin Tian sebelumnya.

__ADS_1


"Dan juga...mungkin aku akan pergi agak lama setelah ini" ucap Lin Tian agak mendesah.


"Em, aku mengerti, aku akan menunggu mu kembali" ucap Mu Xuanyin dengan lembut.


"Terima kasih, alasan aku memberitahu mu sekarang juga karena hal itu, aku ingin kamu mencintai diriku yang asli bukan yang palsu" ucap Lin Tian dengan membelai rambut Mu Xuanyin .


"Itu bukannya kamu yang merahasiakan hal itu, jadi bukan salahku mencintai dirimu yang lain" ucap Mu Xuanyin tersenyum sambil bercanda.


Lin Tian bahagia melihat senyum Mu Xuanyin, dia merasa hidupnya sempurna dengan gadis di samping nya ini.


Tanpa sadar Lin Tian memeluk Mu Xuanyin ke pelukannya, Mu Xuanyin agak terkejut tapi akhirnya dia bersandar di bahu Lin Tian dengan tenang.


"Apa kamu akan pergi setelah pertandingan antar benua" tanya Mu Xuanyin yang masih bersandar di bahu Lin Tian.


"Em, tapi setelah aku kembali, aku akan pergi menjemputmu" ucap Lin Tian memeluk bahu wanita disampingnya.


"Iya, aku akanemunggumu" balas Mu Xuanyin.


Lin Tian tersenyum, lalu dia memandang bintang di langit malam dengan penuh senyum kebahagian di wajahnya.


"Em," Mu Xuanyin mengangguk dan juga semakin bersandar di bahu Lin Tian.


Sebenarnya Lin Tian tidak ingin mengatakan siapa dia kepada Mu Xuanyin sebelumnya, tapi saat dia memikirkan wanita yang dia cintai tidak mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya, membuat dia merasa bersalah, dan juga dia akan pergi cukup lama setelah ini.


Jika dia benar kembali dalam beberapa tahun, tapi jika lebih lama dari itu maka Mu Xuanyin hanya akan menunggu pria yang tidak ada selama ini.


Dan mungkin saat Lin Tian muncul maka wanita di pelukan dia ini tidak akan percaya pada dirinya, karena itu dia juga memutuskan mengatakan yang sebenarnya pada Mu Xuanyin.


Di malam itu Lin Tian dan Mu Xuanyin hanya saling berpelukan, mereka memandang bintang di langit dengan tenang.


Menikmati waktu tenang dan bahagia bagi diri mereka, entah berapa lama waktu berlalu, saat Lin Tian melihat ke bahunya, Mu Xuanyin sudah tertidur di pelukan dia.


Lin Tian tersenyum sambil menyentuh wajah cantik Mu Xuanyin, dia perlahan berbaring di rerumputan puncak tersebut sambil meletakan Mu Xuanyin di dadanya agar kepala Mu Xuanyin merasa nyaman.


Lin Tian masih terus membelai rambut Mu Xuanyin, sebelum akhirnya dia juga tertidur disana.

__ADS_1


Di puncak gunung yang Ling tinggi di sekte langit terdapat pria dan wanita yang tidur sambil menikmati waktu kebersamaan mereka disana.


......................


"Hm.. katakan pada para murid dan tetua lainnya, agar merahasiakan tentang hubungan Lin Tian dan Mu Xuanyin, siapapun yang berbicara akan di hukum , serta yang berani membocorkannya juga akan mengalami hukuman" ucap Bing Yang tegas ke arah para tetua malam itu.


Saat dia mendengar kalau Lin Tian membawa Mu Xuanyin ke dalam sekte mereka, dia tau bahwa keponakan dia itu telah memutuskan memberitahu jati dirinya kepada kekasih kecil itu.


"Tenang saja saudara, tidak bamyakutid yang melihat Lin Tian dan Mu Xuanyin tadi, kebanyakan hanya murid dalam, karena tadi murid luar sedang dalan pelatihan khusus" ucap Lao Lu.


"Bagus lah, tapi tetap harus mencoba merahasiakannya" ucap Bing Yang mengingatkan mereka lagi.


"Iya,"


Bing Yang tersenyum ke arah mereka, dia juga senang dengan apa yang Lin Tian lakukan.


Tapi saat dia mengigat apa yang akan Lin Tian lakukan setelah semua di sekte selesai...


Hatinya sedikit bercampur aduk, kecemasan jelas muncul di wajahnya, yang membuat semua orang disana kaget dan tetua pertama akhirnya memberikan diri bertanya.


"Pemimpin ada apa? kenapa wajah mu terlihat sedih begitu" ucap tetua pertama.


"Tidak..tidak apa-apa, kalian kembali lah ingat pesan ku dan juga persiapkan murid kita dengan baik untuk ujian nanti" ucap Bing Yang mengusir mereka dari aula itu.


Semua tetua mengangguk dan keluar dari aula disana, walaupun mereka masih bingung dengan wajah resah Bing Yang tadi.


Hanya Lao Lu yang tau kenapa wajah Bing Yang menjadi begitu, karena dia juga merasakan hal yang sama dengan dia.


"Kakak, apakah kita tidak bisa melarang anak itu?" tanya Lao Lu.


Bing Yang menggelengkan kepalanya, dia sangat mengerti dengan sikap keponakan kesayangan dia itu, sifat nya hampir mirip dengan dirinya sekali membuat keputusan tidak ada yang akan bisa mengubah fikiran dia.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2