
__ADS_3
Di salah satu paviliun alkimia di kerajaan Ling...
"Tuan anak itu sangat sombong, dia mengusirku dan mengatakan bahwa paviliun alkimia itu tidak tahu malu" ucap seorang pria paruh baya disana.
"Benar tetua ke delapan! anak itu terlalu sombong padahal aku dan tuan We hanya ingin menyembuhkan saudari ku saja, tanpa meminta apapun tapi pemuda itu.." tambah seorang wanita yang mana dia adalah bibi Ling Xu'er dan pria itu adalah master We yang di usir oleh Lin Tian empat hari yang lalu.
Di kurus yang ada di tempat itu seorang pria sedang duduk dan sedikit tidak senang setelah mendengar cerita dari dua orang ini, dia tidak percaya masih ada seseorang yang berani terang-terangan tidak menghargai paviliun alkimia nya.
Apalagi dia adalah salah salah satu dari delapan tetua besar di paviliun alkimia jadi tentu dia sangat marah setelah mendengar kalau Lin Tian menghina paviliun alkimia.
"Ternyata masih ada anak muda yang sesombong itu, mari kita pergi ke kerajaan Ling aku ingin mendengar apa alasan pemuda itu dengan berani bersikap sombong pada kita!" ucap tetua kedelapan dengan cukup marah.
Mendengar hal itu kedua orang tersebut sangat senang, tetua kedelapan adalah seorang master alkimia tingkat kaisar jadi dengan adanya dia mereka yakin baik Lin Tian dan juga raja Ling tidak akan dapat melakukan apapun.
Dan mereka juga sengaja mengubah cerita yang mereka sampaikan, karena mereka tahu jika tetua delapan mendengar cerita asli nya maka mereka pasti yang akan menderita, tetua kedelapan di kenal dengan sikap jujurnya di kalangan para alkimia dan dia juga membenci jika ada master alkimia yang bertindak sombong di depan nya.
"Baik tetua!" ucap keduanya dengan senang.
Tetua kedelapan berdiri dari tempat duduk nya lalu dengan kedua orang itu sebagai pemandu dia pun berangkat ke istana kerajaan Ling dengan cukup banyak ahli bersama mereka.
Di saat orang-orang di kota melihat banyak ahli dari paviliun alkimia yang berjalan di jalanan menuju istana kerajaan Ling, banyak yang penasaran dan mengikuti mereka dan juga ada beberapa orang yang berfikir kalau di kerajaan Ling ada yang menyinggung paviliun alkimia.
Tentu hal itu juga tak luput dari mata raja Ling Jun mengetahui banyak ahli alkimia yang datang ke istana dia hanya bisa menyambut mereka dan mencoba menengahi masalah yang terjadi.
Walaupun dia tahu kalau hal ini akan sulit untuk di selesaikan, Ling Xu'er juga menghela nafas saat melihat banyak pasukan dari paviliun alkimia yang datang kesini, sebenarnya baik Ling Jun dan Ling Xu'er tahu kalau di kota sekarang ada tetua kedelapan yang sedang berkunjung.
Masalah ini pun juga sebenarnya mereka tidak ingin terjadi tapi karena hal ini juga di karenakan mereka Lin Tian pun menyinggung master alkimia dari paviliun alkimia.
Saat kedua nya melihat pasukan itu datang dan di pimpin langsung oleh tetua kedelapan, dan ada dua orang yang di kenal oleh mereka juga berada di belakang tetua kedelapan, jelas mereka ingin membalas dendam terhadap perlakuan Lin Tian kepada mereka.
__ADS_1
"Tetua kedelapan berkunjung ke istana ku, ini benar-benar hari yang membahagiakan bagi istanaku." ucap Ling Jun.
"Tidak usah banyak basa basi, raja Ling kamu pasti sudah tahu kenapa kami kesinibukan?" ucap master We yang terlihat sombong setelah berada bersama tetua kedelapan.
"Iya, saudara ipar kamu juga tidak tahu malu padahal aku sudah ingin membantu saudari ku tapi kamu malah mengusir ku bersama dengan tuan We" tambah Bibi Ling Xu'er itu dengan wajah sedih.
Mendengar hal itu banyak orang-orang disana mengerutkan kening dan juga merasa kasihan dengan bibi Ling Xu'er itu.
"Saudari ipa apa kamu yakin ingin membantu ku? atau hanya ingin membunuh istriku?" tanya Ling Jun dengan wajah kecewa memandang saudari ipar nya itu.
Mendengar hal itu entah kenapa wajah bibi Ling Xu'er sedikit jelek tapi dia lalu berpura-pura menangis dengan tuduhan Ling Jun tersebut, Tantu orang-oramg disana lebih percaya melihat keadaan bibi Ling Xu'er di bandingkan Ling Jun yang masih tenang.
Ling Xu'er yang melihat akan hal tersebut juga merasa sangat kecewa dengan bibi nya, dia berfikir apa yang di katakan Lin Tian mungkin salah tapi sekarang jelas kalau apa yang di katakan Lin Tian itu benar karena dia melihat sendiri sifat asli dari bibinya itu.
"Dimana pemuda yang telah berani menjelekan paviliun alkimia ku?" tanya tetua kedelapan.
"Bisakah tetua kedelapan memaafkan pemuda itu dia masih muda dan memiliki sedikit kesombongan, saja berjanji akan menghukumnya nanti sendiri" ucap Ling Jun mencoba membela Lin Tian.
"Tidak bisa! pemuda itu sudah berani merendahkan paviliun alkimia kami jadi dia harus di hukum!" ucap master We dengan marah, dia tentu sangat membenci Lin Tian dan tidak berencana membiarkan Lin Tian lepas begitu saja.
Maka dari itu dia dengan berani menjawab seperti itu untuk memanaskan tetua kedelapan, tapi sayang nya tetua kedelepan masih diam dan memandang raja Ling dengan tatapan yang jelek.
"Tuan We dia masih muda anda sudah senior harusnya bisa memaafkan dia bukan?" ucap Ling Jun lagi kepada Master We.
"Tidak! aku tidak akan memaafkan dia!" ucap master We tegas.
Tapi belum mereka berbicara gempa besar membuat semua orang disana kaget, dan di langit awan hitam berkumpul membuat seibukota menjadi sangat gelap.
Tentu tetua kedelapan yang melihat hal tersebut menjadi gemetar karena kaget, karena pertanda awan hitam ini muncul hanya dua kemungkinan yaitu seseorang sedang membuat Pill atau yang lain sedang menjalani petir kesengsaraan untuk naik tingkat.
__ADS_1
BOOMM....
BOOMM...
Di awan hitam Petir naga emas muncul dan memandang ke suatu tempat di bawahnya dengan marah, melihat hal itu tetua kedelapan tidak peduli dengan yang disana tapi dia langsung pergi ke tempat naga emas tersebut.
Roaarr.....
Di dalam goa yang sudah hancur Lin Tian melihat ke langit ada naga emas yang memandang dia dengan marah, tapi Lin Tian hanya tersenyum melihat petir naga tersebut.
"Ayo! kita bermain!" ucap Lin Tian sambil berdiri dan terbang ke langit, tentu di dekatnya ada Pill yang masih berwarna putih.
Swiss...
Tetua kedelapan tidak jauh berada disana dan melihat seorang pemuda tampan degan senyum di wajahnya memandang petir kesengsaraan itu.
"Dia lah yang membuat Pill itu?" ucap tetua kedelapan dengan wajah kaget, kenapa tidak pemuda itu masih sangat muda dan menurutnya umur pemuda tersebut masih dua puluh tahun lebih.
ROAARR......
"Ayo! aku siap!" ucap Lin Tian ke naga petir itu.
BOOMM.....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2