
__ADS_3
Lin Tian hanya bisa mendesah karena kedua berandalan itu sekarang entah kemana perginya dan apa yang akan mereka lakukan Lin Tian tahu itu.
Tapi dia tidak terlalu memikirkannya dan kembali ke istana untuk bersiap, dia juga belum melihat isi dari ruangan harta di istana sebelumnya.
Lan Jingyi juga ikut kembali ke istana bersama Lin Tian, sejak itu dia dan Lin Tian tinggal bersama di istana dan dia termasuk satu-satunya orang yang di berikan izin oleh Lin Tian untuk tinggal disana.
Swish....
"Hu... akhirnya berhasil" ucap sesosok putih yang muncul tak jauh dari kerajaan kehancuran.
Swish...
"Meong... kak? kamu selesai?" ucap sosok lain.
"Hahaha.. tentu saja, bagaimana? ada?" tanya sosok putih yang mana dia adalah Bai kecil.
"Tentu, nah! ternyata di rumah leluhur Gu memiliki banyak anggur yang baik, jadi aku mengambil beberapa" ucap naga kecil yang telah menjadi kucing biru.
"Hoho... berapa? coba aku lihat" ucap Bai kecil.
Bai kecil melihat isi dari cincin spacial nagak kecil, saat dia melihat penyimpanan yang ada di dalam wajah Bai kecil tersenyum puas.
"Bagus...bagus... ayo kita pergi cari tempat minum" ucap Bai kecil kepada naga kecil.
Kedua berandalan pun pergi dari tempat itu untuk minum dan makan setelah melakukan aksi mereka, setelah beberapa waktu mereka menemukan danau di dalam hutan dan menghidupkan api unggun serta membakar beberapa ikan.
"Ha... kak? ini luar biasa! anggur yang enak" ucap naga kecil yang telah mencoba anggur hasil curian dia itu.
"Hehehe.. kamu benar, hebat! ikan, anggur dan pemandangan yang indah" ucap Bai kecil dengan wajah puas.
Mereka dengan gila makan dan minum di danau itu, bahkan disana ada beberapa monster iblis yang sudah babak belur juga karena di hajar keduanya.
__ADS_1
Monster itu adalah sebuah buaya danau yang awal nya berfikir dua berandalan itu hanya lah binatang iblis biasa, siapa yang sangka saat dia ingin menyerang dengan hanya tatapan kedua berandalan itu dia tidak bisa bergerak.
Pada akhirnya dia jadi bulan-bulanan keduanya karena menganggu kesenangan mereka, dia juga di tugaskan untuk menjaga mereka disana agar monster dan binatang lain tidak mengganggu.
Tapi dia juga melihat ke salah satu tempat dimana disana ada beberapa serigala yang juga wajahnya sudah babak belur akibat pukulan dari kedua berandalan itu.
"Iya.. setidaknya bukan aku sendiri yang seperti ini" desah buaya itu memandang serigala iblis serta beberapa binatang lain yang terlihat bernasib sama dengan dirinya.
Di kota...
"Aaaaa! siapa yang mencuri anggur ku!" teriak leluhur Gu dengan marah, seluruh kediaman Gu kacau akibat leluhur Gu yang marah.
Dia kaget saat melihat tempat dimana penyimpanan anggurnya tiba-tiba banyak yang hilang, walau dia tahu bagi orang lain itu hanya anggur tapi dia sudah berjuta tahun untuk menyimpannya menjadi anggur bagus tapi sekarang banyak yang telah hilang.
Tentu hal itu menjadi sakit di hati leluhur Gu, bahkan semua orang berusaha mencari pencuri yang mungkin berada di rumah keluarga Gu sayangnya mereka tidak menemukan apapun.
Di rumah keluarga Yan...
Leluhur Yan juga sangat marah saat tahu ada lebih dari seratus ikan nya yang hilang, bahkan dia pun tidak menyangka hal ini akan terjadi.
Hal sama terjadi di rumah keluarga Lainnya yang ada di ibukota, mereka kehilangan beberapa benda yang mungkin tidak berarti dalam fikiran orang-orang tapi hal itu jelas sangat berarti bagi mereka yang telah lama merawatnya.
Sampai keesokan harinya...
Di altar kehancuran yang berada tak jauh di dalam istana baru...
Lin Tian beridiri di depan altar itu dengan wajah tenang, dia dapat melihat meski pun altar tidak terlihat memiliki sedikit pun gerakan serta terlihat sederhana.
Jika ada yang memicu atau berdiri di tengah altar maka akan memicu ujian dari altar tersebut, dan Lin Tian tidak tahu ujian apa yang akan menimpanya setelah naik ke altar itu.
Tapi Lin Tian memandang empat leluhur yang wajah mereka terlihat jelek, sejak kemarin setelah Lin Tian kembali dia tidak keluar dari kamarnya jadi tidak tahu apa yang telah menjadi gosip aneh di ibukota.
__ADS_1
"Ada apa dengan wajah kalian?" tanya Lin Tian aneh memandang ke empatnya.
"Tidak apa kaisar, kami hanya kehilangan beberapa barang saja" ucap leluhur Lan dengan sedih.
Kenapa tidak? ikan dan beberapa anggur nya juga hilang, saat itu dia ingin memberi makan ikan sambil minum di kolam kediaman nya tapi tiba-tiba saat dia masuk ke tempat penyimpanan anggur ada lebih lima puluh botol yang hilang.
Lalu saat dia melihat ke kolam ikan hitam nya hampis setengah dari mereka yang juga telah menghilang dari kolam, padahal ikan itu telah dia rawat sejak ratusan tahun lalu sampai sekarang.
"Eh? hilang? apa kalian sudah hati-hati menyimpan barang kalian? dan juga siapa yang bisa mencuri dari tempat kalian?" ucap Lin Tian aneh yang belum sadar akan sesuatu.
"Kami tidak tahu kaisar, bahkan tidak ada jejak dari pencuri itu juga" ucap leluhur Ju yang wajahnya sedih saat memikirkan beberapa kelinci nya yang telah hilang dan beberapa ramuan obat keluarga yang berusia ratusan tahun dan jutaan tahun yang hilang juga.
"Hais.. kenapa bisa kalian berempat bisa kehilangan be..." tiba-tiba Lin Tian baru sadar akan sesuatu, dia ingat dua sosok yang bisa melakukan hal itu tanpa jejak.
"Ais.. kalian benar-benar sial bersama, yah paling tidak kalian harus mencoba cara lain atau memindahkan tempat penyimpanan kalian itu" ucap Lin Tian dengan senyum kecut di wajahnya.
Ke empat nya tidak mengerti apa maksud Lin Tian tapi memang mereka sial dalam keadaan yang sama sekarang, jadi mereka mengangguk atas saran Lin Tian itu.
Tentu Lin Tian mengatakan itu agar mereka bisa terhindar dari dua berandalan yang akan mencuri barang mereka lagi, Lin Tian lalu menatap Lan Jingyi yang sedari kemarin menemaninya itu.
"Jika Dua benda kecil itu kembali katakan jangan terlalu membuat banyak masala" ucap Lin Tian kepada Lan Jingyi.
"Em! aku akan menyampaikannya" balas Lan Jingyi, tentu dia mengerti siapa yang di maksud oleh Lin Tian.
"Maafkan aku!" ucap Lin Tian kepada Lan Jingyi, lalu dia berbalik tanpa menunggu dan melihat ekspresi dari Lan Jingyi.
Dia berjalan ke tengah altar di bawah mata empat leluhur dan Lan Jingyi, saat itu altar hitam yang diam pun tiba-tiba bercahaya dan mengunci Lin Tian di tengah.
Lin Tian langsung menghilang saat cahaya itu muncul, dan ke empat leluhur tahu kalau ujian untuk Lin Tian telah di mulai.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2