
__ADS_3
"Dewa laut, bukan kah kamu terlalu sombong?" ucap suara wanita yang sangat lembut.
Wajah dewa laut menjadi berubah jelek saat mendengar suara wanita tersebut, tentu juga Bai kecil yang tadinya bergabung dengan lin Tian tiba-tiba langsung memisahkan dirinya.
Dan memandang ke arah langit, Lin Tian tidak tahu apa yang terjadi dengan Bai kecil tapi dia merasa kalau ada perasaan yang sakit mucul di hati Bai kecil.
Tak lama sosok cantik bergaun merah bercampur putih, sosok cantik itu benar-benar sangat cantik dan indah seperti bunga, di kening nya ada gambar bunga yang mirip dengan Bai Ying.
Bai kecil yang memandang wanita cantik itu membuat seluruh badan nga bergetar tak menentu, hatinya melembut perasaan amarahnya tadi menghilang di gantikan rasa bersalah yang telah lama di pendam oleh Bai kecil.
"Dewi bunga! kau ingin ikut campur?" ucap dewa laut kepada Dewi bunga, dia tentu harus berhati-hati dengan Dewi bunga karena baik dia maupun Dewi bunga memiliki kekuatan yang sama tapi meski begitu jelas kalau Dewi bunga sedikit lebih kuat darinya.
"Itu karena kamu menyerang anakku" balas Dewi bunga dengan tenang.
Mendengar itu dewa laut memandang ke arah wanita yang berada di belakang Lin Tian, dia baru sadar kalau memang dia telah menyerang anak dari Dewi bunga.
"Kalau begitu maafkan aku, bisakah kamu tidak ikut campur degan urusan ku?" ucap dewa laut.
"Aku harus ikut campu kali ini, kamu telah melukai seseorang yang juga penting dalam hidupku, tapi jika kau pergi sekarang aku tidak akan memperpanjang masalah ini" ucap Dewi bunga dengan serius.
Mendengar hal itu wajah dewa laut berubah, jika Dewi bunga ikut campur kali ini maka dia tidak akan dapat melakukan apapun terhadap Lin Tian juga waktu jiwanya di dunia dewa sudah mulai habis.
"Apakah kamu benar-benar ingin berperang dengan istanaku?" tanya dewa laut.
"Istana bunga ku tak pernah takut padamu, jadi aku siap melayani mu kapan saja" balas Dewi bunga.
__ADS_1
Dewa laut yang mendengar jawaban Dewi bunga terdiam, memang jika dia dan Dewi bunga berperang maka kemungkinan dia berada disisi yang akan kalah karena di belakang Dewi bunga memiliki dewa kegelapan dan beberapa dewa penguasa yang sama kuatnya dengan dia.
"Cih, baiklah! Nak! kali ini kamu beruntung tapi berapa kali keberuntungan mu akan muncul? saat kamu ke alam langit maka saat itu lah aku akan membunuhmu dan mendapatkan warisan kaisar langit" ucap dewa lau kepada Lin Tian.
"Sekarang kamu saja tidak dapat membunuhku, lalu apa lagi saat aku berada di alam langit?" balas Lin Tian.
"Hahaha... nak! kamu tidak tahu, kalau membuka alam langit kamu harus pergi ke istana langit tapi apakah kamu fikir aku saja yang haus akan tahta kaisar langit?" ejek dewa laut.
Mendengar itu wajah Lin Tian, Bai kecil, Dewi bunga berubah mereka tentu tahu kalau banyak yang menginginkan tahta kaisar langit.
Dan untuk Lin Tian bisa membuka alam langit lagi hanya dengan dia masuk secara paksa ke alam langit lalu pergi ke istana langit, meski dia mempunyai orang tua yang kuat jelas kalau baik lin Dong maupun ibunya tak akan bisa masuk.
Karena hanya dia lah yang bisa masuk dengan paksa menggunakan sesuattu yang di berikan oleh kaisar langit, tentu Bai kecil juga mempunyai cara sendiri untuk masuk secara paksa tapi jelas juga dia tak akan bisa membawa seseorang bersama dengan dirinya.
"Aku pasti akan membalas apa yang kamu lakukan kali ini" ucap Lin Tian mengepal kan tangannya.
Melihat hal itu Lin Tian sedikit menghela nafas tapi tangannya masih tetap terkepal sedangkan Bai kecil masih memandang Dewi bunga dengan tatapan yang lembut.
"Apatidak ada yang ingin kamu katakan?" tanya Dewi bunga berbalik dan menatap Bai kecil yang masih dalam bentuk kucing nya.
"Ibu!" ucap Bai Ying memanggil Dewi bunga.
"Ying'er telah tumbuh menjadi wanita yang cantik" ucap Dewi bunga kepada anak perempuannya itu yang masih berdiri di samping Bai kecil yang terdiam memandang Dewi bunga.
Bai Ying tersenyum lembut ke arah Dewi bunga, dia senang bila di puji oleh ibu nya itu karena baginya pujian ibu lebih berharga daripada pujian orang lain di hati Bai Ying.
__ADS_1
Setelah memuji Bai Ying dia kembali menatap Bai kecil yang masih diam memandangi dirinya, dia juga tahu kalau pria kuat yang berani merendahkan harga diri dia sendiri untuk mendapatkan perasaannya itu sekarang masih merasa bersalah tentang apa yang terjadi kepada nya.
"Huf...Hua'er kamu masih sangat cantik seperti dulu" ucap Bai Kecil dengan suara yang agak kecil dan lembut.
Melihat bagaimana Bai kecil sekarang Lin Tian hanya bisa terdiam sambil menggelengkan kepalanya, dia juga tidak bisa membantu Bai kecil dalam hubungan dia dengan Dewi bunga karena hanya Bai kecil yang dapat menyelesaikan masalah yang ada pada dirinya sendiri.
"Apa hanya itu?" tanya Dewi bunga dengan wajah agak senang, tapi sesungguhnya dia senang melihat pria yang dulu masih tetap memiliki perasaan kepadanya.
"Aku...maaf aku tidak tahu kalau kamu dulu sedang mengandung anak kita, aku telah melakukan kesalahan saat itu tapi.." Bai kecil berhenti berbicara karena ada air mata jatuh ke wajah kucing nya itu.
Dewi bunga langsung melembut saat menatap Bai kecil yang dalam bentuk kucing itu, mendengar bagaimana Bai kecil berbicara Dewi bunga pun juga tak bisa menahan perasaan sedihnya.
"Aku pun juga salah! seharusnya aku menahan mu dulu di alam bunga ku, tapi karena keegoisan ku membuat mu berenkarnasi seperti sekarang" ucap Dewi bunga yang suaranya sudah melembut juga.
"Tidak..! ini semua bukan salahmu, dan wujud ku sekarang adalah bentuk yang aku sukai" balas Bai kecil mengubah bentuknya menjadi manusia kembali.
Sesaat itulah Dewi bunga juga langsung meneteskan air mata memandang wajah pria yang sangat dia rindukan itu, sudah berapa lama dia ingin melihat nya? sudah berapa lama dia ingin pemuda yang dulu selalu mengganggu dirinya?.
"Jangan menangis, percayalah aku akan ke alam langit dan saat itu siapapun yang telah berani melukai mu dan bahkan menghina anakku, akan ku buat dia berlutut di depan kalian" tegas Bai kecil dengan wajah yang serius.
"Kalau begitu aku akan menunggu mu datang kepadaku, dan sampai saat itu tolong jaga anak kita" ucap Dewi bunga dengan lembut, sejak Bai kecil pergi dulu dan bunga yang di tanam Bai kecil pernah hampir layu dia telah memutuskan untuk menerima Bai kecil sebagai prianya.
"Iya, pasti!" ucap Bai kecil sambil tersenyum lembut ke arah sosok cantik itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2