Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Lin Tian Terluka


__ADS_3

"Hahaha... kamu memang hebat tuan muda Lin, bagaimana jika kita gunakan ronde ini sebagai yang terakhir?" ucap jenderal besar.


"Tentu, aku tidak masalah" ucap Lin Tian tenang.


Lin Tian diam dan dengan serius menggenggam tangannya, "aku akan melindungi dunia ini untuk ku dan juga orang-orang yang aku sayangi" ucap Lin Tian di hatinya sambil memandang ke arah sekte langit.


Jendera bertopeng memegang sabit besarnya dengan kedua tangan, lalu dia menutup mata, perlahan energi qi Yimo yang mengerikan berkumpul di sekitar dia.


Lin Tian juga dengan serius mulai mengambil posisi untuk menyerang, tapi di saat semua orang melihat Lin Tian dan jenderal besar di langit, mereka tau kalau ini adalah serangan terkuat mereka.


Mereka berharap Lin Tian bisa menang dalam serangan ini, banyak yang mengepalkan tangannya menatap Lin Tian.


Mu Xuanyin juga menatap Lin Tian dengan khawatir, tangannya terkepal dan bibirnya sudah berdarah sedikit karena dia gigit sendiri di bawah cadarnya.


"Nah, mari ronde terakhir di mulai!" ucap jenderal bertopeng membuka matanya.


"BOLA KEHANCURAN!" ucap jenderal besar mengangkat sabtinya kelangit.


SWiSH....


Bola hitam mengerikan muncul di langit, aura yang di keluarkan oleh bola hitam itu sangat kuat dan bahkan mengerikan, saat Bing Yang melihat bola itu, dia bersiap untuk memanggil leluhur tua, karena dia dapat merasakan kalau bola itu sampai mengenai Lin Tian atau mereka, maka mereka semua akan lenyap tanpa sisa.


Lin Tian menatap bila hitam itu," saatnya untuk mencoba yang satu ini" ucap Lin Tian.


Tombak nya menghilang dari tangan Lin Tian, lalu sebuah pedang besar menggantikan tombak yang di tangan Lin Tian tadi.


Dia mengambil gaya untuk menebas bola besar itu, "datanglah!" ucap Lin Tian dengan energi yang meluap-luap dari tubuhnya, energi itu langsung di salurkan ke pedang besar di tangannya.


"Hehehe..maju" ucap Jenderal bertopeng.


Lalu bola hitma besar itu meluncur ke arah Lin Tian, walau tak cepat sesaat seluruh orang disana bisa merasakan kengerian bole besar itu.


"Tebasan Pedang langit" ucap Lin Tian.

__ADS_1


Lin Tian bergerak maju ke arah bola besar itu, di wajahnya tidak ada rasa takut maupun kecemasan di wajahnya.


"Lin Tian!" teriak Lin qi'er, dia yang melihat Lin Tian maju untuk menangkis bola besar itu ketakutan, takut terjadi apa-apa terhadap anaknya itu.


Bahkan Mu Xuanyin mengepalkan tangan nya dengan sangat kuat, akibatnya tangan nya berdarah karena jari kuku nya sendiri.


"Dunia ini akan ku lindungi!" teriak Lin Tian.


BOOMMM...


Bola itu hancur karena tebasan Lin Tian, tapi saat Lin Tian sadar tekanan dan energi yang di hasilkan karena hancurnya bola hitam itu cukup besar.


Dia sedikit menggerakan tangannya dan segel lima elemen muncul di tangan kirinya, dan dia pun tertelan oleh energi pecah dari bola hitam di langit.


BOOMM....


"Lin Tian!" teriak Lin qi'er dengan air mata di wajahnya, semua orang disana juga memandang ke langit dengan tangan terkepal, lalu mereka hanya bisa memandang ke bawah dengan sedih.


Jenderal bertopeng hanya diam dan tak bergerak di tempatnya, dia sedikit menggerakan tangannya dan senjata sabit besar di tangannya pun menghilang.


"Aku tidak menyangka, tuan muda Lin sebenarnya bisa sekuat itu!" ucap jenderal besar dengan senyum di topengnya.


Tak lama sesaat orang-orang mendengar perkataan jenderal semua disana memandang lagi ke langit tempat badai energi, badai energi itu secara perlahan menghilang.


Dan sesosok pemuda dengan baju yang hancur berantakan serta ada banyak luka di sekujur tubuh pemuda tersebut, bahkan ada luka bakar di tangan kanannya itu sedangkan tangan kirinya juga sudah penuh dengan tetesan darah dia sendiri.


Pemuda itu tentu Lin Tian, dengan senyum lemah Lin Tian melihat ke arah jenderal besar itu, "Sungguh serangan yang sangat kuat, aku pun hampir tidak bisa menahannya" ucap Lin Tian.


"Hahaha..jangan bercanda jika bukan untuk melindungi area di sekitar sini agar orang-orang ini tidak terluka, anda bisa menangkisnya dengan mudah" ucap jenderal besar, karena dia tau jika Lin Tian serius menangkis serangannya, maka dia tidak akan terluka seperti itu.


Itu hanya karena dia mempertahankan formasi pelindung yang cukup besar agar tidak ada orang yang terluka di sekitar sana, akibatnya dia hanya bisa menangkis badai energi itu dengan kekuatan tubuhnya saja.


Lin Tian tidak membalas dan hanya tersenyum sebagai balasan ucapan jenderal besar, memang benar yang dia katakan tadi.

__ADS_1


Bing Yang dan para pemimpin lain juga cukup malu setelah mendengar alasan pemuda itu bisa terluka parah seperti itu, bahkan orang-orang disana juga merasakan rasa bersalah di hati mereka.


Demi mereka orang yang tak di kenal, pemuda ini rela melindungi mereka dari serangan badai energi yang besar itu meski harus terluka, hati siapa yang tak tersentuh oleh perbuatan pemuda di langit yang masih berdiri dengan gagah berani.


Mu Xuanyin juga sudah menetes kan air matanya saat melihat luka-luka di tubuh Lin Tian, rasa sakit di hatinya tak dapat lagi di katakan dengan satu kalimat saja.


"Hahaha.. baiklah cukup untuk kali ini, tuan muda Lin kita akan bertemu lagi, ku harap tuan muda Lin bisa memuaskan ku lagi saat itu" ucap jenderal bertopeng.


"Tentu, saat itu aku akan memusnahkan kalian dari dunia ini" balas Lin Tian.


"Hahahaha.. aku akan menunggu hari itu datang, ingat nama asliku Hu Feng" ucap jenderal besar yang secara perlahan tubuhnya juga menghilang dari tempat itu di mata semua orang yang ada disana.


"Huf...!" linntian menghela nafas, dia sebenarnya tidak percaya kalau dia bisa terluka parah seperti ini.


Dia mencoba untuk menahan rasa sakitnya sambil berbalik menghadap semua orang yang memandangnya, tapi..


"Ugh!" dia memuntahkan darah dan pedang besarnya pun jatuh ke tanah.


BOOMM...


"An'er.!" ucap Lin qi'er yang datang membantu menopang Lin Tian di bahunya, Bing yang juga datang memegangi tangan Lin Tian.


"Bu maaf!" ucap Lin Tian sedikit sedih melihat air mata ibunya yang menetes ke wajahnya.


"Tidak nak, lain kali jangan lakukan hal itu lagi", ucap Lin qi'er.


Lin Tian tidak menjawab hanya menggelengkan kepalanya, jika dia tidak melakukan itu maka banyak yang akan mati disini hari ini.


"Nak, kamu harus menyembuhkan dirimu" ucap Bing Yang yang memegangi Lin Tian bersama Lin qi'er.


Lin Tian masih terlihat lemah di wajahnya dan tidak berbicara untuk sementara waktu untuk menenangkan nafasnya yang tidak teratur.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2