
__ADS_3
Melihat Feng'er menghilang Bai kecil sedikit merasa aneh dengan sifat wanita itu, "Cih, wanita memang sulit di mengerti" ucap Bai kecil dengan wajah agak kesal.
Baru saja tadi Feng'er bersifat lembut kepadanya tapi dalam sekejap dia berubah kembali menjadi wanita yang menurut Bai kecil kejam pada nya.
"Tunggu aku, aku pasti akan menebus semua yang dulu pernah gagal aku lakukan untukmu" ucap Bai kecil memandang langit dengan senyum nya.
Tak lama dia berubah kembali menjadi kucing putih kecil dan kembali ke depan pintu kamar Lin Tian dia dengan malas tidur disana seperti yang dia lakukan dalam beberapa hari sebelumnya.
Malam nya seorang wanita cantik berjalan mendekati Bai kecil yang tertidur di depan pintu, "Bai kecil!" panggil Xu'er yang tiba di depan Bai kecil, melihat Ling Xu'er Bai kecil bangun dan merentangkan tubuh malasnya.
"Ada apa kakak ipar?" tanya Bai kecil.
"Apa kita tidak sebaiknya memperboleh kan bibi Ying dan paman Lin untuk masuk menemui Lin Tian?" tanya Ling Xu'er, selama beberapa hari ini Ying Huanhuan terus berada dan bolak balik ke kamar nya untuk melihat Lin Tian, tadi saat dia keluar menemui ayah dan ibunya mereka meminta agar mencoba bertanya kepada Bai kecil tentang masalah itu.
Tentu Ling Xu'er juga tahu kalau Ying Huanhuan sangat ingin menemui Lin Tian, sebagai seorang ibu yang telah kehilangan anaknya selama ini betapa rindunya dia? dan betapa sedihnya saat dia tahu Lin Tian masih belum menerima dirinya.
"Bukan aku tidak mau kakak ipar, tapi sekarang bukan waktunya karena kakak masih belum siap akan semua itu, perasaan sedih nya yang selama ini hidup tanpa orang tua kandungnya sendiri masih ada di hatinya, aku hanya ingin membuat dia tenang untuk sementara waktu saja" ucap Bai kecil lemah.
Ling Xu'er juga menghela nafas, sudah beberapa hari Lin Tian juga belum bangun dari meditasi nya, dia juga tinggal di kamar bersama Lin Tian tapi dia tidak melihat tanda-tanda akan bangun darinya.
Tak lama saat keduanya berbicara, Ying Huanhuan, Lin jing dan Ling Qingzhu datang ke sana saat Ling Xu'er melihat kedua wanita itu wajah Ling Xu'er sedikit rumit tapi dia dengan sipan memberi penghormatan kepada keduanya.
Hanya Bai kecil dengan malas tertidur disana tanpa mempedulikan ketiga wanita tersebut, saat Ying Huanhuan melihat Bai kecil ada wajah memohon yang jelas di matanya bahkan saat Bai kecil melihat wajah Ying Huanhuan hatinya sedikit bergetar.
__ADS_1
Karena dia ingat dengan wanita yang dulu pernah hidupnya di buat hancur oleh Bai kecil, hatinya terasa berat bahkan dia juga masih memikirkan apa dia akan membenci dirinya atau tidak.
"Tolong aku mohon biarkan aku masuk" ucap Ying Huanhuan dengan nada memohon, untuk sekian kalinya di hadapan Bai kecil wanita yang dingin dan di katakan wanita terkuat di dunia dewa ini memohon.
Tapi hal itu hanya satu untuk menemui anaknya sendiri, tidak ada hal yang bisa membuat dia memohon dan merendah kan dirinya kecuali untuk anaknya, bahkan Ling Qingzhu juga dengna menundukan kepala nya untuk agar Bai kecil mengizinkan mereka masuk.
"Aku...!"
"Biarkan mereka masuk!" ucap suara dari dalam, memotong apa yang mau di katakan Bai kecil kepada Ying Huanhuan.
Bai kecil menghela nafas, sepertinya Lin Tian sudah bangun dari meditasi nya dan mungkin dia juga sudah mulai menerima orang tua kandungnya.
Ying Huanhuan yang mendengar suara Lin Tian sangat bahagia, Bai kecil hanya pindah dari pintu dan membiatkan ketiga wanita itu masuk.
"Tidak, itu masalah Lin Tian dan keluarganya" ucap Ling Xu'er sambil tersenyum, Bai kecil yang mendengar hal itu mengangguk setuju bahkan dia juga tidak berhak ikut campur masalah Lin Tian.
"Ais.. saatnya jalan-jalan kaki dan perutku kaku selama beberapa hari ini" ucap Bai kecil berjalan pergi dari sana, meninggal kan Ling Xu'er yang menggelengkan kepala melihat Bai kecil pergi.
Dia pun memandang ke pintu kamar itu sebelum berbalik pergi dari sana, karena dia juga ingin membiarkan Lin Tian dan keluarganya untuk bisa berbicara bersama.
Tak lama pintu kamar terbuka, di kamar itu Ying Huanhuan, Ling Qingzhu dan Lin Jing melihat seorang pemuda tampan sedang duduk di jendela, pemuda itu duduk sambil memandang langit malam itu.
Jelas wajah tampannya itu bisa membuat banyak wanita tergoda karena hanya melihat saja, Lin Tian hanya memandang langit malam dan tidak melihat ketiga wanita itu.
__ADS_1
"Malam itu aku menangis di hutan yang penuh dengan monster iblis, dan besok nya aku hampir di makan oleh monster di hutan itu jika ibu harimau ku tidak menyelamatkan diriku" ucpa Lin Tian dengan wajah yang sedih saat memikir kan ibu harimaunya.
"An'er!" ucap Ying Huanhuan yang mendengar perkataan Lin Tian itu, dia mengerti mungkin saat Lin Tian jatuh dari pelukannya dan masuk ke dalam ruang kacau dia jatuh di hutan yang di penuhi monster iblis.
"Lalu mungkin empat tahun kemudian dia pun mati, bahkan di saat dia akan mati pun dia masih memikirkan diriku, dia memberi ku kristal iblis nya dan memasang formasi agar tempat ku tidak di sentuh oleh monster dan manusia yang berniat jahat kepada diriku" ucap Lin Tian lagi dengan air mata sudah jatuh dari wajahnya.
Lalu dia melanjutkan, "Dan mungkin kurang lebih satu tahun aku hidup sendiri merasakan kesepian, berharap orang tua kandung ku menjemput diriku tapi kenyataannya yang datang adalah seorang wanita yang mau menerima ku menjadi keluarganya" ucap Lin Tian yang tiba-tiba memandang ketiga wanita itu.
Ying Huanhuan yang sedari tadi tidak bergerak mendengar kan apa yang di katakan Lin Tian sudah menangis, air mata membasahi wajah dan pakaian nya.
Itu pun terjadi dengan Ling Qingzhu dan Lin Jing, bagaimana dia tidak tahu penderitaan anak yang sekecil itu hidup di dalam hutan selama satu tahun, meski dia di temukan dan di rawat oleh orang lain yang mau menerima dia sebagai keluarga nya itu berbeda dengan perasaan di rawat oleh orang tua kandung sendiri.
Ying Huanhuan yang tidak tahan lagi berlari dan memeluk Lin Tian ke dalam pelukannya, hatinya terasa pahit semua juga salahnya jika dulu dia tidak pergi kesana untuk memperlihatkan sesuatu kepada Lin Tian kecil maka hal itu tidak akan terjadi.
"Maafkan ibu...maafkan ibu.." ucap Ying Huanhuan sambil menangis memeluk Lin Tian.
Lin Tian yang mendengar suara ibu nya menangis tidak tahan lagi dan ikut memeluk ibunya sambil menangis di dalam pelukan ibunya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2