Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
532. Masalah Di Pulau Kematian


__ADS_3

"Aku tahu paman, tapi kita harus membiarkan semua orang pergi dulu, sekarang sudah mencapai berapa persen orang-orang yang telah pergi melalu array kita?" tanya Guan Siying dengan nafas berat.


"Hampir Delapan puluh persen semua sudah pergi, dan dua puluh persennya hanya tersisa kita dan juga ahli dari keluarga kita" ucap tetua tersebut.


"Huf..maafkan aku saudara Lin sepertinya aku tidak bisa melindungi makam itu" desa Guan Siying dengan berat.


Dia dulunya pernah berjanji kepada Lin Tian untuk menjaga makam itu dan karena hal itu lah keluarganya dengan senang hati membiarkan dia memimpin pulau kematian disana, berkat dia dalam beberapa tahun ini pulau kematian menjadi tempat yang luar biasa ramai di kunjungi.


Tapi beberapa Minggu lalu banyak kultivator yang datang dan menyerang beberapa pulau di dekat pulau kematian, dan akibatnya Keluarga Guan mengirim pasukan mengatasi hal tersebut sayang nya kekuatan mereka di atas bahkan melebihi kekuatan keluarga.


"Nona, pasti penguasa mengerti dengan situasi disini dan tidak akan menyalahkan anda, orang-orang itu bukan lah hal yang bisa kita lawan sendiri dan harusnya sekarang sekte langit sedang bergerak" ucap tetua itu dengan serius.


Guan Siying juga mengangguk hal ini hanya sekte langit yang bisa mengatasi nya tapi kemungkinan juga akan sulit untuk sekte langit meski mereka sekte terkuat di dunia biru ini.


Di luar pulau....


"Apa ini tempatnya?" tanya si wanita kepada bawahan dia.


"Iya nona, aku mendapat kan informasi dari seseorang ahli dari pulau ini dengan mencari kedalam lautan jiwanya dan menemukan sebuah makam emas yang terletak di belakang pulau itu" ucap bawahan nya dengan hormat.


"Kalau begitu mari kita lihat, akan ku hancurkan formasi ini" ucap wanita tersebut lalu aura kuat di alam abadi ilahi puncak muncul dari tubuhnya membuat seluruh pulau merasakaan tekanan itu


"Ini...? seorang ahli abadi ilahi puncak?" ucap tetua tua tersebut merasakan ngeri akan aura itu.


BOOMM.....


BOOMM....


"Ugh!" Guan Siying memuntahkan darah dan istana dia tempati langsung hancur, karena tetua dari keluarganya lah dia berhasil selamat dari reruntuhan tersebut.


Tetua itu terbang dan sampai di sebuah puncak, semua pasukan keluarga Guan juga berhasil lolos dari kehancuran formasi dan berkumpul di dekat tetua tersebut.


Mereka memandang keluar dan melihat ada seorang wanita yang mana dia lah yang menghancurkan formasi itu berkeping-keping, dan jelas kekuatannya sangat luar biasa melebihi mereka yang disana.


"Ahli kuat yang bahkan leluhur tua tidak bisa lawan" ucap tetua itu dengan wajah berat.


Dia lalu melihat ke arah array teleport yang juga hancur akibat serangan wanita tersebut, wajahnya berubah karena jelas kalau sekarang hanya tersisa dia dan beberapa ratus orang dari keluarganya.

__ADS_1


"Hm.. formasi kecil ini masih berani menghalangiku!" ucap wanita itu dengan sombong.


"Kamu terlalu keras, lihatlah banyak yang mati di bawah" ucap si pria.


"Ha! apa peduli ku mereka hanya semut, karena hal dunia ini aku hanya bisa menggunakan delapan puluh persen kekuatan ku" ucap si wanita.


Pria itu hanya diam dan tidak menjawab karena dia tahu tempramen wanita ini sangat lah susah untuk di nasehati, dia memandang ke arah beberapa orang yang selamat dan wajah nya berubah menyeramkan.


"Karena sudah terlanjur mari kita bunuh saja semuanya agar dapat menghilangkan jejak" ucap pria itu sambil mengeluarkan aura membunuh dari tubuhnya.


"Hahaha... itu baru salah satu jenderal tuan" ucap wanita, lalu dia memerintahkan pasukan nya yang terdiri dari lima puluh orang membunuh semua orang yang tersisa.


Meski hanya lima puluh orang tapi jelas kekuatan mereka rata-rata di tingkat abadi langit, dan tentu bukan lawan tetua tersebut bahkan bawahannya.


"Tetua bawa nona pergi kami akan menghalangi mereka!" ucap salah satu orang dari keluarganya.


"Kalian..?" ucap tetua itu dengan wajah berat.


"Pergi! kita harus bisa melindungi nona muda jika tidak maka kita adalah orang yang paling berdosa karena tidaj dapat melindungi nona kita" ucap pria tersebut.


"Baiklah! semoga kita bisa menjadi saudara setelah berenkarnasi" ucap tetua itu dengan wajah berat membawa Guan Siying pergi dari sana.


"He.. beberapa semut rela mati demi tuan mereka sungguh menakjubkan" ucap si wanita melihat semua hal itu.


Sedangkan si pria hanya diam tidak terlalu memperhatikan dua orang ynag kabur itu, jelas dia tidak peduli dengan dua orang tersebut dan hanya menganggap nya nyamuk yang sedang berusaha kabur.


BOOMM....


"Meski kami harus mati setidaknya beberapa dari kalian juga akan mati!" ucap salah satu pria keluarga Guan..


Lalu dia terbang dan bertarung melawan lima puluh orang tersebut, dan saat dia akan mati dia memegang tangan orang ynag menusuknya dan tersenyum ke arah pria itu.


"Kau!" pria tersebut kaget tak percaya melihat wajah tersenyum orang yang dia tusuk, tapi sudah terlambat.


"Mari mati bersama, untuk kemulian keluarga Guan!" ucap pria itu lalu dia memfokuskan seluruh energi nya satu tempat lalu meledakan diri sendiri.


BOOMM...

__ADS_1


"Agh!!!" orang itu langsung mati karena ledakan pria yang berada di alam abadi bumi tersebut, dan beberapa dari orang keluarga Guan juga melakukan bunuh diri dan berhasil membunuh beberapa orang dari lawan mereka.


"Sial...sial...sial... kalian lihat saja saat penguasa dunia ku kembali tidak satupun dari kalian akan hidup" ucap tetua keluarga Guan yang sedang terbang menggendong Guan Siying.


BOOMM.....


BOOMM....


Di suatu tempat dekat pulau kematian dua leluhur tua sekte langit melihat banyak ledakan dari orang-orang yang meledakan dirinya di sana dan akibat itu keduanya terbang dengan cepat untuk melihat apa yang terjadi.


"Saudari kita harus berhati-hati karena mungkin itu adalah orang-orang kuat itu!" ucap Bing Shaosu.


"Em! tenang saja yakinlah aku pasti akan melindungi mu meski nanti aku mati, hahaha" balas Bing Ying dengan tertawa.


"Saudari jangan bercanda begitu, dan juga kamu membuat ku takut dengan ucapan mu!" balas Bing Shaosu dengan gemetar setelah mendengar apa yang di katakan Bing Ying padanya


"Oh? bukan kah sudah tugas kakak melindungi adiknya!" ucal Bing Ying sambil tersenyum.


Bing Shaosu diam dan tidak menjawab, tapi dia terlihat tidak suka dengan kata-kata dari Bing Ying, keduanya terus terbang dan melihat ada dua sosokym yang mana satunya sedang menggendong seorang wanita muda di pundaknya.


"Berhenti!" ucap Bing Ying.


Lalu tetua itu berhenti dan kaget setelah melihat siapa yang ada di depan dia, dia langsung memberi hormat kepada keduanya.


"Salam leluhur tua" ucap tetua keluarga Guan itu.


"Kau kan dari keluarga Guan? apa yang terjadi disana?" tanya Bing Ying.


"Itu ..!" belum selesai tetua tersebut selesai berbicara dua orang muncul di belakangnya yang membuat kaget dua lekuhur tua tersebut.


Swish....


"Ho...dua semut kemana kamu akan lari?" ucap si wanita.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2