Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
657. Semua Orang Yang Kaget


__ADS_3

Lan jingyi jatuh dan akan memuntahkan darah tapi tubuh nya buka jatuh ke belakang malah jatuh di pangkuan Lin Tian.


Melihat kalau dia jatuh di pangkuan Lin Tian ada rasa aneh di hati Lan jingyi, dia sedikit menggigit bibirnya memandang Lin Tian itu.


"Kamu tidak apa?" tanya Lin Tian dengan lembut sambil menghapus darah dari mulut wanita itu.


Lan Jingyi hanya menggelengkan kepala pertanda dia tidak apa-apa, dia pun berdiri dari pangkuan Lin Tian itu dan kembali berdiri di belakang Lin Tian.


"Saudara Yan apakah kamu tidak terlalu kejam?" ucap Lan Dan dengan marah melihat putrinya terluka.


"Maaf kan aku tapi putri mu tadi yang mulai menyerang putri ku duluan" ucap Kepala keluarga Yan dengan santai.


"Kepala keluarga Yan, kamu jangan terlalu angkuh!" ucap Kepala keluarga Gu yang mana dia juga adalah paman dari Lan jingyi.


Tentu melihat keponakan cantiknya terluka kepala keluarga Gu marah, meski dia tidak menyukai Lin Tian tapi bukan berarti dia membenci keluarga Lan dan juga keponakan nya.


Sedangkan dari tadi pemuda yang bersama dia yang mana dia adalah Gu Zha diam dan tak berbicara sedikitpun, dia bisa di bilang lebih cerdas dari generasi muda yang ikut kesini.


"Pemuda ini bukan orang biasa" ucap Gu Zha dengan wajah agak masam.


Dia entah kenapa merasa nasib dari kepala keluarga Yan akan menyedihkan kali ini, seharusnya mungkin kepala keluarga Yan tidak melakukan hal itu tadi


"Oh,! apakah ini kepala keluarga Gu? kenapa kamu marah begitu? apa karena gadis itu keponakan mu?" ucap Kepala keluarga Yan dengan wajah tenang dan senyum provokasi.


Kepala keluarga Gu diam dan memandang kepala keluarga Yan dengan tatapan tajam, auranya juga akan keluar tapi tiba-tiba tepuk tangan seseorang mengejutkan mereka.


"Bisakah kalian tenang?" ucap Lin Tian dengan wajah muram.


"Ho.. nak! kamu yang bisakah tenang? ini urusan kami orang dewasa jadi kamu tidak perlu ikut campur!" ucap Kepala keluarga Yan kepada Lin Tian dengan senyum.


"Ais...! kenapa aku merasa kalau kepala keluarga Yan ini akan menderita?" ucap kepala keluarga Ju dengan suara yang pelan tapi itu terdengar oleh pemuda yang agak marah dengan Lin Tian tadi.

__ADS_1


"Ayah? apa maksudmu? apa kamu berfikir kalau pemuda itu kuat?" tanya pemuda tersebut.


"Nak! kamu harus nya berfikir kenapa leluhur meminta kita untuk mematuhi semua perintah pemuda ini, menurutku pemuda ini bukan lah orang biasa dan juga kamu harusnya bisa mengubah seikap mu yang terlalu sembrono dan sombong itu setelah ini" ucap Kepala keluarga Ju yang terlihat lebih bijaksana.


"Aku mengerti ayah, hanya aku tidak suka dengan orang yang sombong tapi tidak memiliki kekuatan ini" ucap pemuda itu memandang ke arah Lin Tian yang diam akibat perkataan Kepala keluarga Yan tadi.


"Kamu lihat saja nanti, yang jelas mari kita lihat apa yang akan di lakukan pemuda ini." ucap Kepala keluarga Ju.


Pemuda itu mengangguk dan juga ikut diam bersama dengan wanita di sebelah ayahnya itu yang mana dia juga adik perempuannya sendiri tapi jelas adik nya tidak menerima perkataan ayahnya itu dengan baik.


Karena menurutnya Lin Tian yang memakai topeng ini bukan lah orang yang baik dan tidak bisa di percaya, apalagi setelah melihat Lan jingyi terluka tapi pemuda ini tidak bergerak sedikitpun untuk membalas.


"Cih! pria ini hanyalah sampah!" ucap Wanita itu, tapi meski kepala keluarga mendengar perkataan anak perempuan itu dia hanya dapat menggelengkan kepala.


"Ho... jadi kamu berfikir aku tidak berhak ikut campur?" ucap Lin Tian dengan tatapan sinis kepada kepala keluarga Yan.


"Hahaha.. oi! kamu berani menatap ayah ku begitu, apa kamu tidak ingin hidup lagi?" ucap Pemuda yang bersama kepala keluarga Yan itu dengan tatapan mengejek.


"Awalnya aku berfikir kalian sudah mulai menyadari sesuatu makanya leluhur kalian meminta kalian datang kesini, tapi malah aku yang menyadari sesuatu dari sikap kalian" ucap Lin Tian sambil menghela nafas.


BOOMM...


"Ugh!" dua anak kepala keluarga Yan terpental jauh sampai menembus dinding sedangkan kepala keluarga Yan langsung berlutut di sana dengan terus memuntah kan seteguk darah setiap kali batuk.


BOOMM...


Wajah yang lain juga berubah bahkan Lan Dan serta tetua keluarga Lan juga kaget dengan apa yang mereka rasakan keluar dari tubuh Lin Tian.


"A..aura ini..tekanan ini? ba..bagaimana mungkin?". ucap kepala keluarga Gu dengan tatapan tidak percaya.


"Kalian tahu? aku sudah cukup baik tidak menggunakan kekerasan tapi kalian malah membuat ku melakukan ini" ucap Lin Tian yang juga mengeluarkan aura membunuhnya di seluruh aula itu.

__ADS_1


Tekanan Lin Tian membuat bahkan Lan jingyi terasa tercekik dan hampir tidak tahan, bahkan wanita muda yang bersama keluarga Ju juga gemetar ketakutan memandang Lin Tian yang menggunakan topeng itu.


"Ka..kamu...!"


BOOMM..


"Ugh!" kepala keluarga Yan bahkan tidak berlutut lagi malah dia sudah tidak kuat untuk bangun karena tekanan yang di sengaja Lin Tian ke arahnya.


"Sekarang kalian bisa diam dan mulai berbicara baik dengan ku? dan juga ketiga leluhur mu itu minta menghadap ku setelah kalian kembali, mengerti?" ucap Lin Tian dengan nada marah.


"Ka..kami mengerti!" ucap ketiga kepala keluarga dengan suara lemah.


Lin Tian mengangguk dan semua tekanan yang tadi di keluarkan menghilang dari aula tersebut, tapi wajah semua orang disana sudah berkeringat dingin meski tekanan itu telah hilang.


"Sayang pemuda ini memang luar biasa" ucap Gu Lia kepada Lan Dan.


Lan Dan mengangguk setuju, dia mungkin awalnya berfikir kalau Lin Tian hanyalah orang yang menggunakan sesuatu kepada Leluhur untuk bisa menundukkan ya tapi sekarang jelas kalau kekuatan Lin Tian juga yang membuat leluhur tunduk.


Lin Tian mengangguk dan melihat kepala keluarga Yan dan dua anaknya itu duduk dengan susah payah, dan wajah kedua anaknya itu juga terlihat ketakutan sampai mereka tidak berani memandang Lin Tian lagi.


"Telan ini! dan kalian akan sembuh" ucap Lin Tian melemparkan tiga Pill tingkat dewa ke arah mereka bertiga.


"Terima kasih tuan" ucap kepala keluarga Yan itu dengan hormat.


Lin Tian mengangguk lalu pembicaraan tentang pertemuan lima keluarga di istana empat hari lagi pun di bahas, Lin Tian mendengarkan setiap perkataan para kepala keluarga itu dengan tenang.


Dia bahkan tidak berkomentar dan hanya diam di tempat duduknya sambil menikmati teh buatan Lam jingyi.


"Tuan, bagaimana menurut mu dengan pertemua nanti? apakah akan ada masalah?" tanya Kepala keluarga Ju kepada Lin Tian.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2