Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
633. Gu Lia Dan Lan Sao


__ADS_3

Kepala pria tersebut terpisah dari tubuh akibat pedang Lin Tian, di wajah Lin Tian tidak ada kepedulian sama sekali terhadap pria berpakaian hitam ini.


"Aku ingin melihat apakah benar tidak ada tempat untuk ku di alam kehancuran ini?" ucap Lin Tian dengan mata acuh setelah mendengar perkataan pria berpakaian hitam itu.


Lin Tian juga langsung menghancurkan jiwa dari orang tersebut berkeping-keping tanpa ada sisa, baru saat itu lah dia memandang ke semua orang berpakaian hitam yang tersisa.


"Lari!" melihat tatapan Lin Tian orang-orang berpakaian hitam itu ketakutan dan mulai berhamburan untuk kabur dari tempat itu


"Mau lari kemana? teknik pedang cahaya seribu pedang sucikan!" ucap Lin Tian langsung mengarahkan banyak pedang ke setiap orang yang kabur itu.


"Ahg!" semua orang yang kabur tak ada yang selamat dan mati dalam serangan pedang cahaya Lin Tian.


BOOMM..


Tubuh mereka langsung di ledakan berkeping-keping tanpa ada yang tersisa sedikitpun disana, melihat semua kejadian itu wajah orang-orang di kapal berubah sangat kaget.


"Jingyi, siapa pria ini? dia...sangat kuat!" ucap ibu Lin jingyi yangasih memandang Lin Tian dengan kaget.


Jelas kalau pemuda ini bahkan belum berumur seratus tahun tapi kekuatan dan teknik pedang nya sangat luar biasa, bahkan anak perempuan dia pun sudah berumur lebih dari Lin Tian tapi tak sekuat dia.


"Aku pun tidak tahu ibu, karena kami bertemu secara kebetulan juga" balas Lan jingyi.


Mendengar itu ibu Lan Jingyi dan juga tetua Zu saling pandang dan merasa aneh, karena mereka tidak percaya kalau ada pemuda yang dengan baik hati menolong seseorang tanpa balas Budi.


"Huf...selesai!" ucap Lin Tian dengan tersenyum menyimpan pedangnya.


Bai kecil menguap dan kbali tidur di atas kepala Lin Tian tanpa peduli lagi dengan yang ada di sekitarnya, Lin Tian berbalik dan terbang ke arah kapal Lan jingyi itu.


Swish..


"Teirma kasih" ucap Lan Jingyi dengan lembut.


"Terasa aneh jika kamu mengatakan hal itu dengan pakaian seperti sekarang" balas Lin Tian sambil tersenyum.


Wajah Lan Jingyi malu seketika mendengar perkataan Lin Tian tersebut, dia berpura-pura marah dan berbalik menatap arah lain.


"Terima kasih telah menolong kapal kami" ucap Ibu Lan jingyi.

__ADS_1


"Tidak apa! aku hanya membutuhkan tumpangan untuk sampai ke sebuah kota, jadi makanya aku menolong" balas Lin Tian santai.


Memang tujuan dia sekarang adalah menuju ke sebuah kota terdekat untuk melihat situasi yang ada disana, setelah itu baru dia akan melakukan rencana lain.


Mendengar perkataan Lin Tian, ibu Lan Jingyi mengangguk dan sepertinya sedikit mengerti kalau sifat pria ini terlihat santai tapi jika ada sesuatu yang membuat dia menjadi marah kemungkinan orang tersebut akan bernasib sial.


Bahkan tetua Zu pun tidak bisa melihat kedalaman kekuatan Lin Tian, dia merasa kalau ada sesuatu yang menghalangi dia untuk melihat kekuatan asli Lin Tian itu sendiri.


"Nah, perkenalan aku adalah ibu Lan jingyi bernama Gu Lia, dan ini anakku Lan Sao" ucap Gu Lia memperkenalkan dia dan juga anak laki-laki nya.


"Oh, aku Lin Tian" balas Lin Tian tenang sambil tersenyum.


"Saudara Kamu sangat kuat!" ucap anak laki-laki yang mana dia adalah Lan Sao.


Lin Tian hanya membalas anak itu degan senyum, melihat Lin Tian yang tenang tersenyum Lan Jignyi seperti melihat sesuatu yang aneh karena setau dia pria ini tidak akan mudah tersenyum.


Jika pun tersenyum itu bukan lah senyum aslinya tapi senyum kemarahan atau senang akan pertarungan, karena itulah saat dia melihat senyum Lin Tian yang sama dengan saat dia di desa sebelum itu dia pun kaget.


"Baiklah, Bibi Gu bisakah aku ikut ke kota terdekat bersama kalian?" tanya Lin Tian.


"Tentu saja" balas Gu Lia sambil tersenyum.


Takut kalau mungkin ada musuh lain yang akan menyerang mereka, sedangkan Lin Tian di bawa oleh tetua Zu ke kamar untuk beristirahat.


Setelah Tetua Zu memberikan kamar kepada Lin Tian, dia pun izin pergi meninggalkan tempat itu kepada Lin Tian, tentu Lin Tian tidak menahan nya dan hanya berterima kasih.


Setelah masuk di dalam kamar, Bai kecil langsung melompat ke kasur yang ada disana dan mencari posisi yang enak untuk tidur.


Tapi tak lama naga kecil keluar dari kantong binatang Lin Tian dan langsung ribut dengan Bai kecil.


"Sialan! kucing sialan, kembalikan makananku!" ucap Lin Xiaolong dengan marah memandang Bai kecil.


"Ayolah, hanya satu ikan sudah aku makan" balas Bai kecil.


"Sialan kau! kucing sialan!" teriak naga kecil dengan marah.


Untung Lin Tian telah memasang formasi di sekitar kamarnya yang membuat kedap suara, dan tak ada yang dapat menguping apa yang terjadi di dalam kamar itu sendiri.

__ADS_1


"Hentikan!" ucap Lin Tian kesal melihat kedua binatang kecil itu.


"Kak!" ucap naga kecil dan Bai kecil serentak.


"Kak! dia duluan mengambil makanan ku" ucap Naga kecil dengan memasang wajah sedih kepada Lin Tian.


"Huf..sudah lah, bukan kah di dalam masih banyak makanan? ambil saja" ucap Lin Tian.


"Benarkah?" wajah naga kecil langsung berubah menjadi senang, setelah Lin Tian mengnagguk dia pun langsung masuk ke dalam kantong binatang lagi.


Bai kecil yang melihat itu bersiap untuk pergi juga tapi ekornya di tarik oleh Lin Tian membuat Bai kecil berteriak seperti kucing karena ekornya di tarik.


"Jangan membuat masalah lagi, tetap disini temani aku, mengerti?" ucap Lin Tian memandang Bai kecil dengan wajah serius.


"Me..mengerti kak!" balas Bai kecil yang tidak tahan melihat wajah Lin Tian yang serius itu.


"Bagus! kamu dapat bermain keluar tapi jangan terlalu iseng" ucap Lin Tian.


"Meong!" wajah Bai kecil bersinar dan langsung dengan langkah bahagia membuka pintu dan berlari untuk berkeliling kapal yang cukup besar itu.


Lin Tian sendiri berfikir apakah yang dia lakukan ini salah atau benar membiarkan Bai kecil bebas keluar dari kamarnya sendiri.


Tapi dia tidak terlalu peduli dan hanya mulai menutup mata untuk latihan sebentar, di pagi hari saat Lin Tian masih dalam pelatihan seorang mengetok pintu kamarnya.


Tok..tok..


"Siapa?" tanya Lin Tian.


"Aku!" jawab suara itu, tentu Lin Tian tahu siapa orang yang di luar tersebut dai sedikit ragu tapi pada akhirnya memutuskan untuk membiarkan orang itu masuk.


"Masuk!" ucap Lin Tian.


Lalu sesosok wanita anggun masuk ke dalam kamar Lin Tian, dengan gaun merahnya membuat wanita itu terlihat snagat seksi serta rambut hitam yang panjang serta mata hitamnya membuat dia sangat menarik.


"Apa ini?".


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2