Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
720. Mu Chen Dan Yi An


__ADS_3

Di saat Mu Jing'er selesai berbicara tidak ada suara dari dalam untuk beberapa saat tak lama sebuah suar ayang snagat tua terdengar dari dalam kamar itu.


"Masuklah!" ucap suara itu yang menurut Lin Tian sangat lemah.


Mu Jing'er dan Lin Tian masuk setelah itu dia melihat seorang pria tua duduk bersila di atas kasurnya, lalu di samping nya ada wanita cantik yang agak mirip dengan Mu Jing'er berdiri menyambut Mu Jing'er.


"Ibu, bagaimana keadaan ayah?" tanya Mu Jing'er melihat ayahnya yang bahkan terlihat sangat tua itu.


"Masih seperti ini, ibu sudah mengirim energi ke dalam tubuh ayahmu" ucap Wanita cantik yang mana dia adalah ibu Mu Jing'er bernama Yi An.


Mendengar hal itu Mu Jing'er agak sedih, dia melihat ayahnya dengan rasa khawatir di wajahnya tentu pria yang tua itu melihat wajah anaknya yang sedih tersenyum lemah.


"Jangan khawatir hal ini sudah biasa terjadi kepada ayah, jadi kamu jangan sedih lagi" ucap Pria yang juga paman Lin Tian bernama Mu Chen.


"Jing'er.. siapa pemuda ini!" tanya Yi An melihat ke arah Lin Tian yang berdiri sambil tersenyum ke arah mereka.


"Oh, ini Lin Tian ibu! ayah dia adalah anak dari bibi" ucap Mu Jing'er agak senang mengatakan nya kepada orang tuanya.


Mendengar perkataan anaknya Mu Chen kaget, dia memandang Lin Tian dengan hati-hati dan memang benar ada kemiripan dari mata Lin Tian dengan adiknya yang telah lama pergi itu.


"Salam paman" ucap Lin Tian dengan hormat.


"Bagus... bagus.. sepertinya adikku telah melahirkan anak yang baik, keponakan baik maafkan paman mu tidak bisa berdiri menyambutmu" ucap Mu Chen dengan bahagia.


Dia senang melihat keponakan nya itu, dia juga merindukan adik nya itu tapi sekarang Lin Tian disini yang berarti Adik satu-satu nya itu pasti baik-baik saja.


"Iya tidak apa-apa paman, aku juga datang kesini untuk menyembuhkan mu" ucap Lin Tian dengan tersenyum.


"Apa?"


"Ayah! adik sepupu adalah penguasa al kehancuran sekarang dan dia pernah menyembuhkan orang yang mengalami hal sama dengan ayah" ucap Mu Jing'er dengan cepat menjelaskan beberapa hal tentang Lin Tian kepada Mu Chen dan juga Yi An.


Mendengar cerita dari anaknya tentang keponakan nya ini membuat Mu Chen mengangguk dengan bahagia dan merasa senang, prestasi Lin Tian hampir sama dengan adiknya bahkan bisa di bilang lebih dari itu.

__ADS_1


"Oh! jadi kamu tidak jadi menikah dengan tuan muda keluarga Chang?" tanya Mu Chen.


"Keluarga Cheng telah di musnahkan oleh adik sepupu" ucap Mu Jing'er penuh kebencian dengan orang-orang itu.


Mu Jing'er juga menceritakan apa yang terjadi kepada ayah dan ibunya itu, mendengar kalau orang yang memberikan racun kepada Mu Chen adalah keluarga Chang, Yi An marah sampai-sampai aura dewa penguasa tingkat tinggi nya lepas tak terkendali.


"Sayang kamu ingin membunuh anak dan keponakan kita?" ucap Mu Chen menegur istrinya.


"Maaf aku hanya marah" balas Yi An agak malu.


"Sudah, paman mari kita mulai... kakak sepupu dan bibi boleh keluar dulu" ucap Lin Tian.


"Adik kenapa kami tidak boleh disini?" tanya Mu Jing'er.


Lin Tian Memandang Mu Jing'er agak aneh, dia lalu memberi sedikit kode kepada Bibi nya itu melihat kode itu Yi An mengerti maksud Lin Tian.


"Baiklah biarkan sepupu kecil mu disini, kamu perempuan jadi tidak baik untuk melihat nya" ucap Yi An menarik Mu Jing'er keluar dari kamar itu.


Dia bisa melihat kalau paman yang ada di depannya ini mungkin tak kalah tampan dengan dirinya, dan juga ada sedikit kemiripan dari mata dan alisnya dengan Lin Tian.


"Kenapa? kamu merasa kalau mata kita mirip? tentu saja mirip karena aku, ibumu dan kamu memiliki darah yang sama" ucap Mu Chen bercanda.


"Ehem... paman mari kita mulai setelah itu kamu bisa bercanda lagi" ucap Lin Tian agak sedih melihat penampilan pamannya.


"Hahah..baiklah" ucap Mu Chen.


Mu Chen membuka bajunya dan berbarin di tempat tidur, Lin Tian lalu membuka mata kaisar dan melihat ke dalam tubuh Mu Chen dengan serius.


Dia melihat kalau Cacing itu telah membesar di dalam perut Mu Chen, dan banyak energi Mu Chen yang telah di serap oleh cacing itu.


"Paman ini pasti akan sedikit sakit, jadi paman harus bertahan" ucap Lin Tian serius.


"Iya!" balas Mu Chen.

__ADS_1


Lin Tian lalu menyalurkan energi kaisar ke dalam tubuh Mu Chen dengan cepat, dan perlahan dia membuat luka di dekat perut Mu Chen.


Dengan paksa Lin Tian menyalurkan energi kaisar yang di benci oleh cacing itu, perlahan cacing itu agak tidak senang dan berusaha pindah dari pertu Mu Chen tapi dia terjebak disana.


Saat itu melihat ada lubang di atas kepalanya cacing itu pun berjalan menuju lubang itu, tentu lubang itu adalah bekas sayatan dari Lin Tian untuk mengeluarkan cacing itu.


tapi karena cacing itu sudah lama di dalam tubuh Mu Chen, saat cacing itu bergerak Mu Chen merasakan sakit yang luar biasa dari dalam perut nya.


Dia dengan kuat mencoba untuk menahan rasa sakit itu, Lin Tian juga mulai berkeringat karena cacing itu sedikit lebih pintar dari cacing yang dia temui di dalam tubuh para leluhur.


Perlahan cacing itu mengeluarkan kepala nya dan mencoba kabur tapi sebuah api melilit dan menarik cacing itu keluar.


Lin Tian langsung memasukan nya ke dalam sebuah toples yang besar, Mu Chen sedikit kewalahan dan sakit karena cacing itu.


Lin Tian dengan buru-buru memberikan Pill ke mulut Mu Chen, tanpa ragu Mu Chen menelan Pill itu, dan perlahan energi di tubuhnya pun mulai pulih.


Dan wajah tua nya juga perlahan mulai muda lagi, di tambah rambut nya yang putih mulai kembali ke bentuk aslinya yaitu biru lagi.


Lin Tian hanya diam dan bersila agak jauh dari Mu Chen, beberapa jam kemudian Mu Chen membuka matanya dan tersenyum.


Sakit yang dia derita selama ini telah benar-benar berhasil di hilangkan dan semua ini berkat keponakan nya, dia tentu sangat senang.


Di luar Yi An dan Mu Jing'er khawatir dengan keadaan di dalam, mereka bolak balik di depan pintu dengan wajah cemas.


"Ibu ini sudah sangat lama" ucap Mu Jing'er.


"Kamu sabar, mungkin sepupu mu butuh waktu karena ayah mu sudah menjadi sangat parah saat ini" ucap Yi An mencoba untuk tenang juga.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2