
__ADS_3
Setelah selesai Lin Tian langsung pamit pergi dari paviliun dagang, dia akan datang saat lelang akan di mulai, tentu Hu Xinyin memberikan kartu VIP untuk Lin Tian masuk saat pelelangan, itu juga bukan hanya kartu VIP biasa tapi kartu VIP ungun yang hanya di khusus kan bagi tamu penting dari kamar dagang.
Dan juga ada beberapa keuntungan apabila Lin Tian menggunakan kartu tersebut di beberapa tempat paviliun dagang dimana pun itu.
"Nona, apa pantas kita melakukan semua ini untuk pemuda itu?" tanya sang manager.
"Iya, mungkin kamu tidak tahu gadis yang bersama dia tadi, tapi aku tahu siapa gadis itu lebih dari kamu" ucap Hu Xinyin.
"Eh? siapa nona?" tanya sang manager.
"Putri kelima dari kekaisara Chu, anak dari permaisuri Zhao, dan juga anak kesayangan kelima istri kaisar Chu." ucap Hu Xinyin.
Mendengar itu sang manager kaget, dia tak menyangka gadis yang bersama Lin Tian tadi adalah putri kekaisaran Chu, yang berarti kemungkinan Lin Tian memiliki status yang tinggi di kekaisaran.
Tapi kenapa dia harus menjual Pill dan harta ke tempat mereka, yang membuat sang manager bingung, Tentu Hu Xinyin tidak seperti manager nya itu, dia tahu kalau Lin Tian bukan lah orang yang berhubungan dengan kekaisaran Chu.
Jika tidak Lin Tian mana mungkin berani menjual Pill dan harta tingkat dewa ke mereka, hanya dia semakin penasaran siapa pemuda itu dan dari mana asalnya.
Setelah cukup lama Hu Xinyin memberi perintah kepada manager nya agar memperlakukan Lin Tian dengan sangat baik apabila dia kesini lagi, dan dia tidak perlu meminta izin dulu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk Lin Tian nanti.
......................
"Apa? Xia apa kamu mengatakan yang sebenarnya?" tanya wanita cantik yang duduk di sebuah halaman.
"Iya Ibu Su, aku berkata jujur aku tidak berbohong, dan aku melihat sendiri pria itu membuat Pill nya" ucap Chu Xia kepada lima wanita cantik yang ada disana.
Mereka adalah istri dari Kaisar Chu, sebelumnya disana juga ada Zhao Luzi, lalu istri kedua kaisar Chu Su Yin, Meng Siyi, Sun Lin, dan Qin Yu.
Mereka berkumpul karena pesan yang di sampaikan Chu Xia kepada mereka tentang Pill kecantikan abadi, tentu di mata wanita menjadi cantik itu sangat lah berharga, maka dari itu mereka memanggil Chu Xia kembali untuk memastikan hal tersebut.
"Jika benar mungkin kita bisa ikut pelelangan itu" ucap Qin Yu.
__ADS_1
Zhao Luzi sementara hanya duduk diam dan menggelengkan kepala, dia tau kalau sampai pelelangan di mulai kemungkinan pasti Paviliun dagang akan mengirim kan berita tentang Pill itu ke seluruh wilayah dunia dewa.
Maka pasti tidak hanya sedikit wanita kuat yang akan tertarik kepada Pill tersebut, kemungkinan juga istri dari kaisar Yang dan juga leluhur beladiri akan pasti datang.
"Baiklah, Pill itu hanya ada lima, dan tidak mungkin kita mendapatkan ke lima Pill tersebut." ucap Sun Lin dengan wajah tenang.
Yang lain megangguk setuju, iya walau mereka seorang dewa dan kecantikan mereka akan bertahan lama tapi kemungkinan wajah mereka mulai menua pasti akan terjadi walaupun itu akan terjadi puluhan jutaan tahun kemudian.
Setelah itu kelima wanita serta Chu Xia berunding siapa saja yang akan mendapatkan Pill tersebut, palingan mereka hanya akan mendapatkan satu saja.
"Lebih baik aku pergi dari sini untuk sementara waktu, jika mereka tak bisa mendapatkan Pill itu maka aku akan hancur" ucap kaisar Chu yang sedang sembunyi sambil melihat kelima istrinya sedang berbicara.
Dia langsung menghilang dari sana dan pergi ke tempat rahasia, dia hanya akan berpura-pura menutup diri sampai masalah Pill itu menghilang.
Dia sudah tahu kalau Pill kecantikan itu benar adanya, dan juga dari penyelidikan bawahan dia, besok berita Pill itu akan tersebar dan kekaisaran Chu pasti akan sangat ramai pengunjung.
Dia sudah memerintahkan untuk menambah pasukan di setiap pintu kekaisarannya dan memperketat pengecekan bagi orang-otang yang akan ke ibukota.
......................
Keduanya sudah sampai disana cukup lama dan sedang menunggu Lin Tian datang, Chu Si'er juga sudah memesan makanan untuk mereka, jadi setelah Lin Tian datang mereka bisa makan langsung tanpa memesan lagi.
Tapi beberapa pria ini mendekatinya dan mencoba merayu dirinya dengan tidak sopan, bahkan Chu Si'er bisa menilai kelima pria ini bukan lah orang baik-baik, jadi dia hanya diam dan tidak mempedulikan kelima nya.
Bai kecil yang melihat kelima pria itu hanya diam, tapi bukan berarti Bai kecil akan benae-benar diam jika kelima pria itu sampai benar-benar melakukan hal buruk kepada Chu Si'er dan Lin Ru'er, maka dia tak segan-segan membunuh kelimanya.
"Bibi, mereka orang jahat!" ucap Lin Ru'er dengan polos menatap Chu Si'er.
"Em, tidak perlu pedulikan mereka, ayo bibi akan memasang kan kalaung yang kita beli tadi di lehermu" ucap Chu Si'er sambil mengeluarkan kalung yang cukup cantik dari cincinnya.
Kalung itu dia beli tadi sewaktu mengajak Lin Ru'er sedang jalan-jalan di kota, karena menurutnya kalung itu cukup cantik bila di pakai oleh Lin Ru'er.
__ADS_1
"Hei, kamu tau tidak dengan siapa kamu bicara? aku adalah anak dari bangsawan kekaisaran Chu, nama keluarga ku Ho apa kamu tidak tau?" ucap pria muda itu dengan marah.
Dia tak menyangka wanita ini berani tidak patuh dan cuek terhadap dirinya, tentu dia sangat marah biasanya tak ada wanita yang tidak berusaha mendekati dirinya, tapi sekarang wanita yang memang dia fikir sangat cantik tapi sangat cuek kepada nya, tentu dia marah.
"Oh," balas Chu Si'er santai.
Melihat sikap cuek Chu Si'er, pria tersebut tak dapat menahan amarahnya dan berkat kasar kepada Chu Si'er dengan wajah yang sangat kesal.
"Kamu kurang ajar!" teriak pemuda itu mengayunkan tangannya ke arah wajah Chu Si'er.
Tap...
tapi tangan pemuda itu di tangkap oleh seorang pemuda tampan dengan mudah, saat Chu Si'er dan Lin Ru'er melihat pemuda itu mereka berdua sangat gembira.
Bahkan Lin Ru'er melompat-lompat di kursinya saat melihat Lin Tian yang muncul, Lin Tian tersenyum ke arah dua gadis yang menunggu mereka di restoran.
"Ayah, orang itu jahat, dia jahat pada bibi!" ucap Lin Ru'er kepada Lin Tian sambil menunjuk kelima pemuda di depan nya
"Oh, benarkah? kalau begitu biar ayah beri pelajaran mereka, Si'er tutup mata Ru'er" ucap Lin Tian.
"Em..!" Chu Si'er menutup mata Lin Ru'er karena tau kalau Lin Tian akan menghajar kelima pemuda itu, memang kelihatan Lin Tian tersenyum tapi Chu Si'er yang sudah beberapa hari bersama Lin Tian tau kalau sekarang Lin Tian sedang marah.
"Hahaha.. kamu ingin memukul ku, kamu tau aku...!"
BOOMM....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2