
__ADS_3
Pagi hari di rumah keluarga Lan...
Lan jingyi datang ke kamar Lin Tian dan mengetuk pintu kamar Lin Tian dari luar, saat Lin Tian mendengar ketukan dari luar mata Lin Tian terbuka dan memandang ke arah pintu tersebut.
"Masuk!" ucap Lin Tian melepaskan pengunci dengan gerakan tangannya.
Lalu pintu terbuka memperlihatkan wanita cantik dengan rambut sedikit merah dan wajah yang cantik di depan pintu kamar Lin Tian, wanita itu menggunakan pakaian putih yang membuat dia lebih menarik apalagi pakaian itu terbilang cukup ketat
Karena memperlihatkan bentuk tubuh wanita tersebut dengan baik, bahkan dengan ketabahan Lin Tian dia hanya dapat bertahan dan menggelengkan kepala.
"Saudara Lin, apa aku mengganggu?" tany Lan jingyi kepada Lin Tian sambil tersenyum.
"Tidak! silahkan nona Lan, aku juga ingin tahu kenapa nona Lan datang kesini" balas Lin Tian sambil tersenyum.
Lan jingyi mengangguk dan duduk tidak jauh dari Lin Tian secara berhadapan, alu Lan jingyi menceritakan kalau hari ini leluhur ingin melihat Lin Tian jadi dia datang untuk mengingatkan Lin Tian agar berhati-hati saat bertemu dengan leluhur nya.
Lin Tian mengangguk mengerti akan hal tersebut, tapi dia tentu tidak terlalu takut dengan dewa surgawi tingkat rendah seperti leluhur keluarga Lan.
"Jika kalian benar-benar ingin mengikuti ku, aku bisa memberikan hadiah perkenalan kepada kalian tapi nanti akan ku berikan setelah melihat ketulusan leluhur mu" ucap Lin Tian sambil tersenyum misterius.
Lan Jingyi semakin penasaran dengan hadiah yang Lin Tian katakan itu, dia merasa kalau Lin Tian ini orang yang jenius dan juga sangat miesterius, karena saat dirinya mengatakan kalau Lin Tian akan menemui leluhur keluarga Lan.
Tak ada rasa takut maupun kecemasan di wajahnya, bahkan Lin Tian terlihat tenang seperti dia sudah mengetahui semua hal itu akan terjadi.
"Oh, aku lupa kemarin tiga orang penjaga istana kehancuran di gantung di gerbang kota dengan menyedihkan, dan sekarang semua pasukan masih mencari pelaku dari hal tersebut, ku dengar raja juga sangat marah karena itu" ucap Lan Jingyi kepada Lin Tian.
Tapi wajah Lin Tian terlihat tak baik, bahkan tanpa di cari pun pelakunya Lin Tian sudah tahu siapa pelaku dari hal itu.
"Sial! dua berandalam ini! aku padahal meminta mereka untuk hati-hati dan tidak meninggalkan jejak tapi sekarang malah membuat masalah untukku!" ucap Lin Tian dalam hatinya kesal saat memikirkan dua berandalan itu.
__ADS_1
Lan jingyi yang melihat wajah tak wajar Lin Tian yang melamun, memanggil nama nya beberapa kali sebelum Lin tiam sadar dari marah nya terhadap dua makhluk kecil itu.
"Maaf nona Lan, aku terlalu kaget!" ucap Lin Tian tak berdaya.
"Tidak maslaah saudara Lin." bala Lan jingyi.
Tentu pantas jika Lin Tian terkejut dengan hal itu, bahkan dia tidak pernah berfikir membayangkan akan ada orang yang berani melakukan hal seperti itu.
"Oh, sepertinya ayah sudah menunggu, mari saudara Lin" ucap Lan jingyi saat melihat alat kemunukasi nya.
"Baiklah, mari" balas Lin Tian sambil tersenyum, lalu kedua nya keluar dari kamar menuju ke tempat Lan Dan berada.
......................
Di Alam lain yang di penuhi hutan yang indah dan suara binatang yang membuat orang benar-benar merasa tenang disana...
Di depan sebuah air terjun dimana dalam air terjun itu ada pintu yang tertutup, dan di pintu itu ada simbol yang terlihat seperti simbol gelombang laut.
Swish..
"Kakak kamu disini?" ucap sosok wanita cantik yang datang bersama dengan seorang pria.
Melihat dua orang yang datang itu wanita cantik itu hanya duduk dan memandang ke arah air terjun tersebut, dia hanya menoleh sekali dan menangguk lalu menatap ke arah air terjun itu lagi.
Melihat sikap wanita yang acuh itu kedua nya hanya bisa menggelengkan kepala, mereka tidak mengerti kenapa kakak nya bisa terlihat acuh begitu saat dia datang kali ini.
Seekor burung kecil mendekat ke telinga wanita yang terbang itu lalu mengatakan apa yang terjadi dengan Dewi mereka, saat wanita itu mendengar wajah nya kaget dan dia juga mengatakan apa yang dia dengar dari burung tersebut kepada pria di sampingnya.
"Kak? apakah kamu benar-benar membawa seorang pria kesini?" tanya wanita cantik itu dengan wajah penasaran dan tak percaya.
__ADS_1
"Iya, apa ada masalah Adik?" jawab wanita cantik itu dengan tenang.
Pria dan wanita itu saling pandang karena bingung mau mengatakan apalagi, karena setau mereka Dewi ini yang disebu Dewi air tidak pernah membawa seorang pria ataupun merawat seorang pria di tempat nya.
Bahkan pria yang ada di samping wanita tersebut pun bisa masuk karena istrinya juga adalah adik dari wanita di depannya ini kalau tidak dia tak akan bisa masuk.
Tpai sekarang ada pria yang di rawat bahkan sampai tinggal di kediaman Dewi air ini? jika alam langit tahu tidak tahu berapa banyak orang yang gila karena cemburu.
Tentu wanita dan pria itu adalah orang tua dari Zao Lu yaitu Zao Zu dan Rao Ru, mereka berdua datang ke tempat Dewi air karena ada yang ingin mereka katakan kepada Dewi air.
"Kak? begini alam langit sekarang akan berada dalam kehancuran jadi kami datang kesini.."Rao Ru akan berbicara untuk melanjutkan nya tapi tangan Dewi air sudah mengangkat tangan nya untuk menghentikan adik nya itu terus berbicara.
"Aku tidak akan ikut campur dalam hal itu," ucap Dewi air tegas.
"Ini.." wajah Zao Zu dan Rao Run sedikit sedih.
Mereka berharap kalau Dewi air yang juga salah satu dewa Dewi penguasa terkuat akan membantu mereka tapi jelas kalau Dewi air benar-benar tidak ingin ikut dalam ambil bagian dalam masalah alam langit.
"Tapi tunggu suami ku keluar, jika dia setuju aku akan ikut campur tapi jika tidak aku tidak akan ikut campur" ucap Dewi air dengan tenang.
Mendengar hal itu keduanya sedikit bahagia, meski mereka belum bertemu dengan suami yang di katakan Dewi air itu tapi jika dia setuju maka kakaknya pasti akan ikut campur.
"Baiklah kak, kamu akan menunggu kabar dari kakak dan juga kakak ipar, tapi dimana sekarang kakak ipar? kenapa kakak mengatakan tunggu dia keluar?" ucap Rao Ru samb bertanya dimana pria yang menaklukan hati kakak nya yang bisa dingin kepada pria.
"Iya! dia sekarang sedang berada di sana!" tunjuk Dewi air menunjuk tepat ke air terjun tersebut.
"Goa Air sembilan tingkat?" ucap keduanya serantak karena kaget.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2