
__ADS_3
Satu Minggu berlalu semenjak Lin Tian di desa Suma...
Selama satu Minggu ini dia telah pergi dan menyelidiki tentang desa Suma, dan memang desa ini adalah desa manusia biasa sebuah keajaiban desa ini bisa tetap ada selama ini, karena menurutnya banyak monster iblis dan berbagai hal yang berbahaya.
Dan juga sada beberapa kali dia menemani anak nya itu untuk pergi bermain di sekitar desa, sejak dia mempunyai ayah dia akan sering membanggakan ayahnya kepada teman bermain nya, juga ada beberapa penduduk desa akan kagum akan ketampanan Lin Tian.
Setelah semua memang bisa di bilang Lin Tian adalah pria yang sangat tampan, di desa pun tidak ada pria yang setampan Lin Tian.
Pagi harinya itu Lin Tian telah bangun, dia langsung keluar dari kamar lalu langsung melanjutkan kebiasaan pagi nya, berlatih gaya pedang yang biasa dia lakukan jika sedang tidak sibuk.
Swiss...
Swiss...
Di saat Lin Tian sedang asyik berlatih, nenek Oba keluar dari rumah, dia membawa keranjang kosong di belakang nya, seperti biasa dia akan keluar untuk mencari beberapa tanaman dan ke kebun memetik beberapa buah untuk di makan.
"Nek mau pergi?" tanya Lin Tian, sambil menyimpan pedang nya kembali ke cincin spacial.
"Iya, kali ini nenek akan pergi bersama dengan beberapa warga desa" ucap si nenek.
"Bisa aku ikut?" tanya Lin Tian kepada si nenek.
"Itu...baik lah tapi bagaimana dengan Ru'er?" tanya si nenek.
"Tenang nek, Bai kecil jaga Ru'er aku akan keluar dulu!" ucap Lin Tian kepada Bai kecil yang sedang duduk di atas pohon dekat rumah nenek.
Meong..
Melihat hal itu si nenek sedikit bingung, kenapa Lin Tian meminta bantuan kepada kucing putih kecil itu, bagaimana bisa kucing itu melindungi Ru'er? fikir si nenek.
Tapi dia tak banyak tanya karena merasa Lin Tian bukan lah orang biasa seperti dia, dia juga pernah mendengar ada dewa di dunia ini walaupun tak pernah melihatnya.
__ADS_1
"Ugh!" Ru'er keluar dari rumah dengan wajah masih seperti mengantuk.
"Ru'er? ayah dan nenek pergi dulu ke hutan, kamu bermain dengan Bai kecil dulu yah!" ucap Lin Tian menyentuh kepala Lin Ru'er.
"Em, Ru'er akan bermain dengan Bai kecil" ucap Lin Ru'er patuh.
"Anak pintar!" ucap Lin Tian, lalu dia dan si nenek berangkat menuju rumah kepala desa, karena kali ini bukan hanya si nenek yang akan pergi akan ada beberapa orang warga yang akan ikut untuk berburu dan mengumpulkan bahan makanan, itulah yang di katakan si nenek pada Lin Tian.
Di depan rumah kepala desa Lin Tian sudah melihat banyak pria yang membawa panah, kapak dan serta perlengkapan berburu, juga di sebelahnya ada beberapa wanita paruh baya yang ikut membawa keranjang di belakang punggung mereka.
"Nenek Oba?" ucap seorang wanita muda melambaikaj tangannya ke arah Lin Tian dan si nenek.
Si nenek hanya tersenyum dan berjalan ke arah rumah kepala desa itu, Lin Tian juga mengikuti dari belakang si nenek dengan wajah tenang dan tersenyum sedikit.
Di saat para warga yang melihat Lin Tian, mereka kaget sekaligus juga takjub dengan ke tampanan Lin Tian, iya tentu para pria disana agak cemburu dengan Lin Tian.
Karena para wanita menatapnya dengan wajah penuh dengan kekaguman, hanya Lin Tian yang mendesah tak berdaya di hatinya melihat semua itu.
"Nak Lin Tian akan ikut berburu juga?" tanya kepala desa yang melihat Lin Tian bersama nenek Oba.
"Bagus, kalau begitu saya bisa cukup tenang" ucap kepala desa, dia merasa kalau Lin Tian ini bukan lah orang biasa kemungkinan dia adalah dewa yang kebetulan jatuh di desa mereka karena beberapa hal tertentu.
Lin Tian hanya tersenyum mengangguk ke arah kepala desa dengan tenang, dia juga berjalan ke tempat pria yang ada disana sambil mencoba mendekati mereka dengan saling berbicara.
Melihat sikap lembut dan sopan Lin Tian, mereka malah menyukai Lin Tian, jadi di sana para pria berbagi cerita dan tertawa bersama dengan Lin Tian, di saat nenek Oba melihat itu dia cukup senang karena Lin Tian dapat beradaptasi dengan warga disini.
Warga desa mulai pergi ke hutan untuk mencari beberapa tanaman dan buah untuk menjadi makanan sehari-hari mereka, walaupun mereka memiliki ladang kecil tapi hari panen masih lah beberapa bulan lagi.
Jadi maka dari itu mereka memutuskan untuk yang pria pergi berburu dan wanita mencari beberapa buah dan tanaman yang dapat di makan, setelah masuk ke hutan para pria dan wanita pun berpisah untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Hanya Lin Tian dan pria dari desa yang masih bersama karena mereka di tugaskan untuk berburu binatang, juga sepanjang jalan Lin Tian menggunakan kekuatan jiwa nya untuk memantau lokasi di sekitar mereka.
__ADS_1
Aneh nya dia tidak menemukan monster iblis, di tempat yang dia pantau hanya menemukan beberapa binatang biasa yang tak memiliki kekuatan.
Jadi Lin Tian pun memutuskan untuk memberitahu mereka tempat dimana ada binatang atau hewan biasa seperti kerbau hutan.
Awalnya mereka tak percaya tapi saat pria desa melihat memang ada kerbau hutan di area sana mereka kagum dan mulai percaya dengan Lin Tian.
"Bagaimana caranya kita menangkap kerbau itu?" tanya salah satu pria disana.
"Tentu saja kita panah kan? seperti biasa kenapa kamu menanyakan hal itu?" ucap temannya.
"Hehehehe, mungkin saja Lin Tian ada rencana lain.." ucap orang yang berbicara pertama, tentu setelah mendengar itu sepuluh pria tersebut menatap Lin Tian dengan wajah ingin tau.
"Mmmm, memang ada, jika kalian percaya aku akan mengajar kan nya pada kalian" jawab Lin Tian dengan tersenyum.
"Benarkah?" ucap mereka serentak.
Akibat ucapan mereka tadi, kerbau yang asyik sedang makan rumput disana kabur dan menghilang ke dalam hutan, para pria itu sedih karena kehilangan kerbau hutan yang cukup besar itu.
"Tenang, nanti kita akan mendapatkan beberapa yang lebih dari itu, ayo! " ucap Lin Tian keluar dari semak-semak hutan disana.
Lalu agak jauh dari tempat kerbau makan itu, Lin Tian melihat ada banyak rumput yang sama dengan yang di makan kerbau tadi, dia lalu memerintahkan pria-pria itu menggali lubang yang besar dan dalam di sekitar rumput tersebut.
Setelah lubang selesai di gali, di dalam lubang mereka meletakan beberapa tombak yang tajam lalu menutupi lubang tersebut, hal sama juga di lakukan di tempat lain oleh Lin Tian bersama para pria itu.
Mereka akan memasang jebakan yang seperti Lin Tian perintahkan kepada mereka, ada lima tempat yang telah mereka pasang jebakan seperti lubang dan jebakan tali yang biasa di gunakan untuk berburu.
Para pria dan Lin Tian hanya menunggu agak jauh dari tempat mereka memasang jebakan sesuai dengan perkataan Lin Tian.
Mereka di minta oleh Lin Tian menunggu beberapa jam sebelum kembali ke tempat mereka memasang jebakan, Lin Tian juga terus melihat lima jebakan yang di pasang oleh dia dan pria desa tadi dengan jiwanya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2