
__ADS_3
"Cuman segitu yang aku tahu tuan" ucap naga kecil.
"kamu keluargaku sekarang, panggil aku kakak saja seperti Bai kecil" ucap Lin Tian.
Mendengar perintah Lin Tian naga kecil sedikit tidak senang, dia adalah naga langit dan juga naga yang sudah hidup lebih lama dari Lin Tian, kenapa dia harus memanggil dia kakak? jika bukan gara-gara pengekangan ini dia tidak mau memanggil Lin Tian tuan.
"jika kamu ingin mengalahkan Bai kecil kamu haru melakukannya, atau kamu mau terus kalah dengan Bai kecil silahkan saja!" goda Lin Tian.
"Baiklah, kakak!" ucap naga kecil setelah berfikir beberapa saat apa yang di katakan Lin Tian.
"Hehehe, lihat lah! kakak saja memerlukan aku tapi kucing kecil itu..! awas saja kamu pasti ku buat sampai memohon kepadaku, hehehe!" ucap naga kecil di dalam hatinya
Dia tersenyum dan ingin membanggakan di depan Bai kecil tapi Lin Tian masih ingin menanyakan hal lain jadi naga kecil yang sedang bahagia menjawab semuanya.
"Baiklah, aku mengerti sekarang" ucap Lin Tian dengan santai.
Setelah selesai menjelaskan semua hal pada Lin Tian, Xiaolong langsung masuk ke dalam kantong binatang Lin Tian dengan wajah bangga.
Tentu Lin Tian tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di dalam kantong binatang itu, di samping nya api dewa naga hanya menatap naga kecil dengan wajah aneh.
"Ro..rooarr?" ucap api dewa naga pada Lin Tian.
"Kamu tidak mengerti, terkadang hal seperti itulah yang membuat mereka sangat dekat, seperti kamu dan aku sekarang..." ucap Lin Tian tersenyum sambil menghelus kepala api dewa naga itu.
Api dewa naga diam, memang sejak bersama Lin Tian banyak hal yang dapat dia pelajari dan juga kekuatan yang dia miliki pun terus meningkat, hal yang paling dia senangi dari Lin Tian adalah sifat nya yang tidak menganggap dia sebagai senjata.
Lin Tian selalu merawatnya seperti saudara bahkan jarang meminta bantuan kepada dirinya jika itu bukan masalah besar seperti pertarungan melawan dewa api iblis dulu.
__ADS_1
"Sudah! kamu jangan di dalam tubuhku terus, kamu pergi ke kantong binatang dan jaga keduanya agar tak membuat ribut untukku, dan mungkin aku akan mengunci kantong binatang untuk sementara, bisakah?" tanya Lin Tian.
Api dewa naga mengangguk dan masuk kedalam kantong binatang tanpa menunggu lagi perintah Lin Tian, baginya Lin Tian sudah seperti keluarga sendiri jadi tentu dia tidak akan menolak apalagi setelah semua yang di lakukan Lin Tian terhadap dirinya.
Lin Tian langsung mengunci kantong binatang agar tidak membiarkan kedua orang itu keluar dan membuat keributan di dekatnya.
"Ais..mempunyai adik yang merepotkan lagi" ucap Lin Tian agak mendesah.
Meski dia sedikit masih ada rasa benci untuk naga kecil, tapi dia bisaa tahu kalau semua itu bukan lah keinginan dari si kecil tersebut.
"Hm.. disini adalah sebuah pulau terpisah dari pulau inti alam kehancuran, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?" fikir Lin Tian agak berat.
Setelah cukup lama berfikir, Lin Tian pun tidak terlalu memikirkan hal itu lagi dia bisa memikirkan nya setelah pergi melihat bagaimana alam kehancuran ini nanti setelah pergi dari pulau ini.
Lalu Lin Tian menutup matanya dan mencoba untuk melihat kondisi pulau yang ia tinggali sekarang, dai bisa melihat banyak orang di alam raja, kaisar meski dia tahu kalau mereka mungkin sudah hidup sangat lama.
Itu karena wajah dan bagaimana penampilan orang-orang disini sudah di bilang sangat tua, lalu Lin Tian pergi melihat ke gunung api yang berada di belakang pulau tersebut.
"Orang ini? wajah nya kenapa sedikit mirip dengan perempuan?" fikir Lin Tian dengan agak aneh.
Di gunung api pulau tersebut..
"Hm? siapa?" ucap suara pria tapi itu bukan bisa di bilang suara pria karena ada sedikit suara wanita terdengar dari mulutnya.
Lin Tian yang melihat kalau wanita ini bisa merasakan jiwanya, cukup kagum karena biasanya jarang yang dapat menemukan kekuatan jiwanya sekarang, dan wanita di depan dia ini juga jelas hanya berada di alam dewa ilahi tingkat rendah tahap tengah.
Dia berhenti melihat orang yang bukan pria tersebut lalu mencoba berjalan keluar dari rumah yang ia tinggali, saat dia keluar dia melihat pria tua tersebut sedang berbicara dengan beberapa pria tua lainnya dengan bahagia.
__ADS_1
"Oh, lihatlah! nak kamu sudah bisa berjalan?" tanya pria tua itu dengan tersenyum.
"Terima kasih berkat kakek aku bisa sembuh lebih cepat" ucap Lin Tian dengan sedikit memberi hormat kepada pria tua itu.
"Hahaha.. pria ini sangat baik, dia mirip dengan cucuku" ucap wanita tua di sebelah pria tua yang lain.
"Hahaha... iya benar, sayangnya..." pria tua di sebelah wanita tua itu sedikit sedih apabila memikirkan cucunya.
Melihat wajah sedih mereka Lin Tian sedikit aneh, dengan kekuatan mereka pasti bisa pergi dari sini tapi mereka tinggal seperti orang biasa disini padahal kekuatan mereka ada di alam kaisar dan raja.
"Pulau ini mungkin menyimpan sesuatu hal aneh" ucap Lin Tian dalam hatinya.
"Hehehe.. sudah itu sudah masa lalu, sekarang kita hidup disini dan meski jauh dari mereka kita masih bisa hidup dengan baik bukan?" ucap pria tua yang merawatin Tian dengan wajah tersenyum.
Tapi Lin Tian tahu kalau pria ini hanya tersenyum di luar dan di hatinya masih sangat terasa sedih, dia tidak langsung menanyakan kenapa tapi hanya tersenyum lalu mencoba menjadi pemuda yang baik bagi orang-orang tua itu disini.
Dalam sebulan Lin Tian berikap seperti anak yang berbakti kepada orang tuanya, kadang dia memasak untuk semua orang tua yang ada di pulau itu, dan kadang membantu mereka dengan pekerjaan seperti mencabut sayur dan banyak hal lagi.
"Nak? hehehe.. hari ini ada beberapa ikan besar yang kami tangkap di laut, jadi bagaimana jika kita makan ikan bakar sekarang?" tanya pria tua yang memakai pakaian nelayan.
"Ayolah kakek Fu, kamu menangkap begitu banyak ikan apa yakin bisa menghabiskannya?" tanya Lin Tian tidak berdaya melihat orang tua yang membawa sekeranjang besar ikan di dalamnya.
"Hahaha... apa yang kamu katakan? kamu harus memakan ikan nya juga, kamu masih muda tentu membutuhkan nutrisi yang besar bukan?" ucap pria tua Fu tersebut.
"Hei.. kamu memberikan banyak ikan bukan membuat an'er kita sehat malah gemuk, dasar orang tua Fu" ucap seorang wanita tau yang mendekat ke arah Lin Tian dan orang tua Fu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2