Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
703. Hari Pertunangan


__ADS_3

Dua hari berlalu dengan tenang, dan selama dua hari itu Lin Tian juga tak keluar dari kamarnya.


Dia hanya terus berada di dalam kamar sampai hari ini datang, Lin Tian berdiri dan berjalan ke luar dari kamarnya.


Di luar sudah ada dua orang yang menunggu Lin Tian, mereka adalah Leluhur Lan dan leluhur Yan yang terlihat cukup bahagia di sini.


"Kalian terlihat cukup bahagia" ucap Lin Tian dengan menggelengkan kepala melihat kedua orang itu.


"Hehehe... iya namanya juga sekalian liburan" ucap lekuyur Yan dengan cukup bahagia.


"Ayo berangkat" ucap Lin Tian dengan suara tenang.


Ketiganya pun berangkat menuju istana kekaisaraan es, tapi saat dia sedang keluar ada Xing Xing'er yang terlihat menatap Lin Tian dengan senyum.


"Nah, kamu datang juga, ayo ikut dengan kakak" ucap Xing Xing'er.


"Eh?" Lin Tian agak ragu dan dia melihat sekeliling dimana orang-orang disana melihatnya dengan wajah yang agak membencinya.


"Itu.. kakak ipar? kamu ini..!" Lin Tian agak sedih melihat semua orang yang memandang nya itu, jelas kalau Xing Xing'er adalah wanita kuat di alam dewa penguasa.


Dan sekarang Xing Xing'er menunggun nya dari tadi yang membuat banyak pria membenci dirinya.


"Ayolah! jangan pedulikan mereka, aku tidak memiliki adik jadi Karena kamu adik saudara Bing kamu juga adik ku" ucap Xing Xing'er menarik tangan Lin Tian masuk ke dalam kereta.


Dua leluhur terdiam, tapi mereka cepat-cepst naik ke tempat dimana pelayan Xing Xing'er menyuruh mereka naik.


Kereta itu akhirnya berjalan dan Lin Tian di dalam sudah sangat tak berdaya, padahal dia hanya ingin rendah hati tapi Xing Xing'er membuat dia terlihat seperti ini sekarang.


"Jangan memasang wajah begitu adik kecil, ayolah! temani kakak disini kakak mu itu juga sedang berlatih jadi aku cukup kesepian" ucap Xing Xing'er dengan senyum manis.


"Eh? lalu bagaimana dengan orang tua mu kak?" tanya Lin Tian.


"Ehem...! itu ibu ku dan ibu saudara Bing sedang mengejar ayah dan ayah saudara Bing" ucap Xing Xing'er agak malu.


"Mengejar?" Lin Tian sedikit terdiam.

__ADS_1


Dia berfikir apa mungkin dua orang itu melakukan sesuatu yang salah? sampai-sampai istri mereka mengejar mereka.


"Jangan terlalu di fikirkan itu ulah kakak mu juga" ucap Xing Xing'er.


Lin Tian hanya mengangguk dan tidak lagi menanyakan apa-apa kepada Xing Xing'er, setelah beberapa saat mereka akhirnya sampai di depan gerbang istana, kereta terus masuk dan berhenti di pintu istana es itu.


Lin Tian dan Xing Xing'er turun bersama, dan saat orang-orang disana melihat Xing Xing'er turun dengan seorang pria wajah para pria memerah karena cemburu.


Tapi Lin Tian yang sekarang tidak terlalu peduli dengan kecemburuan mereka, dia hanya dengan tenang berjalan bersama Xing Xing'er menuju ke dalam istana.


Dengan di belakang mereka berdua ada dua Leluhur dan pelayan Xing Xing'er mengikuti mereka dari belakang, mereka sampai di sebuah halaman yang sangat besar di istana itu


"Adik kecil, hati-hatj disini dan jangan ceroboh" ucap Xing Xing'er kepada Lin Tian.


"Em! kakak tenang saja aku tidak akan ceroboh" ucap Lin Tian.


Lin Tian duduk di sebuah meja sendirian sedangkan Xing Xing'er dan pelayan nya pergi menemui beberapa orang penting disana, tak lama seorang pria keluar dari istana dan saat Lin Tian melihat pria dengan pakaian biru dan mata biru itu.


Ada sedikit rasa keakraban di hatinya, tapi dia hanya menoleh sesaat sebelum kembali meminum teh di mejanya dengan santai.


Mereka berdua adlaah pengawal Lin Tian sekarang jadi tentu mereka tidak bisa duduk dengan sembarangan meskipun Lin Tian tadi sudah meminta mereka duduk.


"Oh!" Lin Tian hanya menjawab seperti itu.


Tapi di dalam hatinya ada sedikit rasa senang dan penasaran setelah melihat kakek nya itu, tapi karena dia ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya maka lebih baik dia tetap seperti ini dulu.


Di ujung dari tempat pesta dimana keluarga Chang banyak berkumpul, seorang pria yang di usir oleh Lin Tian dari alam kehancuran juga ada disana.


Dan di belakangnya juga ada seorang pria yang tangan nya telah di potong oleh Lin Tian, dengan wajah marah mereka berdua menatap Lin Tian dengan kebencian yang luar biasa.


"Saudaraku itu orangnya!" ucap pemuda tersebut.


"Saudara ketiga mana?" ucap pria yang juga telah di pukul oleh Lin Tian di penginapan.


Saat adiknya menunjuk ke arah Lin Tian wajah pria itu seketika kaku, dan juga mata nya penuh kebencian tapi dia tidak berani untuk melawan pemuda itu.

__ADS_1


"Jangan bercanda! kita tidak bisa melawan pria itu" ucap saudaranya yang kedua.


"Kakak? apa maksud mu? apa kamu kenal dia?" tanya Saudara ketiganya.


"Dia juga yang telah menghajar diriku di penginapan kemarin" ucap saudara kedua itu dengan wajah gelap.


Mendengar itu saudara ketiganya terdiam, dia sekarang merasa tidak bisa membalas dendam kepada kaisar baru alam kehancuran itu.


"Jangan sedih, setelah kakak pertama bertunangan maka kita memiliki hak untuk memerintah pasukan kekaisaran es, dan saat itu maka pria ini..." ada senyum jahat jelas dari wajah saudara kedua itu.


Mendengar hal itu kedua nya merasa lebih baik dari sebelumnya, mereka akan membalas Lin Tian dengan pembalasan yang kejam.


Tapi mereka tidak tahu kalau Lin Tian sejak masuk sudah memperhatikan mereka di ujung sana, dan wajah Lin Tian sedikit gelap merasakan sesuatu dari pria yang berada di belakang keduanya itu.


"Baiklah, acaranya akan di mulai saudara Mu mari kita mulai" ucap seorang pria dengan pakaian putih dan jubah putih.


Wajahnya tidak terlalu tua tapi janggut nya membuat dirinya sedikit terlihat tua, dan ada senyum bangga di wajah pria itu tapi saat dia memandang orang-orang di depan nya tidak ada rasa hormat sedikitpun.


Itu seperti dia melihat orang biasa, jelas kalau dia meremehkan orang-orang disana padahal basis kultivasinya juga hanya di alam surgawi tingkat menengah.


"Bagaimana dengan tiga orang muda kita?" ucap Lin Tian pelan kepada Dua leluhur itu.


"Ehem, mereka berada di luar sekarang, tadi mereka sudah datang bersama dengan tetua dari keluarga ku" ucap leluhur Yan menjawab perkataan Lin Tian.


"Iya, kaisar di luar adalah orang-orang generasi muda dan di sini adalah tamu penting dari berbagai alam jadi maka dari itu mereka tidak bisa masuk" tambah Leluhur Lan.


Lin Tian hanya mengangguk dia lalu memandang ke arah tempat dimana ada pintu putih disana, tempat calon wanita masuk.


"Jika kamu bahagia aku tidak akan ikut campur, tapi jika kamu tidak bahagia maka aku akan mendukungmu" ucap Lin Tian di dalam hatinya


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2