Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Keraguan


__ADS_3

Mendengar itu semua murid yang ada di sana kaget dan tak percaya dengan apa yang mereka dengar,tiga tahap ujian? mereka juga bingung kenapa sekte langit melakukan hal seperti itu.


"Tetua lalu ujian nya seperti apa?" ucap Mu Xuanyin,mereka semua juga ingin tau tahapan ujian yang di adakan sekte langit.


Karena dengan itu mereka bisa menyiapkan diri mereka dengan baik, tapi sayangnya saat mereka melihat Mu Zixi dan Mu Ni menghela nafas dan menggelengkan kepala mereka....


"Bahkan kami pun tidak tau ujian apa yang akan di terapkan sekte langit" ucap Mu Zixi menghela nafas.


"Apa?"


Rasa tak percaya muncul di hati mereka, apa yang ingin di lakukan sekte langit bahkan tidak mengatakan apa ujian yang akan mereka terapkan nanti.


"Tetua itu.."


"Jangan tanya kepadaku,bahkan tetua sekte langitpun tidak tau apa ujiannya" ucap Mu Zixi .


Membuat semua murid itu terkejut lagi, bahkan tetua mereka tidak tau seperti apa ujiannya? lalu siapa yang mengatur ujian itu.


"Lalu tetua siapa yang mengatur dan tau tahapan ujian nanti?" tanya Wu Xin.


"Kalian pasti tau Lin Tian?". ucap tetua Mu Ni.


Mereka mengangguk, tentu mereka tau karena dia juga pria idaman para murid-murid itu, karena mereka berharap bisa menjadi pendamping hidup Lin Tian.


Mu Xuanyin juga agak terkejut mendengar nama Lin Tian dari mulut tetuanya,dia dan yang lain berfikir, apa urusannya dengan Lin Tian? .


"Karena kalian adalah murid terbaik dari sekte kita,aku akan mengatakan hal yang sebenarnya agar kalian bersiap,mengerti?" ucap Mu Zixi.


Murid-murid itu mangangguk bahwa mereka mengerti apa maksud dari Mu Zixi.


Mu Zixi lalu menceritakan apa yang terjadi selama pertemuan tadi,bagaimana keadaan disana dan apa yang terjadi.


Setelah mereka mendengar apa yang terjadi di pertemuan itu mereka kaget dan bahkan lebih mengagumi Lin Tian, mereka tidak menyangka pemuda yang belum berusia dua puluh tahun memiliki status yang bahkan lebih tinggi dari pemimpin dan tetua di sekte itu.


"Dan menurut kami, orang yang mengatur semua ujian itu adalah Lin Tian itu sendiri" ucap Mu Zixi dengan serius.


Baik mereka berdua dan tetua yang hadir disana mencurigai bahwa ini semua anak itu yang mengaturnya,walaupun mereka tidak terlalu pasti.


"Benarkah itu tetua?" ucap Mu Xuanyin tidak percaya.

__ADS_1


"sebenarnya ini belum pasti,tapi menurut kami hampir 70% kemungkina pemuda itu yang tau apa ujian nanti" ucap Mu Zixi dengan serius.


Akibatnya semua murid yang ada di sana kaget dan mereka membayangkan apabila bisa bersama dengan pemuda seperti itu, walaupun hanya menjadi selirnya.


Hanya Mu Xuanyin yang tadi agak kaget dan sedikit tersenyum di cadarnya, dia tidak menyangka pemuda tersebut lebih menakjubkan dari yang dia bayangkan.


"Kalian ingat bersiap lah dengan baik, masih ada tiga Minggu lagi,mengerti?" ucap Mu Zixi menatap mereka.


"Mengerti!".


"pergilah kembali ke kamar masing-masing" ucap Mu Zixi sambil mengangguk .


Lalu semua murid itu kembali dengan wajah yang masih kaget, mereka masih tak percaya kalau pemuda yang belum dua puluh tahun lah yang mengatur ujian mereka.


Setelah Mu Xuanyin kembali ke kamarnya, dia membuka cadar nya dan tersenyum bahagia.


"Sepertinya aku tidak boleh kalah dari dia" ucap Mu Xuanyin membayangkan Lin Tian.


"Aku tidak boleh mengecewakannya nanti," ucap Mu Xuanyin lalu menutup matanya dan memulai latihan lagi.


......................


esoknya menjelang siang....


Lin Tian juga memintak mereka untuk tidak memberitahu apapun kepada murid mereka agar bisa melatih kesiapan mental muri-murid yang ikut apabila ada hal yang tidak terduga terjadi.


Tentu mereka tidak menolak dan megangguk serius kepada Lin Tian dan Lao Lu.


"Huf..akhirnya selesai" ucap Lin Tian berdiri dari tempat duduknya.


"Hahaha..nak,sepertinya saudara pertama membuatmu kerepotan lagi" ucap Lao Lu.


"Jangan mengatakan itu paman, aku berfikir sekarang mereka pasti belum bisa jalan dengan baik" ucap Lin Tian tersenyum.


"Hahahaha.. itu kan ulah mu, tapi menarik melihat mereka seperti itu, cukup menghiburku" ucap Lao Lu bahagia membayangkan Bing Yang dan Lao Lu yang seperti kelelahan dan tak kuat jalan.


Lin Tian hanya menggelengkan kepala dan berjalan keluar dari ruangan itu bersama Lao Lu.


tapi saat mereka di luar keduanya melihat angsa yang terbang ke arah mereka, dan di punggung angsa besar itu ada anak kecil yang menggigit kuku jarinya sambil menatap Lin Tian.

__ADS_1


Angsa itu turun di depan Lin Tian dan Lao Lu, membuat kedua nya kaget melihat gadis kecil itu ada disini.


"Li'er kenapa kamu disini?" tanya Lin Tian bingung sambil menggendong gadis yang ada di angsa itu.


"Kakak tidak pulang Li'er rindu kakak" ucap Li'er dengan wajah yang agak sedih.


Mendengar itu keduanya tau kalau mungkin gadis ini menyadari Lin Tian tidak pulang dan dia memintak angsa kecil untuk mencari nya di sekeliling sekte, menurutnya mungkin angsa kecil melihat bahwa banyak tetua yang kembali tadi dari kota dan mencarinya disini.


"Maaf,kakak kemarin sibuk" ucap dia sambil mencium kening Lin Jia Li.


"Ugh,Li'er mengerti" balas Lin Jia Li.


"Nah,bagaimana jika kita jalan-jalan di kota, kakak akan membukakan apa yang Li'er mau" ucap Lin Tian dengan senyum kepada Lin Jia Li.


"Benarkan?" mata Lin Jia Li bersinar dengan gembira.


"Tentu,kakak tidak akan bohong kepadamu" .


"Li'er tadi melihat ada permen di sana,boleh ?" tanya gadis kecil itu.


"Boleh,ayo,... Paman aku pergi dulu" ucap Lin Tian ke Lao Lu.


"Iya,temani adikmu hari ini dan jaga dia dengan baik" balas Lao Lu.


Lin Tian mengangguk dan pergi menuju kota bersama Lin Jia Li di gendongannya.


sedangkan angsa kecil sudah masuk kembali ke dalam kalung Lin Tian atas perintah Lin Tian.


Lin Tian membiarkan Lin Jia Li berjalan sambil berpegang tangan dengan gadis kecil yang sangat gembira melihat jajanan di sepanjang jalan itu.


"Kakak,aku mau itu" ucap Lin Jia Li sambil tangan kanan menunjuk dan tangan kirinya menarik-narik Lin Tian.


Lin Tian hanya tersenyum dan mengikuti apa yang di inginkan adiknya, dia juga sangat bahagia bisa menemani adiknya seperti ini, karena dia merasa mungkin tidak akan lama sebelum dia naik ke dunia dewa dan dia pasti meninggalkan adiknya disini.


Jadi dia hanya menikmati kebersamaan dengan adik kecil dia tersebut, sambil berjalan tak sadar ada yang memanggil nama nya dari arah belakang.


"Tuan muda Lin?" ucap sebuah suara yang sangat dia kenal.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2